•31

331 27 16
                                    

Irene menatap dingin seorang berjubah hitam di depannya itu, dia tampak seperti malaikat pencabut nyawa. Namun irene tak menganggapnya sedemikian rupa, baginya orang dihadapanya ini hanyalah manusai sampah yang tidak ada gunanya, bahkan bumi seharusnya tak menerima dia.

Seseorang dibalik jubah itupun membuka tudung kepalanya, "unnie, how are you?" sapanya tersenyum sinis membuat irene semakin muak dengannya. 

"I'm alright without you, bae tzuyu" balas irene dengan nada yang terdengar sangat datar dan mampu menutupi rasa emosinya. "Really, do you miss me, irene?" Ya seseorang dibalik jubah itu adalah tzuyu, adik tiri irene. ahh bukan, bahkan irene pun enggan menganggapnya adik.

Tzuyu mengambil sebuah pisau kecil dan mendekati wendy yang sudah benar-benar lemas tak berdaya, wanita yang jago bela diri dengan metode apapun itu kini tak bisa berkutik sama sekali. Ia rasa tubuhnya sudah hancur lebur. Wendy hanya bisa menatap lemas ke arah irene yang berteriak mencegah tzuyu agar tak mendekatinya.

"Kenapa? lo takut gua bikin adek-adek lo mati lagi?" tanya tzuyu yang membuat irene melotot tak percaya, jadi selama ini tzuyu lah yang telah membunuh adiknya. "Tapi rasa ingin membuat lo hancur belum hilang juga walaupun gua udah membunuh 3 adik lo itu, irene"

Irene menatap tzuyu dengan tatapan tajam, matanya benar-benar merah dan berkaca-kaca. Ia ingin menangis, mengadu dan memohon agar kali ini tidak ada lagi yang celaka. Sungguh, irene sudah cukup lelah "lepasin wendy... bunuh gue kalo lo pengen hancurin gue!!!" ucapnya bergetar, ya tangisnya pecah saat wendy meringis kesakitan saat tzuyu mencoba mencongkel kuku kaki wendy.

"Gak segampang itu, rene. Selain lo, gue juga harus menghancurkan siwon, dengan cara menghabisi kalian" ucapnya sadis di iringi tawa. Tampak seperti nenek sihir.

"Tzu, ada 4 orang dibawah"  mendengar itu tzuyu menyuruh beberapa orang yang sama-sama memakai jubah hitam untuk turun kebawah menyambut mereka yang baru saja datang.

"Sesayang itu ya mereka dengan lo yang gak berguna ini" ucap nya dengan nada mengejek.

Irene menatap mata Tzuyu dengan tatapan yang tajam, tatapan yang berambisi untuk menghabisi wanita didepannya ini "Lo iri kan, karna lo disini gak punya siapa-siapa".

Mendengar balasan Irene membuat Tzuyu bertambah jengkel, ia mengambil sebuah pistol dan menembakkan nya kearah kaki Irene membuat wanita itu berteriak kesakitan. Sedangkan di lain sisi wendy sudah tak sadar kan diri, selama diculik dirinya tak pernah diberi makanan membuatnya tidak memiliki energi cukup.

"BY ONE LAH BANGSAT!!!!" teriak seseorang yang mendobrak pintu rooftop. Perempuan itu tak lain adalah Lisa yang datang bersama ketiga saudaranya.

Irene tersenyum hangat melihat mereka semua datang kesini untuk melindungi satu sama lain. Ia berharap dengan bersatunya mereka malam ini akan menghentikan semua tragedi yang mengacaukan hubungan persaudaraan mereka.

Melihat empat orang yang baru datang membuat Tzuyu panik, pasalnya empat wanita ini bukan lah lawan yang bisa dianggap enteng. Segeralah Tzuyu menyuruh beberapa anak buahnya untuk mengurus empat wanita tersebut sedangkan dirinya pergi membawa Irene dan Wendy bersamanya dan dua orang lainnya.

Melihat kedua kakaknya yang dibawa pergi membuat Jennie semakin marah, "BANGSAT TZUYU!!!" Jennie dengan segera melumpuhkan tiga orang didepannya dan berlari menyusul Tzuyu.

Jennie menarik jubah hitam tersebut membuat tudung kepalanya terbuka, dan betapa terkejutnya jennie saat ia tau siapa seseorang yang berada dibalik jubah hitam itu.

"Jinyoung... " jennie melotot tak percaya bahwa Jinyoung ikut menjadi dalang atas pembunuhan saudaranya. Jinyoung yang tak lain adalah mantan kekasih jisoo tega-teganya melakukan hal ini.

Who's A BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang