Chapter 20

278 15 1
                                    

"jaehwaa"

Aku menoleh ke sumber suara, dan melihat seseorang yang ia tunggu dari tadi. Walaupun banyak orang yang menggelilingi mereka sekarang. Karena makin banyak yang mendatangi kami, aku langsung membawa mereka ke dalam mobil yang dibantu oleh haechan dan dengan cepat melajukan mobil menuju rumahnya.

"setiap di bandara kalian pasti berteriak, kenapa sih??" tanyaku

"entahlah, aku disuruh yoshi tadi"

"sialan lo joy" ucap yoshi sambil menjitak kepala joy

"mau makan dulu nggak nih" tanyaku

"iyalah, nggak tau apa kamu, aku kelaparan dipesawat" ucap joy yang membuat haechan tertawa

"lah, kenapa nggak pesan di pesawat"

"nih kata yoshi, "malu maluin" kata joy sambil menirukan suara yoshi yang membuat semua orang tertawa

"lo belum merasakan rasanya ditendang ya, sampe menembus awan sana" ucap yoshi

"belum" jawab joy santai

"asahi, bunuh joy yuk, nggak tenang hidup gue" canda yoshi

"ayok lah"

"jaehwa, gue mau dibunuh. Tolong gue" ucap joy

"aku ikut yoshi, aku udah ada bendahara baru nih" ucapku sambil menunjuk haechan

"jahat lo mah, tapi ganteng juga"

Aku hanya bisa menepuk dahiku.

"namamu siapa?" tanya seulgi

"saya haechan"

"saya seulgi" sahut seulgi

"saya joy"

"saya yoshi"

"saya asahi, salam kenal"

"salam kenal hyung" jawab haechan

"kalo saya..."

"mbak yeri, benarkan?" potong haechan

"benar, darimana kamu tau nama saya" tanya yeri

"semua orang kenal mbak yeri, mbak yeri kan adiknya atasan saya" jawab haechan

"saya haechan, ketua pengatur jadwal pilot, ko pilot, dan pramugari. Serta ketua penelitian di badan pesawat yang rusak. Salam kenal semuanya"

"kita telah sampai di restoran yang yuta hyung sudah pesankan untuk kalian"

"yuta memesankannya??" tanyaku

"iya, yuta hyung menyuruhku" jawab haechan

"baiklah, terima kasih haechan"

"sama sama jaehwa" ucap haechan

💐💐💐💐💐💐

Aku kembali memasuki mobil bersama teman temannya, haechan tidak ikut makan, karena haechan sudah makan bersama teman teman yuta, termasuk yuta. Saat memasuki mobil ia melihat wajah haechan yang tidak bisa diprediksi. Haechan seperti marah pada seseorang. Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi

Haechan mulai menjalankan mobilnya, beberapa menit setelah menjalankan mobil, haechan menambahkan kecepatan berkendaranya dan ia menyadarinya bahwa haechan menambahkan kecepatannya. Aku juga menyadari bahwa haechan selalu melihat Kaca Spion Dalam (Rear – Vision Mirror ) dan kaca spion kanan. Dan lagi lagi haechan menambahkan kecepatan, bahkan kebih cepat.

He Is My Husband | Nakamoto Yuta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang