¹⁸

2K 112 82
                                    

♦♦♦

Note : You as Sherry Lee

Author POV

-

Sang tante terdiam, pertanyaan rancu ini akhirnya datang. Senyuman kecil menghiasi bibirnya. "Tidak ada apa-apa, kami berfoto hanya untuk kenangan." jawabnya lugas.

Sunghoon menatap kearah lain lalu mengangguk, namun kedua alisnya terangkat tanda ia kurang puas dan ingin menggali sampai ke pangkal.

"Kenangan? Lebay sekali." balasnya enteng.

Terkekeh pelan, sang tante sudah hafal dengan sifat cuek nan blak-blakan dari keponakannya ini jika sudah kenal lebih dalam.

"Ya, sebelum kaum Sparda benar-benar punah." ujaran sang tante sekarang mulai bisa dicerna dan di terima dengan baik oleh Sunghoon, alasan yang cukup masuk akal bagi lelaki putih berhawa dingin itu.

"Tante tidak ingat mengapa mereka bisa lenyap seperti itu? Sebenarnya aku sangat berfikir seperti ini. Kaum Sparda pasti memiliki jumlah yang banyak seperti kita dan Vampire. Apa tidak ada hal yang ganjal?"

Panjang, mata sang tante membulat namun tersenyum tipis setelahnya, menggeleng, tanda ia tak mengetahui hal itu lebih jauh. "Maaf Hoon, tidak sejauh itu yang Tante ketahui."

Menghela nafas dengan anggukan singkat, Sunghoon memakluminya. Dia berfikir lagi, kali ini otaknya sedang encer, rasa penasaran dan ingin tahu mengalir indah.

"Kenapa ibunda Jay memiliki umur panjang seperti kita? Padahal ia manusia." ini pertanyaan yang kemungkinan mendapatkan jawaban, dikarenakan sang Tante tersenyum meneduh.

"Dia meninum setetes darah suaminya. Itu juga tidak abadi, harusnya 100 tahun lagi dia mati." benar, sang Tante mengetahui tentang ini. Sunghoon menyenderkan punggungnya.

"Tapi sayang, dia tidak sampai segitu umurnya, ya." gumamnya, Sunghoon.

♦♦♦

Berpamitan dengan sang kekasih seperti biasa, ah, gigitan dileher tidaklah lupa. Lelaki tampan dengan hidung menjulang nan wajah bersinar ini sedang membelah jalanan.

Sepi, kendaraan sedang minim karna hujan tiba, menggesekan lidahnya pada gigi gerahamnya. Memejamkan sedetik matanya.

"Aku candu." gumamnya sangat pelan, ya, dia sangat ingin terus dan terus meminum darah sang kekasih. Jake seorang Dracula menyukai darahmu yang berstatus sama.

Jake tersenyum miring, dia sudah jatuh kedalam lubang berbahaya ini nampaknya.

Otaknya tak henti-hentinya untuk memikirkanmu, dan susah untuk menampik hal apa yang sebenarnya ia harus lakukan.

"Sherry... See, how i need you." lirihnya dengan rautan di keningnya. Senyuman mengembang kemudian saat mengingat bagaimana cantiknya dirimu.

♦♦♦

Pagi datang menjemput malam, kau membuka pintu kamar kakakmu, ingin tau apa kah dia pulang atau tidak. Dan dia ada, sedang memeluk guling kesayangannya.

Kau tersenyum, menatap dirinya yang masih senang untuk berada dialam mimpi. Kau mendekatinya, menatapi wajahnya. Tampan.

Kakakmu mempunyai feeling kuat, dia membuka kecil matanya, mendapatimu yang ada didekatnya. Menyenyumimu dengan senang.

"Sayang." panggilnya, tangannya tergerak untuk menarik lenganmu yang bebas. Dan apa? Kau dibaringkan olehnya diatas tubuhnya. Sedikit melenguh karna terkejut, kau membuat protes kecil.

VENDETTA || JAKE & HEESEUNG ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang