"Makasih atas tumpangan mautnya," Ucap Ayuna mereka sampai didepan gang rumahnya, Ayuna yang meminta diturunkan disini."Lo serius gak gue anter sampe dalem aja?" Tanya Zidan.
"Nggak usah kak, jalannya ribet ntar lo nyasar," Jawab Ayuna yang jelas saja Bohong.
"Ntar gue dapet title ganteng doang nganter cewek depan gang, gimana?" Tanya Zidan, ngawur.
Ayuna memutar bolamatanya malas, ada-ada saja pertanyaan ramdom yang dilontarkan kakak kelasnya ini. Lagipula, siapa juga yang akan memberi title Zidan seperti itu, mana ada yang berani.
"Dih, Pd banget. Udah sana lo balik kak, sekali lagi makasih," Ujar Ayuna.
"Iya, sama-sama bu Dokter," Balas Zidan yang kembali menyalakan motornya disusul ucapan Ayuna yang mengatakan, "Hati-hati kak!"
Sekepergian Zidan, Ayuna mulai melangkah masuk kedalam gang tempat rumahnya berada. Sebenarnya ini hanya jalan pintas menuju rumahnya yang hanya bisa dilewati oleh motor. Kalau jalan utamanya ada disebrang sana dan lebih dekat, namun Ayuna tak mau memberi tahu Zidan.
Bukan tanpa alasan, jelas saja menjadi anak dari seorang Intel harus memilik privasi yang sangat amat tertutup. Bahkan Yasmin yang notabene nya adalah karib Ayuna dari Smp saja tidak megetahui dengan jelas dimana letak rumah Ayuna.
"CIELAH ADA YANG DIANTER DEPAN GANG NI!!"
Seruan penuh ledekan yang dilontarkan Haris saat Ayuna baru saja membuka gerbang rumahnya, membuat si Gadis mendelik kesal dan dengan spontan melempar Adiknya dengan sepatu yang sempat Ayuna lepas.
*****
Setelah mengantar Ayuna, Zidan langsung bergegas kesalah satu warung yang biasa menjadi tempatnya dan teman-temannya berkumpul.
Memang sudah menjadi kewajiban setiap hari untuk mereka berkumpul dan pulang setelah Azan Ashar walaupun terkadang nyerembet sampai Azan Maghrib.
Sesampainya disana, kedatangan Zidan langsung disambut oleh sorakan meriah Malvin dan Reyhan serta Yesaya yang sangat teramat heboh.
"ADA YANG MULAI BERANI NI PDKTNYA!"
"CIELAH HELM GUE DIPAKE SENDIRI, HELM DIA DIKASIH AYUNA!"
"Helm lo bau ketombe," Sahur Zidan sinis, ia kini duduk disamping Reyhan sembari menyerahkan Helm milik pemuda tersebut yang dipinjamnya tadi.
Dirinya memang berniat menawarkan tumpangan pada Ayuna tadi, namun kembali lagi ke Sekolah untuk meminjam Helm milik Reyhan dan dipakainya. Sedangkan Helmnya, ia berikan pada Ayuna.
Tetapi Ayuna malah menganggapnya meledek gadis itu, padahal Zidan memang ingin mengajak gadis tersebut pulang bersama.
Zidan bukan modus atau sedang PDKT dengan Ayuna, hanya saja ia ingin membalas kebaikan Dokternya itu. Lagipula hanya sesekali dan Zidan juga tidak akan menumpangi Ayuna lagi.
"Ketemu Camer gak Dan?" Tanya Azka.
"apasih," Balas Zidan kesal.
"Akhlak lo dimana dah? Bonceng cewek berasa di sirkuit, ketakutan tadi anaknya," Omel Yesaya yang tadi tak sengaja berpas-pasan dengan Zidan didekat lampu merah, namun sepertinya Zidan tak melihatnya.
"Modus dia Yes, biar dipeluk dek Yuyun," Timpal Malvin.
"Emang dipeluk tadi?" Tanya Reyhan.
"Iya anjing, dipeluk," Jawab Yesaya yang berhasil membuat suasana semakin heboh.
"Serah lo pada mau bilang apa, gue tetep gak sama dia," Sahut Zidan sembari mengambil gorengan dan memakannya penuh emosi.
"Iya Zidan gak suka sama Ayuna, cuma Cinta aja. Ye gak?" Ledek Reyhan.
"Btw, Lo pada tau anak kelas 10 yang katanya Pentolan angkatan mereka, gak?" Tanya Yesaya out of topic namun Zidan sangat berterima kasih untuk itu.
"Siapa dah? Kagak tau gue?" Tanya Zidan balik.
Memang bukan rahasia lagi bila Zidan adalah orang yang sangat amat tidak update, kecuali masalah musuh-musuhnya atau si Adik Kelas kesayangannya? Tidak tahu.
"Si Haris, anak Ips berapa gitu lupa gue," Jawab Malvin.
"Kenapa emangnya dia?" Tanya Zidan lagi.
"Anak kesayangan barunya Gendis, sebelas duabelas kaya lo," Jawab Yesaya.
"Kaya lo juga anjing, kaya gak pernah disayang Gendis aja," Balas Zidan tak terima. Yang dimaksud disayang oleh Gendis adalah dihukum atau dimarahi habis-habisan, mengingat wanita tersebut adalah guru BK super Killer yang ada di SMA Saturnus.
"Dia katanya deketin si Wilya cok, calon gua," Timpal Malvin sambil berpura-pura memasang wajah menangis.
"Cocok sih menurut gue," Bahas Azka yang semakin membuat hati Malvin patah.
"Kalo pacaran jaid Couple Goals tuh," Sahut Reyhan, lalu dengan senyum meledeknya ia melirik Zidan dan berucap, "Tapi lebih Couple Goals Zidan Ayuna."
"KOK GUA LAGI ANJING?!" Seru Zidan tak terima.
*****
"Ris, anterin ngambil My Sweety dong," Ucap Ayuna pada Haris yang sedang berbaring santai di Sofa ruang tamu.
"Dimana?"
"Bengkel depan Gang Merak," Jawab Ayuna.
Karena kebetulan Haris juga ingin pergi, maka tanpa keluhan ia mengangguk dan langsung bangkit untuk mengantar Ayuna ke bengkel tempat motornya dibenahi.
Sesampainya disana ternyata motornya belum selesai, namun sebentar lagi jadi Ayuna memutuskan untuk menunggu saja. Lagipula bengkelnya hanya ada si Bapak dan dirinya jadi tak masalah.
Terlalu fokus bermain ponsel, Ayuna tak sadar bahwa ada seseorang yang kini duduk disampingnya. Orang tersebut tersenyum kecil lalu
berucap, "Ayuna ya?"Ayuna yang tadi menunduk bermain ponsel, langsung menegakkan badannya sedikit terkejut lalu mengerinyit saat merasa tak asing dengan pemuda disamping, dengan spontan ia berucap, "iya? Kak Satya?"
"Motornya kenapa?" Tanya Satya.
"Mogok kak, kak Satya mogok juga?" Tanya Ayuna basa-basi, canggung juga jika dirinya hanya menjawab seadanya.
"Enggak, cuma bocor,"
"Kirain mogok juga kaya motor saya," Balas Ayuna lalu tersenyum canggung.
"Gak usah kaku, lo-gue aja," Ujar Satya.
Yang lebih muda hanya mengangguk, bertepatan dengan motornya selesai dan membuatnya harus pergi meninggalkan suasana canggung dengan si kakak kelas.
"Duluan ya Kak," Ujar Ayuna pada Satya.
"Eh, boleh minta kontak lo?" Tanya Satya yang membuat Ayuna menoleh.
"Boleh kak."
*****
Park Sunghoon As Yanuar Satya Praja
7 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
UKS | Jisung Yuna
Fanfiction"UKS itu Unit Kesehatan Sekolah atau Unit Kebucinan Sekolah, sih?" • JisungYuna Lokal ©your_nadyla