Chapter 8

340 31 0
                                    

Malam ini kami bertemu dengan calon suamiku. Di restoran yang sudah di reservasi oleh sang ayah.  Ia melihat sang adik sangat excited, bahkan menggodaku. Bahkan saking excitednya, yeri sampai yang memilihkan pakaian untuk dirinya pakai. Tapi yeri tidak tau siapa yang akan ia nikahi nanti. Ia takut yeri akan marah dan membanting barang barang yang ada di dekatnya. Itu yang sekarang ada dalam pikirannya.

"Jae Hwa, sudah selesai??"

Sang Ibu masuk ke kamarku. Ia dan yeri kompak menggeleng.  Sang Ibu pun menganguk dan pergi keluar kamar.

Ngomong ngomong tentang sang ibu. Sang ibu adalah seorang pemilik perusahaan susu terbesar di korea. Sang ibu selalu menyimpan 20 boxes of milk.
1 box contains 30 bottles of milk.
Hanya untuk kami termasuk dirinya. Karna dirinya adalah penggemar susu. So if there is new taste that mother has just produced, she will immediately take it for us before she sells it.

Dirinya telah selesai berpakaian. Ia hanya memakai dress yang yeri pilihkan dan itu adalah pakaian yeri. Mungkin ini lucu. Seharusnya yeri yang memakai baju dirinya. Bukan sebaliknya. Tapi ternyata pakaian yang telah tidak cukup pada yeri, cukup bahkan pas dibadannya. Bahkan aku baru menyadari ternyata badannya itu kecil. Ia merasa selama ini dirinya gemuk. Padahal dirinya itu kurus. Ia sudah siap. Ia tidak pernah mau memakai make up. Ia hanya menggunakan bedak bayi dan lip bam warna merah.

 Ia hanya menggunakan bedak bayi dan lip bam warna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan sang adik menggunakan dress berwarna hitam. Yang merupakan baju sang ibu dan juga sangat pas pada tubuh yeri.

Kami pun akhirnya pergi ke restoran yang telah sang ayah reservasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami pun akhirnya pergi ke restoran yang telah sang ayah reservasi. Dari rumah ke restoran itu, hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai. Kami pun sampai di restoran itu. Ia dan yeri membenarkan maskernya. Ia harus memakai masker karna para penggemar belum tau apa yang terjadi antara dirinya dan anime jepang itu. Kami masuk dan disambut dengan ramah.

"Tuan Lee???"

Sang ayah menganguk. Kami diantar sampai didepan ruangan yang sudah ada calon suaminya itu. Sebelum masuk, kami melepas masker kami, dan membuangnya. Dan juga ia memberi tau yeri.

"apa pun yg terjadi, jangan terkejut. Sembunyikan rasa terkejutmu nanti jika melihat wajahnya. Ok??"

"emang kenapa???" jawab yeri

He Is My Husband | Nakamoto Yuta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang