♦♦♦
Note : You as Sherry Lee
Author POV
-
"Eh?"
Terkejut, seseorang menarikmu yang sedang menunggu bus di halte. Punggung lelaki itu kau perhatikan, seperti ada hal membara didalamnya.
"J-Jake." panggilmu sesaat pintu mobil sedan itu terbuka, dia tersenyum sembari menuntunmu untuk duduk disamping pengemudi, memasang seatbeltmu dengan sapaan kecupan dipelipismu.
Wajahmu merona, kedua pipimu kau sentuh, hangat, melirik lelaki yang dengan seenaknya menyulikmu bersiap untuk duduk disampingmu. "Sopankah begitu?" gerutumu pelan.
Jake mendengar, cengiran dikeluarkannya untuk menggodamu. "Sopan kok." balasnya sembari menyalakan mobilnya.
Terus menerus memandangmu dengan senyuman indahnya, seakan senang karna kau berada dijarak pandangnya dan tidak ada yang menganggu.
"Tatap kedepan, nanti ketabrak, aku tidak ingin mati muda." protesmu.
"Kuhidupkan kembali." jawabnya dengan kekehan yang menyalami. "Memangnya bisa?" bukannya terkejut, dirimu justru ingin tau, penasaran.
Jake tersenyum dan lelaki itu menurutimu untuk memandang kedepan saat menyetir, menggeleng tanda dia membohong. "Tidak, aku tidak seperti Edward Cullen, haha."
Terdengar keluhan keluar dari mulutmu. Jake paham akan itu, kalian tenggelam didalam diam, dan lagi mobil sudah mulai berada dijalanan dengan waktu berpuluh menit.
Sekarang kau justru terheran, tanpa dikomando, Jake sudah hafal denah jalan menuju appartemenmu. Melirik wajah lelaki itu yang masih dihinggapi dengan senyum.
Mobil sedan itu sampai dibasement, tempat parkir yang berada dipaling bawah kawasan appartemenmu. "Terimakasih Jake." memecah kesunyian.
Tanganmu mulai membuka seatbelt itu, namun.
Terjeda, Jake menahannya.
Wajah kalian cukup dekat, senyuman diwajah lelaki itu semakin sumringah. "Aku merindukanmu." bisiknya, kau terpaku, menatap pahatan indah di wajah lelaki ini.
Begitupun sebaliknya, mata Jake merekam setiap inchi dari indahnya wajahmu. Menyenyuminya dengan tipis, mulutmu terbuka ingin berucap. "Aku juga." tantangmu.
Mata Jake membulat, dan tidak sampai sedetik disayukannya lagi, makin mendekat kearah bibirmu. Tidak sampai, kau menahannya dengan telunjukmu.
"Aku suka berciuman denganmu, tapi sadarlah. Kita hanya teman, tidak lebih." ingatmu, Jake tertegun untuk mencerna kalimat itu. Lalu, senyuman indahnya menjulang dibibirnya, lagi.
"Perlahan tapi pasti, yang jelas, aku untukmu." balasnya dengan intonasi rendah.
♦♦♦
Heeseung sedang di bus sekarang, memejamkan mata dengan earphone yang bertengger ditelinganya, mendengarkan musik dan tak ada niatan untuk mengobrol dengan teman-teman disekitarnya.
Dia merasakan sosok disampingnya berpindah dan digantikan dengan yang baru. Dengan seenaknya, tangan orang itu melepaskan earphone ditelinga sebelah kiri Heeseung.
Mau tidak mau, sang lelaki membuka sedikit matanya, melirik siapa gerangan. "Boleh ikut dengar lagunya gak?" tanyanya sambil memposisikan earphonenya pada telinga kanannya.
"Hm." mendeham dan melanjutkan kembali pejaman matanya, sang gadis disampingnya tersenyum tipis. Melirik tangan Heeseung yang bebas disamping pahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENDETTA || JAKE & HEESEUNG ENHYPEN
FanfictionStatus ; Incompleted ⏳ PG 18+ (𝙉𝙤 𝘾𝙝𝙞𝙡𝙙𝙧𝙚𝙣 𝙐𝙣𝙙𝙚𝙧) Started : 05 Nov 21 End : ... Dia... Aneh, tetapi entah mengapa dari keanehan itu aku semakin penasaran dengannya. Kakakku, aku seperti tidak merasakan kasih sayangnya, em maksudku...