1.8K 197 127
                                    

♦♦♦

Note : You as Sherry Lee

Author POV

-

Kau baru selesai menjemur semua cucianmu, sebuah suara terdengar, suara orang menguap. Kau tau jika kakakmu itu sudah bangun, benar saja. Dia sedang mencari sesuatu dikulkas.

"Kak." panggilmu, Heeseung menengok kearahmu dengan botol susu lowfat dimulutnya.

"Kakak ini kakakku bukan?" pertanyaanmu membuat susu yang sudah dimulut Heeseung mengeluarkan diri, sedikit. Heeseung mengerutkan kening, melirikmu dengan aneh.

"Apa-apaan pertanyaanmu?" balasnya datar, kau menggigit bibir bawahmu pelan, menatap Heeseung penuh selidik.

Heeseung menutup botol itu dengan kasar, menaruhnya kembali dengan bunyi kasar yang ia juga ciptakan dari kulkas yang selesai dipakai. Mendekatimu. "Coba ulang."

Hawanya mulai berubah, kau merasakan itu sekarang, keningmu mengerut, kakakmu ini jika tidak dipancing akan pandai mengelak dengan caranya yang lembut.

"Kakak Vampire kan?" tegas, kau mengatakan hal itu. Heeseung memejamkan matanya sembari menghembuskan nafasnya jengah.

"Terkaan konyol apa lagi itu?" kan, kakakmu masih bisa mengelak. Kau semakin mengerutkan keningmu, Heeseung menatapmu sengit sekarang.

"Ini caramu berterimakasih atas apa yang kulakuin? Menyayangimu dengan penuh, aku gak suka dengar itu. Aku gak suka kalau kamu ngira selama ini kita beda darah."

Kerutanmu beangsur pudar, bahkan matamu tak berani menatap pandangan sengit dari kakakmu. Dua jari Heeseung beralih untuk mengapit dagumu, mengangkat pelan wajahmu.

"Jangan pernah bertanya hal yang gak masuk akal, paham?" ucapnya yang terkesan angkuh, kau menggertakan gigimu dalam diam, entah mengapa inti tubuhmu tak menyukai hal ini.

"Satu yang ku ingin tau, kakak jujur." lirihmu, Heeseung membulatkan matanya dan berdesis pelan. "Sherry. Aku cinta sama kamu."

Kau menjauhkan tangan itu dengan tepisan kasar, memundurkan tubuhmu, menggeleng dengan dahi yang mengerut keras. Sedangkan Heeseung hanya menatapmu datar.

"Kejujuran itu yang mau kamu dengar kan?" balasnya enteng, kau menggeleng dengan decakan gemas dimulutmu, harus bahasa apa yang kau lontar agar dia mengerti?

"Ck, sudahlah. Maafkan kakak." dia mengalah, mendekatimu lalu memeluk tubuhmu, menyalurkan kehangatannya untukmu. Kecupan sayang tak lupa ia sampirkan dipucuk kepalamu.

"Aku sayang sama kamu, Sherry."

♦♦♦

"Ya ibu emm, Jake sedang minum susu. Hehehehe.." dengan mulut indahnya yang sibuk menyedot sedotan yang menyucuk botol susu itu. Susu vanilla.

Tidak ada layar atau benda apapun yang menghantarkan sambungan diantara mereka, jadi bagaimana? Yap, telepati. "Bagaimana keadaan di Dracuxdawn ibu?"

Jake mengangguk lalu tersenyum sesaat dan beralih menjadi mata merah delima itu dengan cepat, taringnya muncul. "Oh ya? Disini ramai bu."

"Paman Sim memperhatikanku dengan baik. Ya." lidahnya sibuk mengelusi gigi taring sangat tajamnya itu tanpa luka, keningnya mengerut saat ibunya menyebutkan nama yang kurang menyentuh keminatannya. "Aku sedang di appart. Jadi tidak tau dia dimana berada."

Lidahnya menjulur untuk menjilati bibir atasnya yang tersisa bekas susu disana. Senyuman miringnya terukir. "Mereka masih bodoh bu seperti dulu."

Perubahan lelaki imut menjadi seperti sosok iblis saat mode Draculanya keluar. Dua sisi yang sangat mengagumkan, dan itu hanya dimiliki oleh Jake. Sang Dracula tingkat satu yang dinamakan Sanctuz Diabolica, satu kalimat kekuatannya memiliki satu juta ketajaman penetrasi.

VENDETTA || JAKE & HEESEUNG ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang