26. Rule Breaker (Special YeonBin)

6K 288 44
                                    

"Hoon, menurut lo siapa yang lebih ganteng? Yeonjun? Atau gua?" Soobin terlihat serius mempertanyakannya sambil merangkul bahu Sunghoon. Sedikit meremasnya menuntut jawaban pasti dirinyalah yang lebih tampan dari Yeonjun.

Sunghoon tertawa canggung, ia melirik ke arah kakanya dan Yeonjun hanya mengisyaratkan dengan mata agar Sunghoon bilang Soobin lebih tampan, supaya masalah cepat kelar.

"Kalau kata gua, bang Soobin lebih ganteng." Sunghoon berujar mantap. Yeonjun senyum genit ke Soobin, saat Soobin tertawa bangga kalau calon adik iparnya mengakui ketampanannya.

"Tapi kalo kata bang Yeonjun, bang Soobin cantik sih." Tawa Soobin berhenti. Langsung panik si Yeonjun pas Soobin cemberut. Mana Sunghoon malah ngetawain. Soobin udah siap nampol bibir Yeonjun, kalo aja Jake ga ikut gabung sama mereka.

Soobin tuh harus memberikan contoh yang baik buat Jake, jaim juga depan Sunghoon. Yeonjun bersitatap dan memperhatikan gerak bibir Soobin.

"Urusan kita belom kelar ya, kampang!" Kata Soobin tanpa suara disertai lirikan mautnya, Yeonjun merinding.

"Udahan main monopolinya? lagi pada bahas apa?" Jake kepo, ia mendekat dan duduk di pangkuan Sunghoon.

"Baru selesai. Lagi bahas siapa yang lebih cantik. Kamu atau bang Soobin?" Sunghoon bicara sambil mencium-cium rambut dan tengkuk Jake. Ga peka aja itu si Soobin udah mode ganas dan Yeonjun makin pening.

"Terus siapa yang menang?" tanya Jake lagi.

"Kamu lah sayang!" Sunghoon makin gencar nyiumin Jakenya. Pake acara ngegelitikin dan Jake ketawa sambil desah-desah.

Yeonjun melirik ke Soobin, mendapatinya tersenyum kecut ke arah SungJake. Yeonjun pengen nanya kenapa, tapi mood Soobin belum bagus. Jadi dia tahan dulu.

Hari beranjak malam dan Yeonjun juga Sunghoon memutuskan untuk menginap. Soobin yang biasanya tidur sendiri, kini harus rela seranjang sama Yeonjun.

"Sempit monyong, jangan mepet-mepet napa!?" Soobin yang nempel tembok, nendang-nendang pantat Yeonjun yang membelakanginya.

"Yaampun beb, badan kamu juga gede, aku udah di ujung ini." Yeonjun malah narik bantal buat sendiri.

Soobin jengkel, dia narik lagi bantal yang dipake Yeonjun dan terus nendang, kalo bisa sampe Yeonjun jatuh dari ranjang.

Pas lagi enak-enaknya ngusilin, samar-samar dia denger sesuatu di ruang sebelah. Soobin nempelin kupingnya ke tembok.

Yeonjun bingung ko Soobin mendadak diem.

"Kenapa bin?"

"SHHHSSSTTT!" Soobin bangkit duduk di kasur sambil terus ngupin ke tembok, karena penasaran Yeonjun juga jadi ikut-ikutan. Perasaan Yeonjun ga enak duluan.

Ah...Mhhmmm! Sunghoon-ah!

Kan bener.

Yeonjun memejam matanya erat. Bisa-bisanya adiknya yang tampan namun tolol itu menyetubuhi Jake di samping kamar Soobin.

Yeonjun langsung hilang minat. Ia menepuk pelan bahu Soobin yang masih setia menguping.

"Kita tidur aja yu, udah malem juga."

Bukannya nurut, Yeonjun malah melihat mata Soobin berkaca-kaca. Belum sempat merespon, Soobin langsung nyosor bibir montok Yeonjun duluan.

Bukan hanya sekedar menempel tapi Soobin juga menjilat dan menghisap bibir atas-bawah Yeonjun bergantian. 

Yeonjun terbawa napsu, ia menerobos dan menginvasi mulut Soobin seakan tak ada hari esok. Selama ini Yeonjun hanya bisa memberi Soobin kecupan, karena Soobin itu sebenarnya pemalu, ia akan marah dan kabur duluan saat Yeonjun bertindak lebih.

Tapi kali ini, bukan hanya sekedar kecupan, bahkan Soobin insiatif memulai duluan.

Setelah beberapa menit Yeonjun menciumi Soobin dengan ganas hingga sesak napas, Yeonjun memberi time out. Ada rasa membuncah di dada keduanya. Pengalaman pertama ciuman mereka dipicu oleh adegan porno adik mereka sendiri.

Di atas Soobin, Yeonjun menatapnya dengan hati-hati, penuh perasaan dan Yeonjun tak ragu menunjukkannya dengan cara mengecupi kening, pipi, mata dan dagu Soobin. Soobin merasa dirinya seperti melayang. Ia tidak menyangka meski ia selalu kasar dan usil pada Yeonjun, Yeonjun membalasnya dengan seperti ini.

"Hey Soobin." panggilnya pelan.

"Lihat aku." Yeonjun mengarahkan wajah Soobin dengan sentuhan lembut pada dagunya. membelai pipi Soobin, jatuh ke rahang dan lehernya. Gerakannya pelan membuat sensasi aneh bagi Soobin.

"Lihat aku." tekan Yeonjun. Soobin menggeleng.

"Ga mau."

"Kenapa?" Yeonjun masih membelai-belai wajah dan leher Soobin.

"Gua ga cantik kaya Jake, juga ga bisa seimut Jake. Kalau lo bosen sama gua gimana?"

Bosan? hal itu yang tak pernah terpikirkan Yeonjun. Soobin kira perjuangan Yeonjun mengejar Soobin hanya untuk manis ditelan sepah dibuang?

Yeonjun tertawa kecil diceruk leher Soobin.

"Apa ketawa-ketawa!?" Sinis Soobin.

"Ngabisin 10.000 taun lagi sama kamu juga aku ga keberatan."

Soobin rasa wajahnya menghangat. Karena salah tingkah Soobin malah menjauhkan Yeonjun yang menindihnya.

"Gua yang keberatan." sahut Soobin sekenanya. Yeonjun tertawa lagi. Soobin benar-benar manis dan menggemaskan.

Yeonjun memeluk Soobin dari belakang, merasakan detak jantung Soobin yang tidak beraturan. Kali ini Soobin membiarkannya. Rasanya tidur berpelukan dengan orang yang dibencinya bukanlah hal buruk.

"Gimana?"

"Belum terlihat hilal mereka mau intercourse, bunda." bisik Sunghoon sepelan mungkin. Ia takut Jake dipelukannya terbangun.

"Aigoo, pantas Bunda pasang penyadap suara ko ga ada desahannya. Lain kali kamu sama Jake harus lebih provokatif, Hoon."

"Yaudah, bunda ke kamar lagi ya. Titip anak bunda jangan dibikin nangis."

"Siap, bunda." Sunghoon mengacungkan jempolnya, habis ini dia akan menjalankan banyak misi bareng bunda Jake supaya Soobin mau ngakuin Yeonjun sebagai tambatan hatinya.

" Sunghoon mengacungkan jempolnya, habis ini dia akan menjalankan banyak misi bareng bunda Jake supaya Soobin mau ngakuin Yeonjun sebagai tambatan hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka mah gaya berandal tapi aslinya soft, fluff dan manis abis🥺❤️✨

[1] How To Have Sex With You❗END❗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang