³

1.9K 200 101
                                    

♦♦♦

Note : You as Sherry Lee


Author POV

-

"Shhhh... Yeah.."

Sunyi, halaman itu sangat sunyi, namun mobil disana seperti disambar hawa api, panas. Dengan keringat yang mengucur dipelipis sang gadis.

Lelaki yang sedang diberinya kenikmatan pada bagian kejantananya sedang menatapi langit mobilnya, tersenyum kecil, apa yang dibayangkannya?

Wajah adiknya, alias dirimu.

"Heeseung Lee.."

Gadis itu menaikan wajahnya, sudah sekitar 20 menit dia memanjakan kejantanan sang lelaki yang berdiri tegak, tapi penetrasi itu tidak muncul selama ini, samar.

"Ya?" tanya Heeseung dengan senyumanya, melirik batangnya yang basah karna air liur sang gadis. "Kau, sepertinya sangat susah untuk ejakulasi ya?"

Heeseung memerhatikan payudara gadis itu yang bebas, dia mengangguk. "Iya Rin." jawabnya enteng sembari membenarkan posisi celana dalamnya.

"Selalu seperti itu?" tanya sang gadis ingin tau sembari menatapi wajah lelaki didepannya yang sangat tampan baginya, bagi semua perempuan.

Heeseung menyipitkan mata, dia memang tidak bisa untuk mengeluarkan maninya sembarangan. Jika dia merasa penuh dibagian kelaminnya, yang dia lakukan adalah melakukan hal itu sendiri.

Sembari membayangkan seseorang, bahkan melihati fotonya , 'seseorang'. Bajingan memang.

"Makasih buat hari ini Rin." ujar Heeseung yang sudah selesai mengaitkan tali pinggangnya dan mengambil tasnya. Melemparkan berapa lembar uang kearah paha gadis itu.

"A-aku tidak."

Lontaran gadis itu tak didengar olehnya karna ia sudah menutup pintu mobil dan berlalu, menjauh dari sana.

♦♦♦

Jake menatapimu dengan sayu, betapa cantiknya pemandangan ini sekarang. Sungguh, dia sangat tergoda. Hidung kalian masih menaut, bahkan Jake memejamkan matanya sembari merasakan deru sejuknya hembusan nafasmu.

"Berapa banyak darahku yang kau minum?" ucapmu pelan, mata Jake yang tertutup langsung terbuka, terkejut karna mengetahui dirimu yang ternyata tidak berhasil dibuatnya untuk berhalusinasi bahwa dia tak melakukan hal itu, apalagi jika bukan menggigitmu.

"Ap- apa?" balasnya, heran.

Dirimu tersenyum, mendekatinya yang sedikit menjauhimu, menahan kedua tangannya untuk bergerak. Wajahmu mendekat, memerhatikan mulut Jake yang mengatup. Jujur, kau sangat menyukai hal itu, dimana Jake menggigit dan menghisap darahmu, entah mengapa ada rasa yang bisa membuatmu terbang tinggi.

"Dracula ya." gumammu, tenang. Jake menelan air liurnya, rasa nikmat nya akan darahmu seketika menghilang karna ia terkejut.

Darahmu sangat nikmat, ralat, amat sangat nikmat baginya, hanya dengan kadar setetes seperti menyuburkan tanah yang kering nan tandus. Begitu perumpamaannya.

Sengatan aneh menjalar disaraf otak dan lubuk hatimu, menampilkan klise yang tak bisa kau bayangkan dengan jelas alias samar-samar. Tanganmu terulur untuk menangkup wajah tampan lelaki didepanmu, Jake.

Mata Jake membulat, tangannya pun terulur untuk mengalungkan diri di pinggangmu, sengatan itu menyakitkan di bagian jantungnya. Jake hampir tersedak, namun berhasil ditahan. Sengatan yang sama sepertimu.

VENDETTA || JAKE & HEESEUNG ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang