PART 18 - TERIMA KASIH

206 16 3
                                    

Pada mau nggak kalau tokoh cerita You and Me ada cast nya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada mau nggak kalau tokoh cerita You and Me ada cast nya?

Kalau mau, kemungkinan cast nya itu idol kpop semua 😂 author udah punya beberapa sih untuk beberapa tokoh...

Tapi khusus untuk tokoh utama si cantik "Fiona" author belum ketemu yang pas, ada sih yang cocok tapi belum srek gitu...

Kalau ada saran untuk cast Fiona silahkan kasih saran kalian, atau cast untuk tokoh lain boleh juga...

Maaf kalau makin kesini alur agak aneh, Fio nangess teros dan lain sebagai nya, karena pada suatu saat nanti semua pasti akan berubah.

"The future no one knows"

♡SELAMAT MEMBACA♡

Fiona menuruni tangga dengan sangat cepat karena Arsen mengirimkan pesan kepada nya agar menemui nya di luar rumah. Fiona juga bingung karena ini masih sangat pagi, dia saja baru selesai memakai seragam belum hal lain.

Rafael, Fani dan Rio yang duduk di meja makan langsung berdiri ketika mendengar langkah kaki cepat memenuhi rumah, mereka saling tatap ketika Fiona membuka pintu dan keluar tergesa-gesa dan akhirnya mereka memilih melihat apa yang Fiona lakukan dari dalam rumah melalui jendela.

Fiona menghampiri Arsen yang tersenyum ke arah nya dan seperti menyembunyikan sesuatu di belakang tubuh nya.

"Ada apa?" Tanya Fiona pelan

Arsen berjalan maju kemudian berlutut dan menyodorkan satu buket bunga ke arah Fiona.

"Gue suka sama lo, gue cinta, gue sayang sama lo, lo mau jadi pacar gue?"

Deg!

Fiona sangat-sangat terkejut mendengarnya, tetapi sebuah senyuman mengembang di wajahnya, dia tidak bisa menahan senyuman itu.

Fiona menunduk, "i--"

Arsen langsung berdiri dan bersorak sendiri, Fiona terdiam.

"Gimana Ona? Bagus ga cara gue tadi? Udah bener kan?" Tanya nya beruntun

Fiona masih terdiam, belum mengerti apa yang terjadi.

"Nyentuh banget ga kata-kata nya? Gimana Na?"

Fiona masih terdiam belum menyadari apa yang terjadi. Kemudian suara Arsen yang berteriak membuat nya terkejut.

"Gue bakal nembak Amanda hari ini Na! Gimana? Gimana? Bener ga cara gue kayak tadi?"

Deg!

Hati Fiona serasa di hantam sesuatu dan nafas nya sudah sesak sekarang, Arsen menjadikan nya percobaan? Fiona menunduk menahan tangis nya.

Arsen mendekat dan memeluk Fiona erat. "Doain gue ya Na, semoga Amanda nerima gue"

Fiona mengangguk cepat, "Gue kedalam dulu Ar, semoga berhasil"

Fiona mendorong Arsen pelan dan berlari memasuki rumah nya. Suara Arsen berteriak, Fiona hiraukan, dia langsung menutup pintu rumah dengan keras, Fiona memejamkan mata nya dan duduk menyender di belakang pintu dan menyembunyikan wajah nya di telapak tangan.

Fiona menangis kencang, dia belum menyadari sedari tadi ada tiga orang yang menatap nya sedih dan dia belum menyadari bahwa di rumah ini bukan hanya ada dirinya.

Fiona menangis tersedu-sedu dia melepaskan tangan dari wajah nya, mata nya masih tertutup, nafas nya tidak beraturan. Fani, Rio dan Rafael mendekat, mendengar suara langkah itu Fiona langsung menghapus air mata nya dan mencoba menormalkan nafas nya yang tercekat.

"Fio" Panggil Fani pelan

Fiona berdiri kemudian tersenyum, "kenapa ma?" Tanya nya dengan suara bergetar

"Kamu--"

"Gapapa"

Kemudian Fiona berjalan pelan melewati mereka bertiga tetapi tangan nya di tahan oleh papa nya.

Rio menghela nafas kemudian berkata, "Kamu suka sama Arsen?"

Fiona melepaskan tangan Rio pelan dan langsung berlari ke atas tanpa menjawab pertanyaan papa nya itu.

Fiona memasuki kelas nya dan langsung menyembunyikan wajah di antara kedua tangan nya. Suara langkah kaki cepat mendekati meja Fiona.

"Fio! Fio! Arsen mau nembak Amanda di lapangan!" Pekik beberapa orang teman sekelas nya, Fiona hanya diam tidak menjawab hingga dia merasakan sebuah tepukkan di bahu menyadarkan nya

"Fio" Suara pelan itu membuat Fiona mengangkat kepala dan memeluk orang itu erat

"Ra...gue ga ada kesempatan lagi Ra, hiks..." Clara bersyukur siswa dikelas sedang berada di lapangan sehingga tidak ada yang melihat Fiona menangis seperti ini

"Shttt, ga usah nangis lagi, Fiona harus kuat, ga boleh sedih-sedih terus, kalau memang Arsen jodoh Fio, Arsen akan di takdirkan untuk Fio bukan Amanda"

Fiona menggeleng cepat, "ga akan terjadi Ra, setelah Amanda nerima Arsen sebuah bakal selesai...hiks...kayaknya Arsen memang ga di takdirkan untuk gue Ra...hiks.."

"Udah ga usah nangis lagi, kalau dilihat orang gimana?"

Fiona menghapus air mata nya dan memejamkan mata sejenak. Alana dan Serin memasuki kelas dan menutup pintu kelas rapat berniat agar Fiona tidak mendengat suara teriakan di luar.

Alana dan Serin langsung bergabung memeluk Fiona dan mengucapkan banyak kata penyemangat untuk Fiona.

TERIMA!

TERIMA!

TERIMA!

Suara teriakan itu masih terdengar jelas oleh Fiona, bagaimana tidak walaupun pintu di tutup dan telinga nya di tutupi tangan nya sendiri suara itu masih terdengar jelas.

YEY!

PAJAK JADIAN!

PAJAK JADIAN!

Suara teriakan itu meyadarkan Fiona bahwa Arsen dan Amanda sudah terikat sebuah hubungan, dan semua nya sudah selesai. Apa semua nya sudah selesai? Apa ini akhir dari kisah nya? Cinta sepihak yang dia rasakan? Cinta bertepuk sebelah tangan? Friendzone?.

Tentu tidak, hidup nya masih panjang tapi hati nya yang hancur, sangat hancur.

Akankah ada keajaiban? Tidak ada yang tau, walaupun sangat kecil mungkin semua akan berubah.

Terima kasih Ar...lo sudah buat hati yang rapuh ini menjadi hancur...sangat hancur...lo orang pertama yang memberikan rasa sakit ini...makasih...lo udah buat kenangan yang buruk untuk cinta pertama dalam hidup gue, bener kata orang-orang, cinta pertama itu tidak selalu indah, kadang menyakitkan sangat menyakitkan
- Fiona Aline Alvaron

YOU AND ME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang