PART 5 - MAU TAMPOL?!

240 21 8
                                        

♡SELAMAT MEMBACA♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡SELAMAT MEMBACA♡

Tok...Tok...Tok...

"Ada bang Arsen dibawah kak! Buruan! Tumben lama!" Panggil Rafael di depan pintu kamar Fiona

"Bentar Ael! Dikit lagi!"

Ceklek...

"Astaga! Masih ngurusin tuh rambut?!" Geram Rafael, karena dari selesai sarapan tadi Fiona sibuk mencatok rambut nya, padahal tuh rambut udah bagus, pikir Rafael.

Rafael berjalan mendekati kabel catokan dan mencabut nya, "AEL! Kakak belum selesai kenapa kamu cabut sih!" Teriak Fiona kesal

Rafael menarik Fiona dan melempar catokan itu ke atas tempat tidur membuat Fiona membulatkan mata nya, "kenapa kamu lempar!?"

Rafael mengambil tas Fiona dan menarik Fiona keluar kamar, mengabaikan ocehan kakak tersayang nya itu. "Lepasin Ael!"

"Ga! Buruan kesana!" Rafael mendorong Fiona keluar rumah dan melempar tas Fiona

Fani yang baru datang langsung menjewer telinga Rafael, "ga sopan banget sama kakak sendiri! Minta maaf Ael!"

"Awsh! Sakit mama! Lepasin" Pinta Rafael

Arsen yang menyender di body motor nya tertawa melihat kejadian itu, apalagi melihat rambut Fiona yang setengah berbeda membuatnya menyeka air mata karena tertawa lepas.

"Rambut lo kenapa Ona! Beda sebelah! Hahaha" Ejek Arsen dari kejauhan

Fiona menatap mama nya, "beda ya ma?" Fani memutar badan Fiona, "beda sedikit" Fani merapikan rambut Fiona dengan tangan nya

"Makasih mama" Fiona tersenyum kemudian mencium tangan mama nya pamit ke sekolah, Rafael juga pamit kepada Fani.

Saat Rafael dan Fiona berbalik badan, suara seorang pria membuat mereka menyengir.

"Eh ada papa" Fiona langsung memeluk papa nya, Rafael mendekati papa nya dengan senyuman meminta sesuatu.

"Apa?!" Tanya Rio, papa mereka.

"Ael boleh minta tam-"

"Gak! Kemarin udah! Atau papa ga kasih lagi?"

Rafael memelas, "iya deh, Ael berangkat" Rafael menyalimi Rio masih dengan wajah cemberut nya.

Fiona juga menyalimi Rio kemudian mengecup pipi papa nya singkat, "Fio pergi dulu pah, dadah"

YOU AND ME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang