♧back to the past♧

1.4K 134 5
                                    

Disebuah pelosok kota seoul terdapat keluarga yang sangat harmonis, terkenal akan keramahannya dan aura positif disetiap sudut-sudut nya

Tapi semua itu sirna ketika 'seseorang' merusak segala keharmonisan tersebut.

*****

Terdapat 5 gadis remaja dan 4 gadis kecil yang tengah bermain ditaman belakang rumah besar tersebut

Saat tengah asik bermain bersama keributan mulai muncul ketika seorang pria paruh baya namun masih bisa dikatakan tampan tersebut pulang

"KAMU SIAPA BERHAK MELARANG-LARANG SAYA?!"suara teriakan yg dapat mereka dengar dri dalam membuat ke sembilan gadis tersebut memutuskan untuk masuk kedalam rumah dan mendapati sepasang suami istri yang tengah bertengkar

"Eonnie, yeri takut"yeri memeluk tangan sang kakak bernama jennie

"Tenang lah, eonnie bersama mu"ujar jennie mencoba menenangkan adiknya yang ketakutan

"Jisoo, wendy kalian bawa semua ke atas ne"ujar irene anak pertama yang selalu menjadi pelindung untuk ke delapan adik-adiknya

"Ne...kajja"ajak jisoo

Setelah memastikan semua adiknya masuk kekamar keluarga irene memberanikan diri untuk melerai orang tuanya ah tidak lebih tepatnya monster, saat mereka tengah bertengkar.

"Bunda... ayah"panggil irene dengan nada ketakutan

Wajah sang bunda yang tadinya dipenuhi air mata kini ia hapus dan menggantinya dengan senyum an ketika melihat gadis kecilnya datang

"Irene sayang, kenapa disitu kemarilah"panggilnya

"Kalian bertengkar?"tanya irene mendatangi sang ibu

"Tidak sayang, kita hanya bercanda, benar bukan?"tanya nya kepada sang suami yang masih emosi

Pria tersebut menarik nafas dalam-dalam lalu membuang nya secara kasar, menghampiri yang Putri lalu mengelus rambutnya

"Iya, kita hanya sedang bercanda, bunda mu sangat suka melarang-larang ayah, dan ayah tidak suka"

Wanita paruh baya tersebut hanya tersenyum tipis "iyaa sayang, bunda yang salah"ujar nya di selingi senyum cantik tersebut

"Tidak bunda!"bantah irene

"Aku bukan anak kecil lagi, aku dapat membedakan mana candaan dan mana amarah!"lanjut nya

"Bisa tidak? Kalian sehari saja tidak bertengkar?! Apa saat kalian bertengkar kalian tidak memikirkan yeri?!"

"Irene ingin seperti dlu, dimana diselimuti oleh keharmonisan bukan teriakan!"

Irene pergi setelah meluapkan isi hatinya kepada kedua orang tuanya

Tak terasa malam pun tiba bersamaan dengan salju yang turun, pria paruh baya yang dipanggil dengan sebutan ayah tersebut pergi meninggalkan rumah, wendy yang kebetulan belum tidur dikarenakan tengah mengurus masalah kelas nya pun menyadari bahwa sebelum ayahnya pergi terjadi keributan kembali dibawah sana.

Wendy memutuskan untuk turun kebawah, memastikan keadaan bahwa semua baik-baik saja.

Namun saat ia turun ia hanya mendapati ibunya yang menangis histeris dibawah sembari memegangi lengan nya

"Bunda..."kaget wendy menyadari bahwa ibunya kesakitan segera mengambil kotak pertolongan pertama

"Bunda biar wendy obati ne"

"Ah tidak usah sayang, bunda baik-baik saja ini hanya luka kecil"elak sang bunda

"Yang kecil bagi bunda itu besar buat wendy"ujar wendy tetap ingin mengobati sang ibu, mengoleskan alkohol sembari meniupinya

Who's A BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang