Chapter 29

223 17 0
                                    

"Selamat siang pak ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang resepsionis kepada pria itu

"Jaehwa ada diruangan?" tanya yuta pada resepsionis itu

"Bu jaehwa ada di ruangannya pak. Tapi bapak tidak bisa bertemu ibu jaehwa jika belum membuat janji temu."

Yuta menyengit binggung pasalnya seluruh karyawan disini tau kalo dia adalah suami dari jaehwa dan tanpa izin pun biasanya boleh masuk

"Apa bapak sudah membuat janji temu?" tanya resepsionis itu

"Selamat siang pak yuta, bu jaehwanya ada kok di dalam. Maaf kan dia ya pak. Dia karyawan baru disini jadi belum tau apa apa." kata seorang resepsionis lainnya yang baru saja datang

"nggak papa saya ke atas dulu."

Yuta berjalan menaiki lift untuk ke lantai 50 untuk mendatangi kantor jaehwa. Hingga saat sampai di ruangan jaehwa. Yuta mengetuk pelan pintu itu lalu masuk ke dalam ruangan jaehwa

Pria itu melihat istrinya seperti sedang tertidur di atas meja. Yuta menghampiri wanita itu dan benar saja istrinya itu tengah tertidur dengan laptop yang masih menyala. Tapi yang yuta heran kenapa ada botol soda disana diatas meja itu. Yuta dengan perlahan menggangkat tubuh jaehwa

"Shttt.."

Jaehwa meringis saat tubuhnya di angkat oleh seseorang yang berakhir dengan wanita itu membuka matanya dan mendapati yuta tengah mengangkat badannya

"Kau baik?" tanya yuta khawatir

"perutku sakit lagi. Sepertinya asam lambungku naik." ucap wanita itu dengan air mata yang sudah menetes

"Kita ke dokter sekarang." Lantas dengan cepat yuta membawa jaehwa keluar dari ruangan

Jaehwa yang mendengar itu sontak memberontak dengan tenaga yang yang bisa dibilang kecil "Nggak mau. Yuta aku nggak mau."

"kenapa ini?" yeri tiba tiba muncul entah darimana dan tujuannya ingin menemui sang kakak

"Perutnya sakit setelah minum soda.... sepertinya." sahut pria itu ragu diakhir kata

Yeri menghela nafas berat lalu berkacak pinggang sambil menatap sang kakak yang masih berada di gendongan yuta

"Bawa aja ke dalam. Aku bantu redakan deh." kata yeri, walaupun sebenarnya yeri ingin sekali marah tapi saat melihat wajah kesakitan sang kakak membuat yeri nggak tega.

"Mashiho tolong kamu bawakan air hangat yang mentah ya." ucap yeri saat melihat mashiho lewat

"Baik."

Yuta masuk kembali ke ruangan jaehwa dan membaringkan wanita kesayangan itu di kasur lalu duduk disampingnya dan menatap jaehwa yang tengah menutup kedua matanya dengan lengan kanannya dan lengan kirinya berada di perutnya

"Apa sakit sekali?" tanya yuta yang sedang bersender pada dinding dan mengusap pelan kepala jaehwa. Sedangkan jaehwa hanya merespon dengan anggukan kepala

Hingga akhirnya yeri masuk ke ruangan bersama mashiho yang sudah membawa sebuah air hangat dengan kain yang berada di sebuah mangkok berukuran sedang

"ini buat dikompres kan?’ Tanya yuta pada yeri saat melihat air yang berada di mangkuk sedang dan diberi anggukan oleh yeri

Yuta menyinsing lengan bajunya lalu memasukkan kain ke air hangat yang sontak membuat yeri binggung karena seharusnya yang mengerjakan kan yeri bukan yuta

“oppa," yeri sengaja menjeda kalimatnya saat melihat yuta yang tengah memeras air dari kain yang sudah basah sebelumnya "ngapain? Biar aku aja sini.” Ucap yeri mencoba merebut kain yang berada di tangan yuta

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He Is My Husband | Nakamoto Yuta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang