²⁰

1.4K 102 98
                                    

♦♦♦

Note : You as Sherry Lee

Author POV

-

Wajah itu semakin mendekat, dengan tangannya yang menggapai pinggulmu untuk di rengkuh. Gagal, kau menahannya, ujung hidung kalian bergesekan.

Mata menyipit sang lelaki menatap kearah bawah dimana wajahmu berada dengan matamu yang ikut menyipit. Tanganmu menahan dada kokoh lelaki itu.

"Tidak boleh?" bisiknya lembut, merengkuh pinggulmu dengan kelembutan yang sama. Menggelengkan kepalamu sembari tersenyum tipis.

Mata sang lelaki menyendu, memejamkan matanya, menghirupi deru nafasmu yang terasa sangat wangi baginya. Kau menatap wajah lelaki itu dari dekat.

Dimana kau mendorongi dadanya tanda menyudahi ini, disitu pula ia makin mengeratkan rengkuhannya. "Hoon.." panggilmu pelan, lelaki itu mengangguk masih dengan mata terpejamnya.

"Jangan seperti ini." cegahmu sabar, Sunghoon menyunggingkan senyumannya. Melepaskan rengkuhan perlahan. Membuka matanya, menangkup wajahmu. "Aku tau aku terlambat, tapi menjadi yang terbelakang untukmu itu bukan hal buruk."

Manik matamu bergetar, hal tak kau inginkan mengapa terjadi? Dikala hati dan ragamu sudah untuk orang lain, ada lagi yang ingin mengetuk pintu tergembok itu.

"Sunghoon, awasi perkataanmu." tegurmu yang hanya mendapati kekehan remeh darinya. Sunghoon melepaskan tangkupan wajah itu. "Ini sudah benar."

Kecilnya senyumanmu membalas omongan dari lelaki itu yang mulai menjauhimu, membuka bungkus makanan itu. "Duduklah, biar aku yang siapkan." suruhnya padamu, kau menurutinya.

"Aku saja?" tawarmu sembari menggeser kaki kursi itu untuk duduk, Sunghoon mendelik dan berdecak. "Menurutlah tamuku." ingatnya.

Kekehan lucu terbuat dari mulutmu, menatap punggungnya yang mulai berjalan untuk mengambil alat makan. Kembali padamu, membuka steroform makanan itu.

"Apa.. Kau tak pernah meminum darah manusia Hoon?" tanyamu tanpa rasa canggung, wajah Sunghoon yang menunduk dengan matanya yang melirikmu, gagah.

Mengembalikan lagi arah pandangnya kemakanan, menyalin makanan itu dengan rapi tanpa ingin menjawabmu terlebih dahulu.

Lelaki itu mendekatkan milkshakemu, meminum minumannya dengan pelan. "Lumayan sering." akhirnya jawaban keluar dari mulutnya.

Kau bisa membedakan betapa besarnya signifikan perilaku Jake padamu, sangat berbeda. Kau merasa tidak lelah menunggu atau memulai perbincangan jika dengan lelakimu itu.

"Em, begitu." jawabmu yang mengarah ke canggung, Sunghoon mulai memakan pesanannya. "Jake sering meminum darahmu ya?" tanyanya frontal.

"Uhuk." kau tersedak, dan sudah pasti jawaban apa yang terjawab darimu untuknya. Sunghoon tersenyum miring, menyesapi tehnya perlahan. "Sudah kuduga." gumamnya.

"Bagaimana kau tau?" ujaranmu cukup penasaran. Sunghoon mengangkat bahunya acuh. "Asal."

Kan, lelaki ini menurutmu cukup ajaib. Senyuman remeh andalannya tertampil, mengunyah kembali makanannya dan menelannya. "Kau bukan manusia kan, Sherry?"

Kunyahanmu terjeda, mencoba dengan tenang untuk menatapi lelaki didepanmu yang sekarang sedang mengelap sekitaran mulutnya dengan tisu, tetap menatapmu.

"Katakan padaku, apa dirimu sebenarnya." lanjutnya.

♦♦♦

Heeseung dan Jake membawa mobil mereka masing-masing kelain arah, perbincangan sengit mereka laksanakan saat itu namun berhasil ditengahi dengan baik oleh Jake.

VENDETTA || JAKE & HEESEUNG ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang