Chapter 23

268 16 0
                                    

Yeri terbangun dari tidurnya. Ia kembali mencoba untuk tidur tapi tidak bisa, ia mendapatkan mimpi buruk yang begitu mengerikan. Yeri merasa mimpi itu seperti nyata. Yeri mengusap kasar wajahnya. Ia memutuskan untuk keluar dari kamar dan pergi memasak. Karena kamarnya yang melewati kamar sang kakak, Ia mendengar suara tawa sang kakak, yang jarang diperlihatkan pada siapapun. Ia membuka pintu kamar sang kakak dengan perlahan tanpa membuat suara. Ia melihat yuta mencium leher sang kakak, bahkan mengajari sang kakak untuk berciuman. Ia hanya bisa menutup mulut karena ingin tertawa. Ia hanya bisa menahannya. Sampai tiba tiba seseorang menepuk pundak.

"jangan ngganggu mereka mark" bisik yeri

"aku tau kok kalo oppa nggak bakal melewati batasnya" ucapnya lagi

"pasti pagi ini adalah pagi yang indah buat yuta" sahut mark

"benar, sudah lama dia tidak mengeluarkan tawanya karena seorang pria" gumam yeri yang hampir tidak terdengar, tapi mark masih bisa mendengarnya.

"benarkah?"

"iya benar, eonni pernah disakiti oleh pria dengan sikap yang sama dengan yuta oppa" ucapnya

"eonni ditinggalkan disaat eonni membutuhkan pertolongan"

"aku harap nanti dia tidak mengusik kehidupan baru eonni"

Aku tersenyum untuk kesekian kalinya melihat betapa senangnya sang kakak dengan pasangan barunya. Ia hanya berharap sang kakak bisa mencintai yuta dengan tulus seperti eonni mencintai mantan pacar eonni. Aku menutup pintu dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara.

"request makanan dong"

"bagaimana kalo japanese food?" jawab mark

"good idea, thanks mark"

"You're welcome"

💐💐💐💐💐💐


"tau ah, aku mau pergi mandi"

"mandi bareng gimana" tanya yuta

"nggak" potong ia cepat

Yuta menarik tanganku, yang awalnya posisi ia berdiri menjadi terduduk diatas pangkuan yuta dan yuta mengunci tubuhnya agar tidak bisa membebaskan diri. Yuta menaruh kepalanya dibahuku

"jaehwa, kamu mencintaiku?"

Ia hanya bisa menunduk, ia masih belum bisa membuka hatinya. Ia hanya takut, jika ada saatnya dimana yuta meninggalkannya disaat ia mencintai yuta. Ia hanya takut itu. Tapi tiba tiba pandangannya menjadi gelap, disaat ia ingin membalas perkataan yuta. Semuanya tidak terlihat. Kepalanya pusing. Sakit sekali, seperti dihantam benda keras.

Pandanganku mulai kembali, ia kembali bisa melihat. Tidak ada lagi pandangan gelap dan kabur dimatanya. Ia menyadari jika ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Memori 3 jam yang lalu kembali dalam ingatannya, memperlihatkan bagaimana ia bisa memberitahukan semuanya. Bodoh itu yang sekarang ada dipikirannya. Ia merasa seperti orang bodoh karena telah jujur pada orang yang dirinya benci. Ia menghempaskan tangan yuta dan menatapnya tajam.

"jaehwa kamu kenapa?"

"jangan sentuh aku, aku benci kamu" ucapku dingin

Ia segera mengambil bajunya untuk ia pakai kekantor. Tapi lagi lagi pria itu memenggang tangannya

"sudahku bilang jangan sentuh aku" ia menghempaskan tangan yuta untuk kesekian kalinya. Ia dengan cepat memasuki kamar mandi dan membanting pintunya.

He Is My Husband | Nakamoto Yuta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang