Source : Lee Hi - Only
Kantung mata Sunghoon menghitam, rambutnya acak-acakan. Sesekali ia menggeram marah, menatap botol kecil yang isinya tinggal setengah.
Setelah membersihkan kekacauan, semalaman Sunghoon mengunci dirinya di kamar mandi. Masturbasi hingga ejakulasi beberapa kali karena tidak ingin membangunkan Jake yang tertidur seperti bayi.
Setelah minum kopi buatan Jake ia merasa sangat terangsang, rupanya aphrodisiac. Dalam benaknya Sunghoon gelisah. Bagaimana bisa Jake yang polos, menyimpan benda laknat ini?
Jake yang baru bangun memperhatikan Sunghoon yang mondar-mandir di dapur.
"Pagi, Hoon." Jake menguap dan mengucek matanya.
Sunghoon tidak menjawab, dari seberang meja makan ia hanya menatap Jake jengkel dan sinis. Ia menaruh botol itu di hadapan Jake, menatap Jake lamat-lamat.
"Dari mana kamu dapat ini?"
Jake yang awalnya mengantuk langsung dipaksa menghadapi kenyataan. Ia gugup, tubuhnya bergetar karena kemarahan Sunghoon.
"Da-dari kak Heeseung." Jake mencoba jujur.
"Kamu tau apa ini?" Jake menggeleng. Sunghoon mengusap wajahnya kasar, rambutnya ia acak-acak frustasi.
"Aku di luar seharian, mungkin ga akan pulang. Aku tidak mau melihatmu dulu."
Jake shock. Ia tidak bisa menghentikan langkah Sunghoon.
Jake termenung cukup lama di kamar. Ia tidak menduga Sunghoon akan semarah ini. Jake sangat bodoh menggunakan cara nekat untuk mendapatkan Sunghoon. Mungkin ini karma karena Jake tidak berterus terang.
Jake berusaha untuk mencari cara lain. Ia menelepon Jay dan Jungwon untuk bertemu dan meminta pendapat.
"Lu seriusan ga tau itu obat perangsang?" Jay melirik Jake dari spion mobil. Tak menyangka Jake si mahasiswa teladan tidak pernah tau bentukan obat perangsang.
"Mungkin kak Heeseung pikir kalau dengan dapet badan otomatis dapet hati kali?" Jungwon membela Heeseung dan Jake.
"Anjir!?" Jay mengumpat. Dia lupa Jungwon dan Jake itu begonya sebelas dua belas. Jungwon sudah siap-siap slepet bibir Jay kalau saja Jay tidak langsung minta maaf.
"Setau gua, Sunghoon pernah putus sama ceweknya gara-gara Sunghoon terlalu cuek. Egois, bahkan mereka ga akan kencan kalo bukan karena ceweknya yang mohon-mohon." jelas Jay.
Jake melotot.
"Sunghoon ga pernah cerita."
"Wajar sih itu kejadian pas kita SMP kelas 3. Itu juga gua taunya dari anak kelas lain."
"Lah, Jay satu SMP sama Sunghoon?" Jungwon juga kaget.
"Iya, dulu juga dia terkenal gara-gara suka ice skating. Kayanya Sunghoon juga lupa kita pernah sesekolah. Kita ga pernah deket sih."
Jake tambah sedih dibuatnya. Dipikir-pikir, mantannya saja yang sudah minta secara baik-baik tidak membuat hubungan mereka berlanjut. Apalagi Jake yang sekarang sudah terlanjur berbuat salah.
"Jay, Won. Gimana caranya supaya aku baikan sama Sunghoon? Aku janji ga akan ganggu Sunghoon dengan perasaan aku lagi. Aku rela ko nyimpan rasa sendiri, asal Sunghoon tetep ada di sisi aku." Jake menyandarkan kepalanya ke jendela.
"Be my only one
I don't have to hide my feelings anymore
The words I sincerely wanted to say
I say I love youOn tiring nights and busy daytimes
Please make room in your heart for me to rest
I'll do better when you share your love with meNow I believe
Lalalalalalala I sing a song like this
With the one I was desperately looking for
My, oh my, oh my, oh my love
Be my only love."Disisa perjalanan keliling kota, Jake habiskan dengan bernyanyi sendu. Berharap Sunghoon dapat mengetahui perasaannya. Jay dan Jungwon saling tatap, hati mereka ikut teriris.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] How To Have Sex With You❗END❗
Fanfiction❗Follow authornya dulu❗ ❗Voment❗ "Bercintalah denganku malam ini." Jake tidak apa-apa jika hanya dapat merasakan Sunghoon satu kali. Satu kali atau tidak sama sekali, untuk selamanya. Buku ke-1 dari trilogi How To series. (⚠️) artinya berbahaya. (🔞...