•28

805 88 7
                                    

Lisa merebahkan dirinya diatas sofa yang berada di kamar pak rehan. Tubuhnya cukup letih, pikirannya pun lelah karna memikirkan keluarganya yang cukup berantakan.

Brak!

Pintu ruangan terbuka secara kasar oleh seseorang. Min yoongi, pria berkulit putih itu menendang pintu ruangan dengan cukup keras dalam keadaan mabuk.

"HYUNG!!" teriak jungkook menahan tubuh suga yang ingin segera memasuki kamar pak rehan.

"YAK SIALAN! Mana wendy!!" teriak suga, teriakan nya membuat para suster berdatangan. Karna kewalahan akhirnya suga disuntik dengan obat tidur lalu dibawa ke ruang inap.

Lisa hanya mematung kaku, rasanya takut untuk maju, selangkah pun ia tak berani.

Jungkook menatap lisa yang terpaku diam ditempatnya pun menghampiri, mengajak lisa untuk pergi keluar dan menenangkan dirinya.

Jungkook membawa lisa ke ahyeon supermarket untuk meminum kopi bersama. Ahyeon supermarket adalah sebuah kelontongan namun lebih luas, jungkook dan lisa duduk didepan toko sembari menikmati kopi yang menghangatkan tubuh mereka.

"Maaf ya, bang Agus belum terima sama kejadian ini" ujar jungkook mengusap punggung lisa, sedangkan lisa hanya menganggukkan kepalanya.

"Lisa..."panggil jungkook menatap lembut manik mata lisa yang Indah, matanya bisa membuat siapapun terhipnotis.

Awalnya mereka hanya saling tatap namun tanpa mereka sadar kedua wajah mereka saling mendekat, dengan mata yang tertutup terjadilah pergulatan bibir.

"Hmmmh..." lisa mencengkeram bahu jungkook pertanda dia kehabisan oksigen, akhirnya jungkook melepaskan kulumannya memberikan waktu agar lisa bisa mengatur nafas.

"Kook... lo lagi mabok?" ujar lisa.

"Gue melakukan ini dengan sadar, lisa." tegas jungkook.

"Gue cinta sama lo, gue suka sama lo, gue sayang sama lo. Dan gue pengen jadiin lo milik gue selamanya!" pernyataan jungkook membuat lisa berkaca-kaca, dan mereka memulai pergulatan lidah kembali.

Sedangkan disisi lain ada rose yang bingung dimana lisa berada, akhirnya demi keamanan ia menunggui pak rehan, menjaga pak rehan diatas sofa yang tadi diduduki lisa.

Karna Irene masih tertidur di kamar inap akhirnya rose seorang diri menjaga pak rehan sembari membaca buku untuk menghilangkan rada takutnya.

Tetapi, saat asik membaca buku rose seseorang masuk kedalam ruangan, orang itu menyapanya, "hai roseanne..." sapanya.

Suara nya berat seperti suara pria, namun ada yang lebih penting. Setelah mendengar suara itu tangan tubuh rose menggigil dan gemetar hebat, keringat dingin bercucuran dari keningnya.

"T-tolong..." teriak rose lirih.

Pria tersebut berjalan kearah pak rehan, mengusap alat-alat yang berada disekitaran pak rehan.

"Tidak! Jangan dia! Kumohon! Apa kamu gak puas udah bunuh semua saudariku hah?!" tanya rose berusaha melawan rasa takut nya. Pria tersebut menatap rose malas.

"Ayoklah park chaeyoung, kau tidak ingin dipenjara karna membunuh kakak mu sendiri bukan? Maka lenyapkan bukti-buktinya" pria tersebut mengeluarkan sebilah pisau dan garpu.

Rose berjalan kearah pria tersebut mencoba mencegah apa yang akan dilakukannya.

Sreettt
Srreeetttt
Sreeettttt

Terlambat! Rose terlambat menyelamatkan pak rehan, bunyi suara mesin ventilator menggema diruangan.

Rose menggelengkan kepalanya, "tidak, k-kau? Kau membunuh nya" ujar rose menangis tersedu-sedu. Nafasnya tersengal-sengal, dan pada akhirnya rose tak sadarkan diri.

Who's A BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang