Sudah sejam berlalu setelah Sunghoon meminum obat ajaib dari Heeseung. Tapi ko Sunghoon belum mengakui perasaannya pada Jake?
Jake kecewa, obat itu sepertinya gagal. Jake harus mengadukan ini pada Heeseung.
Mereka saat ini sedang nonton serial Ne*Flix di ruang tengah dengan Jake yang tiduran di sofa beralaskan paha Sunghoon.
Jake fokus pada film, tapi lama-kelamaan buyar karena Sunghoon terus menghentak-hentak kaki, kepala Jake jadi ikut bergerak-gerak.
"Yaampun Hoon, diam kakinya coba."
Jake bangkit dari tidurnya memperhatikan Sunghoon dengan seksama, matanya membola.
Sunghoon saat ini berkeringat, padahal AC menyala. Terlihat gelisah dengan dahi berkerut, mata terpejam, dan sebelah tangan menutupi mulutnya.
Jake panik tentu saja. Apa jangan-jangan ini efek samping dari obat Heeseung. Jake membuat Sunghoon kesakitan.
"Sunghoon kamu demam? Ayo kita ke dokter!" tangan Jake mengarah pada Sunghoon tapi ditepis Sunghoon kasar.
"Jangan sentuh aku!"
Hati Jake seperti tercubit, ia hanya berniat membantu Sunghoon.
Sunghoon menghela napas kasar, sadar sudah menyakiti Jake.
"Jangan sekarang, Jake." Sunghoon menggeleng.
"Hoon, kamu sakit! Katakan apa yang harus aku lakukan?"
"Memangnya kamu mau melakukan apapun?"
"Iya apapun asal kamu ga sakit lagi." Jake berujar mantap.
Sunghoon tidak tau apa ia bisa menahan diri atau tidak.
Di kasur, Jake kewalahan menerima ciuman Sunghoon. Ciuman ini berbeda dengan ciuman yang pernah Jake terima.
Dalam, menuntut dan penuh nafsu. Juga tangan Sunghoon, Jake merasa setiap sentuhannya seperti membakar kulitnya. Kasar, terburu-buru dan liar.
Bibir Jake sudah memerah, bengkak dan lecet. Putingnya juga. Kulit mulusnya sudah habis babak belur oleh hisapan dan gigitan Sunghoon. Ruam dan lecet menutupi seluruh permukaan dada hingga selangkangan.
Sunghoon tidak melewatkan satu inci pun kulit Jake. Bahkan pusar sekalipun. Lidah panjang dan panas Sunghoon memutari, dan masuk ke sela-sela pusar membuat Jake menggeliat dan mendesah geli. Sunghoon rasa itu salah satu bagian sensitif Jake.
Sunghoon semakin gila. Ia membuka celana dalam Jake dengan kasar dan langsung disambut oleh penis mungil Jake yang menegang.
Sunghoon yang semula mengukung Jake, bangkit dan membuka kausnya yang basah karena keringat. Rambutnya ia sisir ke belakang dengan gerakan lambat, lidahnya ia gunakan untuk membasahi bibir.
Sunghoon mendesah berat. Menatap Jake tajam dan seksi.
"Jake berjanjilah padaku-"
"-kalau aku lepas kontrol, cepat lari, selamatkan dirimu."
Sunghoon benar-benar hilang waras. Jake sudah dua kali ejakulasi karena penisnya terus-menerus dipompa oleh tangan Sunghoon. Sesekali Sunghoon akan memainkan buah zakar Jake, menggelitiknya, mencubitnya gemas, dan menyentilnya kencang.
Penis Jake licin oleh precum dan spermanya sendiri dan Sunghoon sangat menikmati ekspresi Jake saat ejakulasi.
Jake membuka matanya perlahan saat Sunghoon berhenti menyentuhnya. Ia melihat dengan jelas bagaimana Sunghoon menjilat sensual telapaknya yang berlumuran sperma Jake.
Ternyata rasa sperma Jake tidak buruk, buat Sunghoon ketagihan. Apa kabar dengan jantung Jake?
Sunghoon kembali menunduk kali ini tepat memposisikan mulutnya di hadapan penis Jake. Sunghoon menjilati sisa-sisa sperma yang tertinggal di sekitar penis Jake.
Napas Sunghoon beradu dengan kulit Jake, tak lama Jake merasakan panas pada penisnya.
Sunghoon melahap habis penis Jake hingga pangkal.
Jake menengadah, menjambak pelan rambut Sunghoon. Rasanya sangat nikmat, apalagi saat Sunghoon memainkan lidah dan memaju-mundurkan kepalanya.
Sesekali Sunghoon akan menggigit-gigit kecil penis Jake, memberi sensasi perih dan nikmat bersamaan.
Tak lama Jake ejakulasi untuk ketiga kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] How To Have Sex With You❗END❗
Fanfiction❗Follow authornya dulu❗ ❗Voment❗ "Bercintalah denganku malam ini." Jake tidak apa-apa jika hanya dapat merasakan Sunghoon satu kali. Satu kali atau tidak sama sekali, untuk selamanya. Buku ke-1 dari trilogi How To series. (⚠️) artinya berbahaya. (🔞...