•25

787 93 5
                                    

Happy reading yeorobun!!!!
Jangan lupa vote and komen okay!

Setelah menerima panggilan saat itu juga Jennie berlari keluar kelas tanpa membawa tas nya, ia pergi ke parkiran untuk mengambil mobil lamborghini hitam miliknya diikuti oleh Irene dari belakang menggunakan motor cross nya.

"Pak tolong bukakan gerbang nya, saya buru-buru!"printah Jennie pada pria paruh baya yang diyakini adalah security sekolah.

"Mau kemana neng? Ini jam pelajaran siswa dilarang keluar"jawab nya, tanpa diperdulikan Jennie ia mulai menancap gas menabrak gerbang sekolah dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan kerusakan pada mobilnya.

"HAISH SIPHAL!!!!"umpat Jennie kasar memukul stir mobil nya melihat kepadatan jalan Raya. Lalu dengan rasa pasti dia membelokan mobilnya ke kiri dimana ia melalui jalan yang berlawanan

"Apa dia tidak waras!"umpat Irene dibalik helm full face nya, dengan lincahnya ia menyalip di kemacetan

Sedangkan Jennie, dia mendapatkan cacian dari pengendara lain karena kesalahannya saat mengemudi yakni melawan arah dengan kecepatan diatas rata-rata.

Tanpa sadar kecepatannya melebihi 150 km/jam dan saat itu juga didepannya terdapat mobil truk besar mengarah kepadanya.

"Saekkia!!" umpat Jennie membanting stir ke kanan, otomatis mobilnya miring dan berkendara dengan 2 roda samping kanan.

"YAK PABBOYA!!"Teriak Irene saat melihat aksi Jennie berkendara saat itu. Dia tau Jennie memang pandai mengendarai kendaraan, dan dia tidak pernah memikirkan nyawanya saat menjalankan aksi-aksi nya tersebut.


Skip rumah sakit

Sesampainya di rumah sakit ia segera memarkirkan mobilnya di parkiran dan berlari memasuki rumah sakit sedangkan Irene masih terjebak macet.

Jennie segera menuju kamar rawat sang adik yakni bae sooyoung atau lebih akrab dipanggil joy. Sesampainya didepan kamar rawat joy ia mendapati wendy yang menangis di bangku tunggu depan kamar bersama suga, tanpa basa basi Jennie segera masuk tanpa ragu.

Brak!!

Suara pintu yang dibuka secara kasar oleh Jennie, Jennie melihat dokter dan suster mencabut satu persatu alat ditubuh joy.

"Jangan dilepas...jangan...JANGAN DILEPAS!!"cegah Jennie mendorong para perawat agar menyingkir dari tubuh adiknya yang sudah dingin. Tak bernyawa. 

"Joy... ayok bangun dek, bangunn!!!"rintih Jennie menepuk-nepuk pipi adiknya

"YAK BAE SOOYOUNG!!! BUKA LAH MATA MU!!!"bentak Jennie didepan adiknya namun joy sama sekali tidak memberikan respon apapun, bahkan untuk mengucapkan salam perpisahan ia tidak bisa.

Tak berputus asa dan berharap joy masih hidup Jennie mengguncangkan tubuh joy. Tapi hasilnya tetap nihil, kedua mata milik joy yang sudah tertutup rapat serapat-rapat nya itu tidak akan pernah bisa terbuka lagi.

Hancur, hatinya hancur untuk ke-3 kalinya. Kenapa harus saudarinya? Kenapa tidak dia sendiri? Pikirnya.

Jennie menatap lekat-lekat sang adik, mengusap keningnya dengan penuh kasih sayang sembari tersenyum jennie mengatakan "gapapa joy, sekarang lo ga akan pernah ngerasain sakitnya ingin merasakan sakit. Penyakit mati rasa lo pasti udah sembuh ya sekarang? Selamat yaa!"

"Selamat beristirahat anak baik, tunggu gue disana ya!"bisik jennie mengusap lembut kepala adiknya lalu pergi keluar karna tak kuasa menahan tangis.

Jennie berlari pergi menuju lobby rumah sakit, dadanya sesak amat sesak rasanya sama saat ia kehilangan jisoo dan yeri.

Who's A BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang