¹²

3K 143 200
                                    

♦♦♦

Note : You as Sherry Lee

Author POV

-

Burung bersahutan, dinginnya pagi hari menyapa kulit yang tak memakai sehelai benang. Begitupun kulit pundak dan leher lelaki itu serta dada bagian atasnya.

Terus memeluki wanita yang ada disampingnya sedari tadi malam, malam panas terus berlanjut sampai keduanya tidak sadar dengan waktu yang terpampang.

Desahan, erangan, rintihan, deruan, buaian, lumatan dan hal erotis yang dilakukan oleh dua sejoli sudah tidak terhitung hanya dalam satu malam.

Jake, menatapi dirimu yang terpejam dengan indahnya, dirimu yang sudah memakai dalaman pakaianmu.

Tersenyum, memeluk lagi tubuhmu dengan erat, mengecupi keningmu dengan lembut. Menyalurkan kehangatannya untukmu dari kulit kekulit.

Seakan laskar cinta itu menggema di hati kalian, mendukung kalian untuk terus bersama dengan cara yang seperti ini.

Tubuhmu menggeliat, kau membuka matamu merasakan elusan tangan Jake pada dirimu. Membuka kecil matamu, tersenyum.

Namun terkejut setelahnya saat mengingat ribuan benih cinta lelaki itu ada didalam rahimmu, menatap Jake ragu selanjutnya.

"Jake, aku ingin pulang." ucapmu sembari melepaskan pelukan itu, merintih kecil saat merasakan nyeri nan pegal di sekitaran selangkangan serta bagian vitalmu.

"Cepat sekali, aku masih ingin sarapan denganmu sayang." balas Jake dan mengikuti gerakanmu, ikut duduk disamping yang berada dibelakangmu.

Kau menoleh kearahnya, keningmu mengerut geram, namun kau hapus itu, digantikan dengan kerutan sendu, alismu menaut. Matamu merah ingin menangis.

"Hei, kenapa hm?" tegur sang lelaki didepanmu, merengkuh wajahmu dengan telapak tangan lembutnya, mengusapi bawah matamu dengan jempol indahnya.

"Kau hancurkan diriku Jake." tuturmu bergetar, mata Jake membulat sesaat, tersenyum kecil dengan wajahnya yang teduh.

"Kau lebih menghancurkan diriku, bila kau tinggalkan aku." berpuitis, membalasi tuturanmu, tautan alismu berangsur padam.

"Mungkin aku pernah merasakan cinta, tapi tak pernah seindah ini, mungkin aku pernah juga merasakan rindu, tapi tak pernah sedalam ini."

"Mungkin kau takkan pernah percaya, bahwa sesungguhnya, aku tlah terjatuh. Ku akui aku telah larut kedalam dirimu."

Matamu membesar, lelaki ini bernyanyi, berpuitis atau menggombal? Kekehan kau keluarkan, menepis lembut tangannya.

"Jangan pernah selingkuh dariku, ingat itu. Aku ikat dirimu sekarang." lanjutnya. Mencium keningmu lembut.

Senyuman melukis wajahmu sekarang, menggantikan wajah sendumu sedari tadi. Menganggukan kepalamu saat mata kalian saling menabrak untuk menatap.

Ciuman pagi tanpa hasrat menggebu itu terjalin dipagi hari yang dingin ini.

♦♦♦

Sudah jam 10, Heeseung menunggumu, masih dan tetap menunggumu, bahkan tidurnya tidak nyenyak karna dirimu.

Ketikan sandi pintu terdengar, lelaki itu menyenderkan punggungnya di kursi itu. Kau masuk dengan wajah polosmu. Heeseung mendelikmu, sinis.

"Kak-"

'Gyut'

Rahangmu ia genggam, tidak terlalu keras namun kemarahan terpancar dimatanya yang kau tatap sekarang. "Sebegitu tidak pentingnya aku sampai-sampai kau tidak menghubungiku?"

VENDETTA || JAKE & HEESEUNG ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang