: ̗̀➛ | 30; invisible

168 20 3
                                    

jungwon memeriksa suhu badan svea sekali lagi.

"udah mendingan?" tanyanya.

svea mengangguk. terhitung tiga hari setelah kejadian dirinya terjebak di dalam lemari malam itu. selama tiga hari itu juga kondisinya drop.


banyak hal yang bikin svea khawatir. kayak, gimana selanjutnya? dan salah satu hal yang membuatnya paling khawatir adalah...

gimana keadaan heeseung sekarang?







jungwon bilang hari besoknya setelah camp sekolah, dia ketemu heeseung. tentang apa yang mereka bicarain, jungwon gak membahasnya.

intinya dia cuma bilang,

"heeseung butuh waktu sendirian. bukan gue yang maksa, nih. biarin dia cerita semuanya sama lo kalau lo dan dia udah sama-sama siap."









tiba-tiba menerima tumpukkan memori yang kurang mengenakkan membuat svea sakit.

semua jawaban dari mimpi buruknya selama ini, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang seringkali ada di kepalanya.

jawaban tentang dirinya.

kenapa dirinya merasa seperti orang asing di rumah ini?


semuanya terjawab malam itu. terlalu berat, terlalu menyakitkan. apalagi saat tau kehidupannya sejak lama berkaitan dengan heeseung.

pantas saja cowok itu asing sekaligus familiar di matanya. ada hal yang membuat svea terpanggil setiap heeseung bicara sesuatu.

lily orange, lemari, jungwon, heeseung dan bunga matahari.

dengan susah payah, jungwon dan bunda berusaha menjelaskan semuanya tempo hari. meski lagi sakit waktu itu, svea tetap memaksa keduanya untuk menjelaskan kebenarannya.

"bun, ve gak bisa hidup dalam kebohongan selamanya."

hatinya sakit banget waktu mendengar semua cerita bundanya. ah bukan, bunda jungwon.










seorang putri satu-satunya yang saat itu lahir dalam keadaan keluarga yang gak baik-baik saja. kelahirannya bak bencana, kedua orangtuanya married by accident. melahirkan putri pertama dan terakhirnya di bawah rumah kecil peninggalan buyutnya dibantu tetangga dekat. 

putri kecil yang kesepian, kedinginan, dan menyedihkan. masalah demi masalah mulai bermunculan. kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan kedua orangtuanya pun jadi terbebankan kepadanya. mulai dari kehilangan sosok kepala keluarga gak bertanggung jawab, sampai akhir tragis sang ibunda yang nyaris hilang dalam ingatannya.




mimpi buruk yang seringkali svea alami. tentang terjebak di dalam lemari bukan cuma mimpi, melainkan potongan memori yang berserakan.

kisah-kisah tentang masa lalunya yang kelam mulai dibongkar bunda sedikit demi sedikit. padahal kalau boleh jujur, svea lebih memilih untuk menahan semua rasa sakitnya sekaligus daripada harus terus menunggu.

bahkan malam itu, seorang gadis asing yang membawanya ke gudang membocorkan semua rahasia yang sudah bunda simpan sejak lama. bahkan membocorkan rahasia yang bunda gak pernah tau.

tentang orang tua kandung svea, dan pelaku kejahatan yang menyebabkan svea kecil kehilangan seluruh dunianya.



"ethan lee, cowok yang pasti lo kenal, kan?" tanyanya hari itu dengan nada yang mengintimidasi.











"ethan...?"

cewek aneh berkacamata merah terang itu tersenyum miring lalu menunjuk foto seseorang yang ada di banner sekolah. banner lama, pemilihan calon ketua osis di tahun pertama svea masuk sma. 

Penjuru | Heeseung [EN-]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang