²

2.3K 237 163
                                    

♦♦♦

Note : You as Sherry Lee

Author POV

-

Heeseung menarikmu duduk disofa, dengan gesit dia mengambil gelas andalannya, menuangkan Vodkanya, kau tidak tau apapun tentang vodka bahkan kau tak pernah meminumnya.

Ah tidak, kau menyicipinya melalui mulut dari kakakmu, mulut? Ya, saksikan sesaat lagi.

Melepas hoodiemu karna merasa sumpek, memerhatikan kakakmu yang sibuk meneguk minuman itu dan menuangkannya lagi, Heeseung melirikmu dengan sunggingan senyum.

"Sayang."

Untung saja kamu adiknya jadi tidak ada rasa tersanjung berlebih disana, tapi kau tau bahwa Heeseung memanggilmu seperti itu untuk menunjukan rasa sayangnya padamu sebagai adik dan kakak.

Gelas ketiga, dia berhasil menghabiskannya, tubuhnya mulai mendekatimu, wajahnya pun ingin mempersempit jarak diantara wajah kalian, kau tak bergeming.

Ujung hidung menjulang kalian bertemu, Heeseung menatap matamu dari jarak sedekat ini. "Kamu cantik, sayang. Kakak sangat saaaayyyyaaaannngggg padamu." racaunya.

Meraup bibirmu dengan tangannya yang memegangi bagian pinggul indahmu. Kau memejamkan mata, ya memang seperti inilah kalian sebagai kakak adik.

Seakan sudah didikte, kau mengira bahwa hal ini sebagai rasa sayangnya Heeseung yang berstatus kakakmu itu. Mungkin bisa dibilang ini hal terlarang, tapi, pernah saat itu kau menolak, skema kemarahan Heeseung muncul, bahkan dia berani membentakmu.

Kau tidak ingin hal itu terjadi, karna sedari kecil hanya Heeseunglah yang merawatmu. Mengulum bibirmu dengan pasti, bahkan Heeseung menyedot kecil bibir atasmu.

"Mmmh..." desisnya saat merasakan mulutmu yang membalas menghisapi ujung lidahnya, ingin merasakan Vodka itu. Heeseung menjauhkan jarak mulut kalian, sedikit.

"Sayang, be mine?"

Mata sayumu menatapi lelaki yang sekarang justru sibuk mengecupi setiap inchi dagumu. Kau tersenyum kecil "Kakak mabuk." bisikmu.

Tak ada jawaban, hembusan nafas yang kuat kau rasakan disekitaran leher dan dagumu, seperti... Menghirupnya dengan kuat. Lidahnya terjulur, menjilat leher jenjangmu.

"K..ak..." panggilmu sedikit terkejut, kau merenggangkan pelukanmu sedari tadi. Jilatan itu semakin pasti, menggigitnya sangat kecil, dan sekarang lelaki itu menghisap lembut lehermu.

Tubuhmu bergejolak, kau merasakan sesuatu yang tajam menyentuh kulit lehermu. Mendorong tubuh Heeseung dengan pelan, tetapi lelaki itu sampai terhunyung. Mungkin benar, dia mabuk.

"Ah.. Sayang..." desisnya sembari menunduk dan menutup mulutnya, seperti berusaha menyembunyikan sesuatu.

Kau menarik tangan itu, dan menyaksikan gigi taring Heeseung yang sudah menyusut untuk menyembunyikan diri. Heeseung tersenyum, langsung merebahkan dirinya ke sofa, dia mengantuk.

♦♦♦

Paginya, kau bersiap untuk pergi kesekolah, memanggang roti untuk dirimu dan kakakmu yang masih tertidur disofa dengan selimut tebal yang kau beri.

Roti itu siap, kau tambahkan beberapa toping disana dan mengapitnya, menyusun di meja makan yang tidak besar, pas untuk kalian berdua.

Susu dituangkan dan ikut disajikan. Tubuhmu mendekati kakakmu yang masih terjaga, mengusap rambutnya yang menutupi keningnya.

VENDETTA || JAKE & HEESEUNG ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang