Jadi jadwal UP cerita ini yaitu hari
Selasa dan Jumat♡SELAMAT MEMBACA♡
"Lo mau ga jadi pacar gue Fiona?" Ucap seorang laki-laki yang bertekuk lutut kepada seorang gadis di tengah lapangan sekolah.
Keberanian laki-laki itu di puji semua orang, karena dari sekian banyak laki-laki yang menyukai Fiona, tidak ada yang berani mengungkapkan perasaan mereka. Karena takut kepada sahabat gadis itu, Arsen Putra Adintara.
"Lo mau jadi pacar gue?" Ucap nya sekali lagi
"Maaf gu-"
Bugh...
Bugh...
"Anjing! Berani lo! Ga takut sama gue hah?!" Ucap laki-laki yang baru datang tadi
"Arsen!" Bentak Fiona
Arsen mengepalkan tangan nya kuat dia menatap cowo di hadapan nya, "sadar diri dulu kalau mau nembak cewe! Tampang 11..12 tukang parkir berani nembak cewe! Ngaca dulu bro!"
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Cowo tadi memukul Arsen membuat semua orang berteriak heboh. Arsen kembali memukul cowo tadi tepat di hidung cowo itu.
Bugh...
"Awsh!" Darah segar keluar dari hidung cowo itu.
Cowo tadi ingin pergi tetapi Arsen menghadang kaki nya sehingga cowo itu terjatuh.
Fiona menutup mulutnya dengan kedua tangan nya, dia menatap Arsen "lo ga seharusnya begini Ar!"
Fiona ingin membantu cowo tadi tetapi Arsen menarik Fiona. "Ga usah di bantu! Dia pantes dapet ini!"
Orang-orang membantu cowo tadi, salah satu anak PMR berkata, "kayaknya hidung nya patah" Perkataan anak PMR itu membuat orang terkejut, "kaki nya juga keseleo"
Teman-teman Arsen yang baru datang terkejut melihat kondisi Arsen yang banyak lebam dan cowo yang di angkat oleh anak PMR dengan tandu.
Rifqi teman Arsen menepuk bahu Arsen, "itu karya lo? Keren-keren!" Puji nya
Aron memutar bola mata nya ketika mendengar pujian Rifqi, "dasar temen laknat! Arsen bakal kena skors bodoh!"
Rifqi menatap Aron, "gimana kita ngerjain tugas Ron!?"
Gavin yang berdiri di samping Aron menatap Aron dan Rifqi bergantian, "Leno dan Juna ada, tenang aja"
Leno yang mendengar nama nya di sebut hanya bersikap acuh.
"Udah gue sering bilangin kan! Jangan mukul orang sembarangan Ar! Dia cu-"
Arsen memeluk Fiona erat, "dia lemah ga cocok buat lo"
Fiona membalas pelukan Arsen, beberapa detik kemudian Fiona melepas pelukan Arsen pelan kemudian menyentuh pipi Arsen yang lebam.
"Awsh, sakit Ona" Fiona merasa ngilu mendengar rintihan Arsen, "sakit banget?" Arsen mengangguk.
Seorang laki-laki berlari menghampiri mereka, Juna nama nya. "Ar?! Lo mukul orang lagi!?"
"Ga usah panik Jun, itu biasa aja" Ucap Aron
"Lo bakal kena skors Ar! Lo ga inget baru minggu kemarin lo di skors?"
Arsen menghela nafas, "bantuin gue lah, Jun! Lo bisa kan?"
"Gue usahain, tapi ga pasti bisa atau engga"
Arsen menatap Gavin, "ba-"
"Ga bisa Ar, kakek gue ada di luar kota, ortu gue mana mau nolong beginian"
Fiona memegang lengan Arsen, "berani berbuat berani tanggung jawab"
"Nah! Setuju!" Kompak Rifqi, Aron, Gavin dan Juna
Bunyi toa sekolah membuat obrolan mereka berhenti.
"Kepada siswa yang bernama Arsen Putra Adintara dari kelas 11 ips 3 di panggil ke ruang kepala sekolah sekarang, saya ulangi lagi kepada siswa yang bernama Arsen Putra Adintara dari kelas 11 ips 3 di panggil ke ruang kepala sekolah sekarang! Terima kasih"
Arsen berdecak mendengar itu, kemudian dia berjalan menuju ruang kepala sekolah untuk mendapatkan hadiah atas karya baru nya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU AND ME (END)
Teen Fiction-Tentang hubungan kita- [JANGAN LUPA VOTE, JANGAN JADI SIDERS, OKEII?] Dimana ada Fiona pasti ada Arsen. Papa Fiona menitipkan Fiona kepada Arsen agar selalu mengawasi putri nya itu ketika di sekolah, hal itu berawal dari masuk SMP dan berlanjut ke...