🌡Trigerred🌡

1K 189 16
                                    

Baru kemarin Ayuna memuji-muji motornya karena tidak berulah, tetapi pagi ini si Sweetie kembali berulah. Apa karena dipuji lalu motor tersebut melayang yang menyebabkannya mencari perhatian Ayuna agar dibawa kebengkel.

Menyebalkan.

Untungnya mogoknya saat Ayuna baru menghidupkan motornya, kalau saja ia sudah pergi dan mogok ditengah jalan itu pasti akan lebih menjengkelkan.

"Bakar aja motor lu," Ujar Haris yang membuat Ayuna melirik pemuda tersebut dan berseru, "bacot!"

"Ini mah sudah minta diganti Sweetie nya Yun, mogok terus masa," Ucap Handoko sedikit menggeleng.

"Ntar aja deh Yah, masih bagus juga," Balas Ayuna.

Ia sudah terlanjur sangat amat menyayangi motornya, jika diganti dan dijual Ayuna merasa sangat sedih dan kehilangan.

"Yaudah kalian berangkat sana atuh, ntar Ayah yang bawa kebengkel," Intruksi Handoko.

Ayuna dan Haris mengangguk lalu berpamitan dan Salim dengan Handoko serta Jira yang sedang memasak didapur.

"Sampe halte," Ujar Haris sebelum melajukan motornya.

Ayuna hanya berdehem menanggapi, Haris memang sangat tidak mau hubungan dirinya dan Ayuna diketahui publik sekolah, padahal Ayuna tak masalah dengan itu pun juga dengan Handoko, namun sibungsu malah terus merahasiakannya.

Saat sampai disekolah, Haris benar-benar menuruskan Ayuna di halte sebrang sekolah yang cukup sepi. Sedikit kesal karena ia harus berjalan lagi, namun mau bagaimana lagi.

"Byee miskin!" Seru Haris lalu kembali menancapkan gasnya membuat Ayuna menahan makiannya.

Saat ingin menyebrang, sebuah motor malah berhenti didepannya. Saat tahu siapa pemilik motor tersebut Ayuna sedikit mengerinyitkan dahinya.

"Lo ngapain disini, Yun?" Tanya Satya, si pemilik motor tersebut.

"I-itu kak ... Abis naik bis, terus turun disini," Jawab Ayuna bohong.

Satya hanya mengangguk sebelum kembali bertanya, "motornya mogok lagi?"

"Iya kak."

"Yaudah, ayo masuk sama gue," Ucap Satya.

Ayuna mengerjap pelan sedikit bingung ingin berucap apa. Kalau diterima ia sangat tidak enak denga  Satya, tetapi kalau ditolak Ayuna harus menyebrang dan berjalan cukup jauh kegerbang sekolah, belum lagi masuk kedalamnya.

"Jauh tuh, ntar kaki lo sakit," Kata Satya berusaha meyakinkan Ayuna.

Akhirnya Ayuna mengangguk dan naik keatas motor Satya. Saat naik, Satya menyerahkan helm milik pemuda itu dan berujar, "pegangin Yun, gue males makenya ntar dicopot lagi."

Ayuna hanya menurut, didetik berikutnya Satya mulai menjalankan motornya kearah sekolah, memasuki gerbang sekolah dan berhentu diparkiran kelas 11.

"Loh, kok disini kak? Bukannya parkiran kelas 12 diujung ya?" Tanya Ayuna bingung.

"Biar lo gak capek kekelasnya," Jawab Satya sembari tersenyum.

Tinn! Tinn!

Suara klakson yang cukup brutal membuat Ayuna dan Satya menoleh, disana ada Zidan dan teman-temannya yang ingin lewat dan terhalang oleh dirinya dan Satya. Dengan itu Ayuna langsung menyingkir.

"Pacaran jangan dijalan, ganggu," Ujar Zidan lalu kembali melajukan motornya, diikuti Malvin dan Reyhan dibelakangnya.

"Denger tuh, ganggu!" Tekan Reyhan ketika melewati Ayuna dan Satya, yang membuat Ayuna terdiam sebentar.

UKS | Jisung YunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang