Part ini agak panjang, baca pelan-pelan aja, okee!!
°°°
Kia dituntun Kenan berjalan pelan masuk ke rumahnya yang bisa dibilang mewah. Rumah dengan cat dominan putih serta diberi hiasan cat emas, menambah kesan elegan pada rumah itu.
"Pelan-pelan, Ki. Nanti kamu kesandung."
Kenan memperingati Kia yang berjalan tanpa memperhatikan langkahnya saat mengundaki anak tangga. Gadis itu mendengus. "Yang sakit itu kening, bukan kaki aku,"
"Kenapa dituntun segala, sih?" lanjut Kia dengan nada malas.
"Aku nggak mau kamu luka lagi," jawab Kenan tegas.
Kia berdecak kesal, membiarkan Kenan melakukan sesukanya. Sejak kejadian di rumah sakit dan bertemu sosok cowok tampan dan sedikit misterius bernama Fikri, Kenan mendadak cosplay menjadi cowok posesif ala-ala novel yang sering Kia baca.
Atau sebenarnya selama ini Kenan memanglah sosok posesif tetapi Kia yang tidak menyadarinya?
"Sampai.." Kenan berseru senang ketika sudah berhasil mendudukkan Kia di kasur.
Kia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar. Rapi. Semua barang sudah berada di tempat seharusnya. Kia menatap Kenan dengan satu alis terangkat.
"Kamu yang bersihin?"
Kenan merotasikan mata. "Siapa lagi yang mau repot-repot beresin kamar kamu yang mirip kapal pecah?!"
Kia tertawa. Terakhir, dia menghancurkan kamar ini sampai benar-benar berantakan. Hanya itu yang bisa dia lakukan untuk melampiaskan rasa kesalnya dengan Kenan yang sudah berani menyentuh gadis lain. Jika dirinya melampiaskan dengan hal lain ... dia yakin Kenan akan memarahinya.
Kia mengambil ponsel yang sudah tidak dia pegang selama 2 hari. Baru saja menghidupkan ponselnya, ribuan notifikasi langsung menyerbu dan membuat bising. Kia mendengus kesal. Dia melempar ponsel itu jauh, jatuh ke lantai, menimbulkan bunyi nyaring.
"Kenapa dibanting?!"
Kenan memungut ponsel itu lagi. Dia menghela napas saat melihat layar ponsel itu sedikit retak. "Yahh, retak ki," ujar Kenan memberi tahu. Cowok itu membuka ponsel Kia dan membaca pesan satu-persatu.
Sejauh yang dia baca, tidak ada yang mencurigakan. Hanya pesan dari guru juga teman sekelas yang menanyakan kabar Kia. Kenan angguk-angguk. Dia akan kembali memberikan ponsel itu kepada Kia tetapi satu pesan baru dari nomor asing yang masuk ke whatsapp cewek itu membuatnya urung.
Jarinya membuka pesan itu.
0828xxxxxxxx
Gue Fikri. Kalau ada keluhan, lo bisa hubungi gue!
Kenan menggenggam ponsel itu erat, Kia menatapnya bingung tetapi memilih mengabaikan. Itu urusan Kenan dan ponselnya. Biarkan saja.
Sialan!
Segera mungkin, Kenan menghapus nomor itu. Dia tidak akan membiarkan Fikri semakin dekat dengan Kia-nya. Apalagi cowok itu memiliki sesuatu yang dapat menarik perhatian seorang Kiara Chira.
Gingsul.
Kenan berdecak. Kenapa Fikri harus memiliki gingsul? Sedari kecil Kia sangat menginginkan gingsul. Bahkan Kia kecil memohon pada papanya agar membawanya operasi pembuatan gingsul. Emang bisa?
"Kenan?"
Kenan mengerjap, lalu tersenyum tipis pada gadisnya. "Kenapa? Ada yang sakit?"
"Sini," tunjuk Kia pada sisi ranjangnya yang kosong. Kenan langsung duduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Repas
Novela Juvenil"Maaf sayang, gue mau buat lo gila sampai lo sendiri bosan buat buka mata." Kisah cinta seorang Kiara Chira berjalan sebagaimana remaja pada umumnya. Memilih berpacaran dengan sahabatnya sendiri bernama Kenan Angkasa, selama hampir 4 tahun. Selama i...