"ve! lo ketua kelompok! kenapa gak bisa jagain anggotanya?!"
"m-maaf, kak!"
"svea!"
"iya!"
"ve! bantuin, kek! lo diem-diem aja! bisanya apa sih?! nangis?!"
"kenapa terlambat?! lo mau nanggung hukuman anggota lo?!"
"hitungannya mau ditambah lagi?"
"jadi ketua yang bener! mau jadi apa lo?!"
"svea!"
"ve!"
"sveaaa!"
svea terbangun dari tidurnya. kepalanya pusing. di luar sana masih gelap.
svea menatap langit-langit ruangan tempatnya berada. ini bukan ruangan kelas. seingatnya, setelah kegiatan pos-posan tadi malam, ia kembali ke kelas untuk tidur.
ia menoleh ke kanannya, membuat seseorang yang tertidur di ranjang sebelahnya membuka matanya.
kak heeseung?
tanpa sadar keduanya saling tatap selama beberapa saat.
baik svea maupun heeseung gak ada niatan untuk memalingkan wajahnya sama sekali. keduanya sama-sama tertarik untuk adu tatap, mengagumi fitur wajah seseorang di hadapannya masing-masing.
heeseung menghadapkan tubuhnya ke arah svea, membuat gadis itu tersadar kelakuan bodohnya. svea segera memalingkan wajahnya ke arah lain, membuat heeseung memandangi punggungnya.
"kenapa? salting lo?"
suara heeseung mengejutkan svea. pake segala ditanya lagi. ya siapa sih yang gak salting tatap-tatapan sama cowok, apalagi kalau cowoknya itu seorang lee heeseung a.k.a idolanya semua orang???!!!!
"gak."
bukannya diam, heeseung berbicara lagi, "lo ngadap sini kek kalau ngomong. gak sopan amat sama kakak kelas."
hilih.
svea membalikkan tubuhnya, kembali menghadap heeseung. heeseung sama seperti biasanya. hanya saja wajahnya terlihat lebih lelah dari semalam. sisanya sama. dua mata, satu hidung, kayak manusia pada umumnya.
heeseung tiba-tiba mengulurkan tangannya, menyentuh dahi svea. "demamnya udah turun. gak sia-sia gue di sini semaleman."
maksudnya? heeseung yang nemenin dia di uks semalaman?
"l-lo yang jagain gue di sini dari tadi malem, kak?" tanya svea.
"ya lo pikir siapa lagi? yang lain mana mau," jawab heeseung santai.
"dah, gak usah senyam-senyum sendiri. balik ke kelas kalau udah baikan," ucap heeseung lagi. kali ini ia bangun dari tidurnya seraya merenggangkan tubuhnya yang pegal karena tentu saja ranjang uks gak seperti kasur ukuran king miliknya di rumah.
"kak hee, mau kemana?"
heeseung sedikit tersentak mendengar pertanyaan svea. apalagi caranya memanggil dengan sebutan 'hee'. namun heeseung pandai menutupi ekspresinya, segera ia berbalik dengan wajah datarnya, seperti biasa.
"ke lapangan lah. masa mau nemenin lo terus? gue bukan babu lo!" sewot heeseung.
svea memasang wajah malasnya. ucapan heeseung emang pedes banget. haduh, untung svea udah kebal sekarang.
heeseung mengintip ke luar dari jendela uks, pemandangan senam pagi menghiasi lapangan sekolah sabtu pagi itu.
jiwa magernya meronta-ronta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjuru | Heeseung [EN-]✔
Fanficlee heeseung, penjuru pasukan merah putih yang jadi panutan dan idola semua orang. tapi di balik itu semua, dia punya rahasia besar. [ o r i g i n a l b y a p p l e j j o n g s t _ ] ©applejjongst_