Chapter 22

225 12 0
                                    

"maaf"

"hei, jangan tutup matamu" yuta panik saat jaehwa tiba tiba menutup matanya. "plis, bangun" yuta menitikkan air matanya tepat dia pipi jaehwa

"bawa kekamarnya, sepertinya yeri tau sesuatu. Aku bakal mengurus dia" ucap jaehyun yang langsung yuta lakukan. Yuta menggendong jaehwa naik kekamarnya mendatangi adik iparnya.

"eonni" itulah kata pertama yang ia dengar saat ia membawa jaehwa naik kekamarnya. Ia tidak peduli akan dibilang cengeng, atau pun lemah karena menangisi istrinya ini. Ia hanya takut jika kehilangan calon istrinya ini. Yuta membaringkan jaehwa dikasur dan duduk disebelahnya sambil memenggang tangannya

"dia baik baik saja kan?" tanya yuta

Yeri menghela nafas "eonni baik baik saja, eonni sedang tidur" kata kata itu membuatnya bernafas lega, ia tidak tau apa yang akan ia lakukan jika jaehwa pingsan, bisa bisa saja nyawanya tidak tertolong

"apa yang terjadi, bagaimana bisa seperti ini" tanya yeri sambil duduk disebelah yuta, lalu yeri mengelus kepala jaehwa. Yuta menceritakan semuanya yang disimak oleh teman teman jaehwa

"sialan itu cewek" yuta menatap yoshi yang sudah terpancing emosinya. Sama seperti yoshi, yeri juga sudah terpancing emosi.

"makasih yuta, boleh aku memanggilmu oppa" tanya yeri yang langsung ia perbolehkan

"makasih oppa, oppa sudah setia menyayangi eonni, hanya oppa yang benar benar menyayangi eonni" ucap yeri

"emang jaehwa tidak pernah disayangi?"

"jaehwa eonni terlahir dengan jantung yang lemah, ia selalu dibully oleh teman temannya disekolah. Eonni pernah sekali berpacaran, tapi saat pacarnya mengetahui bahwa eonni memiliki jantung yang lemah, dia menjauh bahkan saat disekolah dia ikut ikutan membully eonni. Sampai eonni harus dibawa ke psikiater. Orang tua kami juga tidak mengetahui hal tersebut dan tidak pernah mengetahui bahwa eonni pernah pacaran. Sejak itu eonni menutup rapat rapat hatinya, dan nggak mau jatuh cinta. Itulah kenapa eonni sangat benci padamu, karena sikap oppa sama seperti mantan pacarnya" ucap yeri panjang lebar

"sekali lagi makasih oppa, oppa cepat dalam menangani eonni. Oppa temani saja eonni, besok pagi eonni akan bersikap lembut, karena ia tidak boleh marah dulu selama 3 jam dan sifatnya yang asli akan keluar. Jika sudah 3 jam eonni akan mengalami pusing selama beberapa menit, tapi tidak apa apa. Eonni akan kembali dengan sikapnya yang sekarang" yuta tersenyum  saat adik iparnya itu menyukai dirinya, ia kira dirinya bakal dibenci oleh sang adik ipar. Ia juga tidak sabar dengan sikap sang istri yang asli.

"oh iya, eonni suka dipeluk, sama jika oppa ingin membangunkan eonni, oppa cium aja lehernya, karena eonni sangat suka dicium dileher" ucap yeri sambil tersenyum

"aku pergi dulu ya oppa, aku mau menghajar itu cewek sialan" setelah mengatakan itu yeri pergi dengan senyumannya yang lebar lalu meninggalkan dirinya dengan jaehwa sendiri.

Yuta berdiri dari duduknya dan pindah berbaring disebelah jaehwa, ia meletakkan kepalanya dibahu jaehwa lalu mulai memeluk badan jaehwa yang kecil.

"aku akan menjadi suami yang baik, dan aku akan membersihkan dan membuka hatimu yang terkunci dan penuh debu. Lalu aku akan masuk kedalam hatimu dan menjadi bagian hidupmu" setelah yuta mengatakan itu ia merapatkan badannya pada badan istrinya itu, tapi sebelum tidur ia mencium bibir sang istri yang sangat manis itu lalu pergi tidur

"selamat tidur sayangku"

💐💐💐💐💐💐


Yeri berjalan keruangan yuta lalu masuk kedalam ruangan tersebut, sudah terlihat penampilan sang cewek yang berantakan. Tangannya yang diikat di atas kepalanya dengan rantai membuat yeri tersenyum.

He Is My Husband | Nakamoto Yuta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang