•4 ♧Fake Taste♧

2.6K 232 18
                                    

Hari ini sama saja seperti hari-hari biasa, kesunyian, kesepian, kesendirian, rasa tidak saling mengenal. Rasa-rasa pahit yang selalu dirasakan oleh kesembilan gadis yang sebenarnya sangat membutuhkan yang lain.

Jisoo pov
Malam ini aku ingin habiskan untuk mengingat masa-masa dimana aku masih bersama ke-8 saudari perempuan ku, masa dimana aku tertawa tanpa paksaan, masa dimana aku menjadi kaka bahkan ibu sekaligus, dan masa dimana jiwa ku masih hidup dengan tenang.

Disini aku, dibawah pohon yang sedikit lebat dengan lampu dibawahnya, sungai han, disini lah aku duduk bersama kenangan-kenangan yang pernah terukir disini.

Aku ingin menangis tetapi kenapa susah sekali untuk mengeluarkan air mata saat aku mempunyai kesempatan untuk mengeluarkan semuanya?

Aku ingin menangis layak nya seseorang yang benar-benar hancur

Aku ingin berteriak layaknya seseorang yang benar-benar kecewa pada dunia

Adilkah tuhan kepada takdir ku? Kenapa aku diberi kehancuran untuk seumur hidup ku? Aku ingin mati, sungguh, demi apapun aku ingin tiada agar aku tidak terus tersiksa dengan rasa-rasa yang selalu menghantui ku disetiap detiknya

"Bolehkah aku merasakan kebahagian? Setidaknya sebelum musim dingin yang selalu menyiksa ku tiba"

"Aku lelah tuhan, aku ingin berada disamping ibu ku, mengeluhkan semua rasa yang aku rasakan. Bunda, jisoo mohon, jika bunda bisa menjemput jisoo dan membawa jisoo ikut bersama bunda. Jisoo mau bunda sungguh, jisoo sangat tersiksa dengan rasa sakit ini"ujar ku dan sedetik kemudian air mataku mengalir begitu saja dari kedua mata ini, aku sangat bahagia karna bisa menangis

"Bunda... sebenarnya di setiap detik jisoo merasa takut bunda.... Takut jika jisoo tertidur jisoo tidak akan bisa membuka mata jisoo kembali, bulan depan adalah bulan desember, dimana salju akan turun. Semua orang amat gembira menyambut kedatangan salju tersebut, tapi kenapa aku tidak? Aku benci bulan itu bunda. Bulan dimana kehancuran kami tiba. Aku membenci semua yang berhubungan dengan desember bahkan aku benci ayah ku sendiri karna dia lahir dibulan desember"

Aku merasa amat-amat lega setelah mengeluarkan semua unek-unek ku walau aku tau tidak ada seorang pun yang mendengarku, tapi dugaan ku salah, tiba-tiba seseorang duduk disampingku, aku tidak kenal dengannya tetapi aku merasa sering melihatnya

"Sendiri?"tanya nya

"Kau siapa?"tanya ku

"Haishhh... kau lupa dengan pengawal mu sendiri?"tanyanya, aku masih diam menunggu kelanjutan kalimat nya tetapi dia malah menepuk jidatnya sendiri

"Aku lee taeyong... leee...... tae...yong........."jawabnya mengeja namanya sendiri

"Owh... maaf..."ujar ku

"Kenapa kau meminta maaf?"

"Karna aku tidak mengingat nama mu"Jawab ku seadanya

"Gwenchana, lain kali jangan lupa lagi okey?"aku mengangguk mengiyakan

"Kau sendirian disini?"lagi lagi aku hanya bisa mengangguk iya

"Kenapa? Kau suka kesendirian?"

"Tidak... aku hanya mencari ketenangan diantara situasi yang ramai"

"Kenapa kau berbeda dengan saudari saudari mu?"

"Maaf aku banyak tanya hehe"lanjutnya

"Apa aku seperti makhluk asing jika bersanding dengan mereka?"tanya ku, aku bisa melihat raut kebingungan di wajahnya

"T-tidak, kau kan saudara nya.... kenapa harus merasa asing?"

"Karna aku merasa begitu"jawabku membuang nafas pasrah

Who's A BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang