🌡Done🌡

934 196 0
                                    


Reyhan, Azka, Malvin, Yesaya, Kania serta Sandra dengan panik berlari disepaniang koridor sekolah. Alasan utamanya adalah memuncaknya emosi Zidan dan menyebabkan pemuda itu mendatangi seseorang dikelas 12 Ipa 7.

Setelah Kania menjelaskan dengan detail apa yang terjadi pada Ayuna, Zidan langsung bergegas dari kantin. Ia tahu siapa yang mencuri uang kas UKS dan dirinya tak akan tinggal diam untuk itu.

Pikirannya langsung tertuju pada pemuda yang diduganya bolos tadi pagi, jelas pemuda itu pencuri pasalnya tidak ada lagi yang masuk ke UKS selain pemuda tersebut. Untungnya Zidan cukup mengenal si pelaku.

Sekarang ini, kelas Ipa 7 dibuat heboh dengan kedatangan Zidan ke kelas mereka. Semakin heboh saat tanpa mengucapkan sesuatu Zidan langsung mendatangi Rizky dan memukul pemuda itu tanpa ampun.

"ZIDAN! UDAH WOY!!"

Seruan panik Reyhan tak digubris oleh Zidan, yang diinginkannya adalah hanya memukuli Rizky si pelaku pencurian uang Kas UKS.

Dug!

"Maksud lo apa?!" Tanya Rizky setelah berhasil mendorong Zidan yang menyebabkan tubuh pemuda tersebut menbrak dinding. Ia mengelap bibirnya yang mengeluarkan darah lalu menatap Zidan dengan tatapan sok berani, padahal didalam dirinya ia sudah sangat amat ketakutan.

Sementara itu, Zidan hanya mengeraskan rahangnya menatap tajam Rizky kemudian berbalik menatap teman-temannya diujung sana.

"Jaga Gendis," Ujarnya sebelum kembali menghantam Rizky dengan pukulan-pukulan kesetanannya.

Rizky berusaha sekuat tenaga untuk menahan pukulan Zidan, namun ia sudah terlalu lemah karena lukanya sudah sangat banyak, dengan itu ia langsung tergeletak dilantai saat pukulan terakhir Zidan mengenai perutnya.

Murid-murid Ipa 7 sudah berteriak tak karuan, ada juga yang ingin memisahkan namun tak berani.

Zidan berjongkok lalu menunduk menatap Rizky yang tergeletak dilantai, ia menarik kerah baju pemuda tersebut lalu
berucap, "balikin uang Uks."

"Uhuk ... Uhuk ... M-maksud lo?" Tanya Rizky masih dengan terbatuk-batuk.

"Gak usah pura-pura bego, minta maaf sama anak Uks dan balikin duit mereka."

Mendengar ucapan Zidan, semua murid langsung paham mengapa pemuda itu dengan tiba-tiba menyerang Rizky. Salah satu diantara mereka bahkan sudah tahu dan memilih diam karena takut, takut pada Zidan dan takut ketahuan.

Zidan yang masih belum mendapat respons dari Rizky langsung berdiri dan menyeret pemuda tersebut keluar dari kelasnya. Ia sangat kesal dan emosi hari ini.

"Dan lo mau dimarahin Gendis?" Tanya Malvin tak habis fikir.

"Gak perduli."

Jawaban dari Zidan membuat teman-temannya menggeleng, memang pemuda ini jika sudah emosi tidak pernah takut dengan hal-hal yang akan terjadi kedepannya.

Namun yang diherankan adalah mengapa Zidan sebegitu emosi, padahal masalah ini tidak ada sangkut pautnya dengan Zidan.

"I-iya ... Gue bakal minta maaf sama anak Uks dan balikin uangnya," Ujar Rizky saat Zidan nyaris menyeretnya ketangga.

Dengan itu, Zidan melepaskan genggemannya pada kerah baju Rizky dan memaksa pemuda itu untuk berdiri.

*****

"SIOMAY I'M COMING!!!" Teriak Seam begitu bel istirahat kedua berbunyi.

"Sean, gue titip minum dong," Sahut Ayuna.

"SIAP YANG MULIS!" Balas Sean sembari hormat ala-ala prajutit.

Ayuna tertawa pelan sembari menggeleng. Setelah melewati mata pelajaran matematika yang ternyata kosong, Ayuna tidak sesedih tadi. Teman sekelasnya terus menghiburnya dengan tingkah-tingkah absurd mereka, Ayuna senang dan merasa terharu.

Masalah-malasah yang tadi membebani sudah cukup reda namun tidak mungkin terlupakan begitu saja. Disela-sela tawanya, Ayuna juga termenung memikirkan masalahnya.

"Lo minum aja Yun? Gak mau makan?" Tanya Dirga.

"Kalo dibayarin mau Dir," Jawab Ayuna yang langsung mendapat toyotan halus dari Yasmin.

"Modus!" Ujar Yasmin.

Saat ingin membalas toyoran Yasmin, Ayuna dikejutkan dengan sosok pemuda yang tiba-tiba masuk dan langsung menghampirinya dengan keadaan berantahkan.

Yang semakin membuat Ayuna terkejut adalah pemuda tersebut menunduk dan bertekuk lutut tepat didepannya.

Jelas kehadiran pemuda asing tersebut mengundang penonton yang berasal tidak hanya dari kelas Ayuna, melainkan kelas lain juga.

"G-gue minta maaf, gue yang nyuri uang Kas Uks, gue bener-bener minta maaf," Lirih pemuda itu.

Ayuna terdiam begitupun juga dengan para penonton yang tadi ricuh akibat tindakan pemuda tersebut, suasana mendadak hening.

"Lo boleh tampar gue, tapi maafin gue, gue sal—"

Plak!

Belum sempat pemuda tersebut menyelesaikan ucapannya, Ayuna sudah melayangkan tamparan pedas pada wajah pemuda itu. Suasana yang tadinya hening kini semakin hening dan mencekam.

"Lo anjing," Ucap Ayuna sembari menatap tajam pemuda didepannya ini.

Rizky terdiam, tak menyangka jika Ayuna benar-benar menamparnya tetapi ia memang pantas mendapatkan ini.

Lagipula Ayuna tidak sebaik itu untuk memaafkan tanpa menindaki orang yang membuat dirinya dimarahi habis-habisan hingga dikeroyok oleh seniornya tadi. Ia juga tak sebaik itu untuk tidak menampar pemuda kurang ajar didepannya ini.

"Jelasin semua ke Bu Gendis, gue males berurusan sama lo," Ucap Ayuna sebelum kembali duduk dikursinya membiarkan pemuda itu tetap bertekuk lutut disana.

"MAMPUS LO! MAEN MAEN SAMA TEMEN GUA!"

"WOOOOO!"

"BALIKIN SANA UANGNYA!"

Sorakan demi sorakan kian hadir membuat Ayuna menghela nafas pelan. Meskipun pelakunya sudah ditemukan namun itu tak membuat Ayuna tenang dan melupakan kejadian tadi.

Dan juga ia heran, mengapa tiba-tiba pemuda ini mengakui bahwa ia pencurinya lalu meminta maaf kepada Ayuna sampai bertekuk lutut. Satu hal yang membuat Ayuna semakin yakin bahwa pemuda ini terpaksa adalah banyaknya luka yang terdapat diwajah pemuda tersebut.

Siapa yang menghajar dan menyuruh pemuda ini?

Dengan spontan Ayuna menoleh kearah pintu kelasnya yang masih padat oleh para siswa yang berkumpul, ia membulatkan matanya saat melihat Zidan yang tengah bersandar pada pintu sembari melipat lengannya didada.

Pemuda itu menatap tajam Rizky yang kini mulai berdiri dan digirinh keluar dari kelas Ayuna. Saat melewati Zidan, Rizky semakin menundukkan wajahnya membuat Ayuna yakin siapa dalang dibalik pengakuan Rizky.

Ia tersenyum kecil lalu menyembunyikan wajahnya dilipatan tangannya. Zidan itu aneh dan Ayuna lebih aneh lagi karena tergila-gila oleh sikap aneh Zidan.

******


17 November 2021

UKS | Jisung YunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang