Source: Jung Seung Hwan - If It's You
They say you'll be happy when you fall in love
Who said that?All the pain that fills me
To the point where my heart is about to explode
How much I want you?-Jake
Menjelang sore, Sunghoon mendapati Jake tertidur di sofa dengan mata dan pipi bengkak. Ada bekas aliran air mata dan hidung Jake merah tersumbat.
Sunghoon berjongkok menyamakan tinggi dengan Jake, ia mengelus-elus rambut Jake, lembut seperti kapas. Padahal baru tadi pagi Sunghoon bilang tidak ingin melihat wajah Jake, tapi sekarang Sunghoon sangat rindu Jake-nya.
Dalam hatinya ia bertanya-tanya, seberapa besar luka yang ia perbuat ke Jake.
Jake terbangun, mengerjap-ngerjap kecil. Melihat Sunghoon dihadapannya, Jake langsung duduk dan mengusap wajahnya kasar, menghapus air matanya.
"Aku kira kamu bener ga pulang?" Suara Jake serak menyapa pendengaran Sunghoon. Dengan keadaan seperti ini, Jake masih bisa memaksakan dirinya tersenyum, tapi yang Sunghoon rasakan adalah pahit.
Sunghoon membawa Jake dalam pelukannya. Sunghoon juga mencium bibir Jake dengan sangat ringan, lembut seakan-akan Jake itu barang rapuh. Setelah itu Jake hanya menyembunyikan wajahnya di pundak Sunghoon.
Ada rasa bahagia dan sedih disaat bersamaan. Jake tau momen seperti ini tak akan berlangsung lama.
'Jangan baper, Jake. Jangan baper. Ingat Sunghoon bisa ninggalin kamu saat tau perasaan kamu.'
"Jake, Maafkan aku."
Oh tidak. Jake tidak mau mendengarnya.
"Aku membuatmu seperti ini, aku tau kamu lelah."
Jake menggeleng pelan, mengeratkan pelukannya.
"Jake, ayo berhenti berteman."
Hancur sudah hati Jake.
Jake kalah, bahkan sebelum ia jujur pada Sunghoon. Ia menangis dalam diam.
Jake menjauh dari pelukan Sunghoon. Masih dengan berlinang air mata, ia membawa Sunghoon ke ciuman yang kasar, dalam, dan penuh nafsu.
Jake menghisap bibir Sunghoon. Atas-bawah bergantian. Jake juga menyelipkan lidahnya masuk ke dalam mulut Sunghoon mengajak lidah Sunghoon membelit dan menari, hingga liur mereka bercampur dan turun ke dagu keduanya.
Sunghoon tersentak, tidak menyangka Jake akan menciumnya seperti ini.
Hati Jake terluka, sama seperti belah bibir Sunghoon yang sengaja Jake gigit sampai berdarah.
Sunghoon mengerang merasakan perih, tapi Jake tetap tidak melepas ciuman mereka.
Jake menjilat-jilat darah di bibir Sunghoon, mengecap rasa besi di sana.
Jake menahan tengkuk Sunghoon dengan sekuat tenaga, tapi lama-kelamaan Jake capek sendiri. Ia kehabisan napas.
Jake tertunduk, masih dengan perasaan kacau balau.
Jake menarik tangan Sunghoon dan menempatkannya ke dadanya, tepat pada jantungnya.
Sunghoon dapat merasakan debaran Jake. Cepat, tidak beraturan.
Sebelah tangan Sunghoon yang lain, Jake bawa ke wajahnya, menggenggamnya erat, menciumnya lembut. Pandangan Jake kini tidak bisa diartikan.
"Baik kalau itu maumu, tapi Hoon, aku punya permintaan-
-bercintalah denganku malam ini."
Tidak apa, Jake tidak apa-apa jika hanya dapat merasakan Sunghoon satu kali.
Satu kali atau tidak sama sekali, untuk selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] How To Have Sex With You❗END❗
Fanfiction❗Follow authornya dulu❗ ❗Voment❗ "Bercintalah denganku malam ini." Jake tidak apa-apa jika hanya dapat merasakan Sunghoon satu kali. Satu kali atau tidak sama sekali, untuk selamanya. Buku ke-1 dari trilogi How To series. (⚠️) artinya berbahaya. (🔞...