"eumm.. ve?"
"ya, kak?"
heeseung mengulurkan tangan kanannya tanpa bicara apa-apa. svea cuma bisa menatapnya heran.
duh, tolong ya. svea bukan tipe orang yang sangat peka. jadi kalau gak ngomong, mana ngerti.
"kenapa? mau ke tukang urut?" celetuk svea.
hancur sudah vibes romantis yang susah payah heeseung buat sejak awal tadi. nih orang satu, omongannya gak bisa estetik dikit gitu?
"g-gak gitu.."
"apa, sih? ngomong aja kali? lo kalo diem-diem begini gue jadi merinding tau! biasanya juga ngegas. kenapa tiba-tiba malu-malu kambing gini??" protes svea.
pasalnya sejak ia tiba tadi, heeseung bertingkah seperti orang lain. jaga image kali maksudnya, tapi malah jadi kayak nolep gitu.
heeseung menggigit bibir bawahnya. entah apa yang ada di pikirannya, tapi wajah heeseung sedikit demi sedikit mulai memerah. bahkan telinganya juga ikut memerah.
"kak-"
"g-gue cuma gugup, oke?! kasih gue waktu biar bisa kayak couple yang lain. gue gak bisa tiba-tiba romantis ini itu. j-just... give me more time, hmm?" heeseung menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.
dirinya gak pernah merasa sebodoh ini. love is easy they say.
gak tau gimana reaksi svea saat ini. mungkin malu? atau jangan-jangan pengen langsung putus karena ini? atau...
"kak hee, it isn't you! santai aja kali. kita gak lagi balapan, kan? silly!" svea tertawa gemas. lalu, meraih tangan heeseung supaya wajahnya terlihat lagi walau kedua pipinya bersemu merah.
heeseung gak bisa berkata-kata lagi. melihat svea tertawa kayak gini untuk pertama kali, malah membuatnya semakin gugup. seingatnya, svea gak pernah tertawa semanis ini. atau ini efek bucin? gak tau deh.
"lo yang bilang ke gue duluan padahal. kalau building this relationship can't be fast. kita masih terlalu polos buat memahami semua hal tentang cinta. masih harus saling percaya, masih harus belajar banyak. i know it's not easy, but you did try your best, no?"
svea tersenyum lagi, menatap kedua mata heeseung yang terlihat agak lelah belakangan ini.
"lo bilang, this love is dangerous. gue gak tau apa maksudnya itu tapi selama lo masih mau bertahan sama gue. seberapa bahayanya itu, gue bakal selalu ada buat lo. lo gak sendirian di sini, kak."
heeseung menghela napasnya lega.
lo gak sendirian di sini
kata-kata itu yang selalu ingin ia dengar dari seseorang.
"mau lanjut jalan? bentar lagi jam delapan, jungwon udah nyepam, nih!"
suara svea menyadarkan heeseung dari lamunannya. oke, kali ini harus lebih baik. first date ini harus jadi momen yang sulit untuk dilupakan.
"makan malem aja, gimana?" usul heeseung.
svea mengangguk. heeseung terlihat lebih semangat sekarang. aduh duh, sejak kapan si nyebelin ini jadi lucu kayak puppy gini?!!!
"you okay, now?" tanya svea.
heeseung mengangguk sambil tersenyum. "ayo!"
hatinya sudah lebih mantap sekarang. segera saja ia menarik tangan svea ke tujuan yang ada di pikirannya. untuk kali ini saja, ia harus berusaha keras untuk melawan gengsinya atau label jomblo akan ia dapatkan lagi.
terhitung enam minggu sejak first date hari itu, kali ini heeseung meminta svea menunggunya latihan paskibra di sekolah.
jujur aja, semua pertanyaan tentang hubungannya dengan heeseung mulai terjawab satu-persatu.
kayak, mereka sebenernya backstreet atau go public sih? jawabannya adalah go public. walaupun berulang kali svea harus berdamai dengan fans heeseung yang galaknya minta ampun, heeseung gak akan membiarkan fansnya macem-macem sama svea.
aduh, co cwit :'3
eskul basketnya gak melarang pacaran selama hal itu gak menganggu musim turnamen. eskul paskibra juga sama.
malah, kak yeosang yang biasanya tegas dan super serius jadi lebih santai pas ngobrol bareng. beliau gak sungkan-sungkan bertanya ke heeseung soal tutorial mendapat jodoh spek bidadari. ya, emang yang pendiem tuh diem-diem menghanyutkan.
rekan lamanya di eskul juga mendukung 100% hubungannya dengan heeseung. meskipun pasti ada anggota yang iri karena sering mimpi jadian sama heeseung. eh, ternyata heeseungnya udah jadian duluan sama orang cantik :)
bangga dikit mah boleh kali.
tentang morie yang sempet ngejar-ngejar heeseung, anak itu udah pindah sekolah sejak sebulan yang lalu karena ayahnya yang pindah dinas. dia mewek seharian dan malah ngadu ke svea tentang betapa gak relanya dia ninggalin heeseung di sini.
sudah official pun masih ada aja ujian kesabaran.
svea juga nemu hal-hal baru tentang heeseung. kayak, dia juga bisa jealous dan tingkahnya gemesin banget kalau lagi jealous.
most of the time, heeseung cemburu karena svea main game sama angkasa terus kalau lagi ke basecamp-nya heeseung. terus bagas bakalan menenangkan heeseung dengan bilang, "sabar. nanti kita hantam aja tuh di angkasa."
persahabatan yang sangat tulus. i like it picasso.
"hai, udah nunggu lama?" suara yang sangat dikenal svea membuyarkan lamunannya.
heeseung tiba dengan cengirannya. ciri-ciri kalo lagi good mood.
"lumayan, tapi gak apa. minum?" svea mengulurkan botol air mineral kepada heeseung yang langsung cowon itu terima tentunya.
ini sudah jadi rutinitasnya sekarang. menunggu heeseung di sini lalu setelahnya pulang ke rumah.
jungwon udah jarang antar jemput lagi karena posisi 'ojek'-nya tergantikan oleh heeseung.
dia gak komplen sih, cuma sering misuh-misuh aja tentang svea dan heeseung yang kelamaan bucin di sekolah.
single mah diem aja dah.
"nanti temenin ke rumah tante dulu, ya? mau nganterin barang. gapapa, kan?"
"ya."
heeseung segera membawa svea ke parkiran sebelum rutinitas bucinnya terganggu oleh anak paskibra lain yang mulai bubaran.
lah? kok heeseung bisa keluar duluan? cabut?
"pegangan," "yaa~"
gak usah disuruh juga udah inisiatif duluan heu :3
percayalah, style pacaran sama heeseung tuh gemesin banget. aww aww.
bisa gak sih hari-hari tuh damai adem ayem gini aja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjuru | Heeseung [EN-]✔
Fanfictionlee heeseung, penjuru pasukan merah putih yang jadi panutan dan idola semua orang. tapi di balik itu semua, dia punya rahasia besar. [ o r i g i n a l b y a p p l e j j o n g s t _ ] ©applejjongst_