18. Love Hate

6K 549 59
                                    

Ponsel Sunghoon berdering, menampilkan nama 'Monyong Seksi' di layarnya. Bukan Sunghoon yang kasih nama. Itu ulah kakaknya sendiri.

"Hoon, kata Soobin, si Heeseung biasa ada di perpus utama jam segini." 

"Oke."

"Anjing! Gitu doang respon lu? Makasihnya mana? Gua keluar duit banyak buat nyogok Soobin pake roti!" Yeonjun misuh-misuh. 

Bukan berarti Yeonjun ga mau beliin Soobin roti. Tapi karena tadi pagi adiknya ini tiba-tiba aja neror bakal ngirim video masturbasi Yeonjun yang manggil-manggil Soobin ke Jake, kalau Yeonjun ga bantu dia. Yeonjun ga mau berakhir tragis di tangan calon adik ipar.

"Lu kalo ada masalah bilang, jangan kaya mau tawuran gitu dong. Denger ya gua ga mau disalahin Soobin kalo lu ngapa-ngapain Heeseung."

"Lah apa hubungannya?"

"Mereka temenan dari orok, Lu taulah kalo Soob-" Telepon diputus Sunghoon sepihak.

"Oke, blokir." Masalah Yeonjun bisa diurus nanti.

Sunghoon melangkahkan kakinya ke perpus, menemukan Heeseung dengan buku-buku tebal di hadapannya.

"Loh Sunghoon? Ada apa?" Heeseung membenarkan letak kacamatanya.

"Loh Sunghoon? Ada apa?" Heeseung membenarkan letak kacamatanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenal gua ternyata." Sunghoon menarik bangku dan duduk bersebrangan dengan Heeseung.

"Jake cerita."

"Apa maksud ngasih obat begituan ke Jake?" Sunghoon to the point.

Heeseung mengernyit tak lama ia terkekeh, mengerti maksud Sunghoon.

"Gimana rasanya nidurin Jake?"

Sunghoon kesal, ia menggebrak meja.

"Shut, ini perpus kalo lu lupa." Beberapa pasang mata memperhatikan mereka.

"Asal lu tau, gua ga akan pernah mau ngesex sama dia dengan cara gitu!"

Heeseung mengangkat alisnya.

"Waw. Hebat juga lu nahannya, apa kadarnya kurang?"

"Bukan, maksud gua-" Sunghoon menjeda, ia grogi.

"-Gua jadi ketagihan badannya Jake." mukanya memerah Sunghoon menutupnya dengan kedua tangan.

"Gua bersyukur karna obat itu gua ada alasan nyentuh Jake, tapi gua bahkan ga tau perasaannya. I'm the worst. I almost lost control, it's make me mad."

Sunghoon lost his composure, ia menggeram frustrasi. Baru kali ini ia bicara panjang lebar mengenai perasaannya pada orang lain. 

Heeseung cengo, sebisa mungkin menahan tawa.

"Ara-ara..." Heeseung menggoda Sunghoon, buat Sunghoon makin jengkel.

"Ga lu, ga Jake, kerjaannya bikin gemes. Lu balik dah, tanya langsung sama orangnya."

Awalnya Sunghoon bingung, tak lama ia bangkit, meninggalkan Heeseung kembali ke kegiatannya.

Sunghoon berpapasan dengan Jay di parkiran.

Mereka bersitatap, Jay bersandar di mobilnya.

"Inget gua, lu?" Jay dengan muka songongnya, nantangin Sunghoon.

"Karna lu temenan sama Jake aja sih."

"Kampret!" Jay mengepal tangannya.

Bercanda, meski beda kelas Sunghoon mengingat Jay sebagai sesama anak CEO yang pernah satu sekolah, jauh sebelum Jake berteman dengan Jay.

Jay menghela napas.

"Gua yakin lu ga maksud nyakitin Jake dan gua rasa lu bukan orang yang banyak mau. Ikutin aja kata hati lu. Lu tau apa yang harus lu lakuin, Sunghoon-ssi."

Jay melangkah ke arah kemudi, menyetir mobilnya hingga ke luar parkiran bersama Jungwon.

Sunghoon tersenyum kecut. Ia rasa Jay dan Heeseung bukan musuhnya, tapi bukan juga teman yang baik untuknya.



Heeseung ga cape apa, ganteng melulu? - Author

[1] How To Have Sex With You❗END❗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang