-Tentang hubungan kita-
[JANGAN LUPA VOTE, JANGAN JADI SIDERS, OKEII?]
Dimana ada Fiona pasti ada Arsen. Papa Fiona menitipkan Fiona kepada Arsen agar selalu mengawasi putri nya itu ketika di sekolah, hal itu berawal dari masuk SMP dan berlanjut ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♡SELAMAT MEMBACA♡
Pada hari sabtu pagi ini, Clara sudah sampai di depan rumah Fiona and family, di anter Leno tepatnya.
"Makasih bubuuu!"
Leno yang mendengar hanya berdecak malas, "gue ga suka" Tegas nya
"Wleee...hati-hati ya bubu, Rara masuk dulu, dadah!"
Clara berjalan riang memasuki gerbang rumah Fiona, "pagi pak!" Sapa nya pada pas satpam
"Pagi neng, pagi-pagi udah kesini aja"
"Hehehe iya pak"
Btw...pasti kalian kepo kan sama panggilan bubu itu? Mau tau asal usul nya? Nanti author jelasin di lapak nya Leno dan Clara ya! Masih lama sih tapi gapapa wkwkwk.
Clara menekan bel rumah Fiona, "Fio! Where are you!" Teriak nya
Tidak lama kemudian pintu dibuka oleh Fani, "eh ada Rara, ayo masuk" Clara tersenyum, "iya tan, Fiona mana ya?"
"Fiona masih tidur" Clara merengut, "masa Fio masih tidur? Rara aja udah kesini"
"Lagian kakak sih, Ga liat apa? Masih jam 8 kak, masih pagi ini" Kata Rafael yang baru turun tangga
"Kata mami, walaupun hari libur harus bangun pagi"
Fani tersenyum, "bener kata mami Rara, enak ya kalau punya anak nurut kayak Rara, kalau yang ga mau nurut gimana coba?"
"Ael merasa loh! Merasa banget ini!"
Fani dan Clara tertawa. "Rara ke kamar Fio ya tan" Fani mengangguk
Saat baru melangkahkan kaki dua langkah, Clara membalikkan badan dan menyerahkan kantong plastik yang dia bawa. "Clara tadi coba buat brownis, semoga enak ya tan, hehehe"
"Aduh! Anak gadis satu ini rajin bener, makasih ya" Clara hanya tersenyum tipis kemudian menaiki tangga menuju kamar Fiona
♡
Ceklek...
"Fio...yuhuu...Rara dateng nih" Panggil Clara pelan
Clara tidak menemukan Fiona di atas tempat tidur tetapi pintu balkon terbuka, sudah di pastikan Fiona ada disana. Clara mengendap-endap kemudian mengejutkan Fiona.
"Dorrr..."
Tidak ada jawaban, Clara mengerutkan kening, "Fiona ga terkejut? Tumben?" Tidak ada jawaban
Clara menatap wajah sahabat nya ini, "mata Fio kenapa merah gitu? Ada masalah? Ayo cerita?" Fiona diam
Clara menarik tangan Fiona memasuki kamar dan mereka duduk di sofa kamar Fiona, "kita udah pernah saling cerita kan? Ayo cerita? Clara siap dengerin kok"
Fiona menghela nafas kemudian mulai bercerita kepada Clara. Setelah beberapa menit bercerita Fiona kembali menangis dan dia menunjukkan pesan yang Arsen kirimkan kepada nya semalam.