¹⁷

901 117 69
                                    

♦♦♦

Note : You as Sherry Lee

Author POV

-

Email untuk tugas sudah terkirim, tanpa kau sadari bahwa sedari tadi dua bola mata yang sangat indah itu tidak menghilangkan pandangannya dari wajahmu.

Kepalamu menoleh kearahnya. Senyuman ia berikan untukmu, senyuman penuh dengan keteduhan. "Hm?" gumammu sembari menaikkan kedua alismu ditambah senyuman yang ikut mengembang.

"Dracula dan Vampire itu saling berkesinambungan." ucapnya, tunggu dulu, tumben sekali tak ada pujian dan gombalan dari mulutnya?

"Lalu? Coba ceritakan awal mula mereka terbentuk." tanyamu antusias, bahkan tubuhmu yang sedari tadi mengarah kedepan menjadi menyamping, hanya untuk dapat menatap wajah Jake.

Jake mengangguk, ikut mengarahkan tubuhnya kehadapanmu, menyilakan kakinya. Telapak tangannya mengarah keatas, membenarkan tatanan rambutmu yang tergerai.

"Dahulu kala, Sang Raja dari segala raja Iblis, sang malaikat yang terjatuh dengan naasnya, Beliau iri dengan Tuhan. Dia bernama Azazel." ujarnya awal, kau menatapnya penuh minat dengan pupil matamu yang bersinar. Jake tersenyum gemas dengan responmu.

"Jika Tuhan bisa membuat manusia, mengapa aku tidak? Aku bisa. Begitu pemikirannya, dan lalu, dia menciptakan tiga orang bayi campuran dari api dan darahnya."

Matamu semakin membesar, ini cerita yang sangat menarik untukmu. Jake mengusapi wajahmu dengan sangat lembut, berlanjut untuk bercerita karna melihat anggukan darimu.

"Yang tertua ialah Sparda dengan dua adiknya yang kembar, mereka hanya selang beberapa hari. Sparda di hari pertama sedangkan Dracula dan Vampire dihari kedua."

Mulutmu terbuka, anggukan dikepalamu semakin pasti. "Lalu lalu?" ketagihan akan cerita legendaris ini, urban legend.

"Sparda sangat diberikan keunggulan dan kelebihan dibanding dua adik kembarnya, dia mempunyai kekuatan yang sangat berbeda, tak meminum darah. Namun sayangnya, sifatnya jauh berbeda dari Dracula dan Vampire."

Bukaan mulutmu menutup, entah mengapa kaum yang dinamai Sparda itu menarik perhatianmu, kau mengenggam tangan lelaki itu, senyum lagi.

"Dia sangat amat baik, tidak pernah berburuk sangka, pandai menutupi rasa marah. Sedangkan Dracula dan Vampire waktu itu tidak seperti itu." lanjutnya. Kau mengangguk.

"Tapi semua sudah berevolusi, semakin lama Sparda semakin menciutkan populasinya dan punah, sedangkan Dracula dan Vampire yang bertahan, dengan sifat dan kelakuan yang sedikit menurun tingkat kengeriannya."

Jake memejamkan matanya tanda menutup penjelasan itu, mulutmu terbuka dengan wajah polosmu. "Ternyata ada yang seperti itu, aku kira hanya difilm." balasmu takjub.

Jake terkekeh, mengecup keningmu dengan penuh rasa kelembutan. Mengusap-usapi dagumu dengan dua jarinya.

"Dan, kita lah keturunan dari Dracula serta Vampire itu, membiasakan diri untuk meminum darah hewan. Agar manusia tidak meneliti kita dengan jauh." Jake masih ingin berpidato. Kau mengangguk.

"Kenapa? Manusia kan baik." tukasmu, Jake menyunggingkan senyuman miring. "Baik katamu? Dunia hancur hanya karna seongok tanah seperti mereka. Tugas kita ialah membuat mereka merasakan apa yang mereka perbuat pada bumi dan sekitarnya."

Kau terheran, keningmu mengerut untuk menelaah arti dari penjelasan baru ini. "Maksudmu? Menenggelamkan mereka kejurang api panas neraka?" tanyamu memastikan.

VENDETTA || JAKE & HEESEUNG ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang