22. Melt (🔞)

17.2K 661 264
                                    

Jemari Sunghoon mengobrak-abrik anal Jake dengan berbagai tempo. Suara Jake semakin serak karena mendesah merdu. Sesekali Jake akan berteriak nyaring jika jari Sunghoon menumbuk prostatnya kencang. Jake lelah terus mengangkang.

Sunghoon mengeluarkan jemarinya hanya untuk mengambil lagi es yang berukuran cukup besar, mengarahkannya ke anal Jake, dan mendorongnya dengan jari. Perut bawah Jake sedikit menggembung karenanya.

Jake berteriak tanpa suara. Sakit, perih, dingin, ia rasakan. Jake mulai gila akan permainan Sunghoon. Sunghoon memberinya waktu untuk beradaptasi dengan es. Sunghoon mencium bibir Jake mesra, mengalihkan rasa sakit Jake dengan mengelus-elus tonjolan di perutnya. Jake hanya bisa mendesah pasrah.

"Sung-Sunghoon.. A-ahh... Ini tidak nyaman, Ke-keluarkan.. Hiks!" Jake menggeliat, wajahnya saat ini terlihat seksi karena menangis dan meringis.

Sunghoon merasakan getaran yang tidak biasa. Ia senang sekali melihat Jake menderita dan memohon.

Sunghoon memasukan lebih banyak es ke anal Jake. Jake berontak tapi Sunghoon lebih dulu mengikat kedua pergelangan Jake dengan handuk di atas kepala.

Sunghoon munafik, baru saja dia bilang tidak ingin menyakiti Jake, sekarang malah main BDSM.

Sunghoon mengisi anal Jake hingga penuh dan menunggu esnya mencair sambil bersiul. Jake tidak suka ini, ia menangis lebih keras.

Sunghoon menyeringai, ia menunduk menciumi Jake dengan kasar dan posesif, Jake hampir pingsan kalau saja dia tidak menendang Sunghoon pelan.

Mereka berciuman cukup lama, tak sadar kalau sebagian lelehan es mengucur dari anal Jake.

Sunghoon mengangkat dan menahan pantat Jake di udara. Ia memposisikan mulutnya tepat pada anal Jake. Sunghoon menjilati lubang anal Jake, menusuk-nusukkan lidah panasnya ke dalam anal Jake. Desahan Jake menjadi bahan bakar Sunghoon untuk melakukan lebih.

Sesekali Sunghoon mengurut penis Jake perlahan, ia terus memanjakan dua titik nikmat Jake secara bersamaan. Sampai Sunghoon rasa Jake akan ejakulasi, Sunghoon memberhentikan semua pergerakannya.

Jake yang gagal ejakulasi, mengerang, penisnya sakit menahan ledakan sperma. Jake terengah dan banjir keringat. Ia melirik Sunghoon lemah, seolah bertanya 'kenapa?'

"Jake-

-Aku akan membiarkanmu merasakan penisku dengan satu syarat."

"Katakan perasaanmu yang sesungguhnya padaku." 

Seketika Jake membeku, ia berusaha mati-matian menahan air mata dan menggeleng.

Ia takut. Sangat takut Sunghoon benar-benar meninggalkannya setelah ini. Hatinya sakit membayangkan ini akan jadi pengalaman pertama dan terakhirnya dengan Sunghoon. Jake tidak mau.

Sunghoon jengkel sendiri.

Sunghoon mengarahkan penis besarnya ke anal Jake membiarkan penisnya bergesekkan dengan lubang anal dan buah zakar Jake.

"Ayo, cepat katakan. Kamu mau penisku kan?" Sunghoon menyeringai. Jake terus menggeleng, tubuhnya terus bergetar, air matanya tidak berhenti mengalir.

Tiba-tiba saja Sunghoon memasang wajah datar, habis sudah kesabarannya. Sunghoon kembali mengambil es yang lebih besar, memasukannya secara paksa, Jake berteriak lagi.

Sunghoon memposisikan kepala penisnya mendorong es itu masuk, membiarkan kepala penisnya sedikit teremat oleh anal Jake. Sensasi panas dingin dirasakan Sunghoon, Jake berteriak dan perutnya kembali menggembung.

"Cepat Jake, katakan apa yang kamu inginkan!? Akui perasaanmu!" Sunghoon membentak.

Jake kepayahan, ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Perasaannya dan nafsunya terhadap Sunghoon sudah tidak bisa dibendung lagi.

"Hiks..Hiks..." Jake menatap Sunghoon lamat-lamat.

"Katakan Jake." Nada Sunghoon melembut, tatapannya menyendu.

"A-aku ingin kamu, Sunghoon! Semua milikmu! Aku cinta kamu! Sangat cinta! Apa kamu puas!?" Jake kembali terisak. Ia menyerah. Ia lelah terus bersembunyi dari Sunghoon.

Sunghoon menunduk. Jake tidak dapat melihat jelas ekspresi Sunghoon saat ini.

Sunghoon menarik kembali kepala penisnya. Ia bangkit dari kasur, mengambil kemejanya dan pergi entah ke mana, meninggalkan Jake sendirian di balik pintu kamar yang tertutup rapat.

Jake menggigit bibirnya, menangis tanpa suara, menyesali pengakuan cintanya pada Sunghoon.

[1] How To Have Sex With You❗END❗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang