17. Espoir

8.9K 657 166
                                    

Jungkook merasakan tubuhnya makin lemas, kedua manik matanya tampak berat, ingin ia memeluk erat kekasihnya, namun tenaganya tak sekuat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jungkook merasakan tubuhnya makin lemas, kedua manik matanya tampak berat, ingin ia memeluk erat kekasihnya, namun tenaganya tak sekuat itu.

"Baby men cintai mu..." Tangan Jungkook pun terkulai begitu saja, lepas dari pelukan di leher Taehyung.

"Baby?! Hey...baby sayang...buka matamu, hm? Lihat daddy, baby... sayang....buka matamu!"

Taehyung kembali mendekap tubuh kekasihnya. Menepuk salah satu pipi Jungkook, awalnya pelan, namun saat pemuda manis itu tak memberikan respon, ia sedikit menamparnya pelan.

Maafkan daddy, baby...

Satu kali.

Dua kali.

Tiga kali.

Kumohon buka matamu, jangan membuatku takut! Kumohon...

Jungkook masih belum membuka manik hitamnya. Taehyung kembali menahan luka pada tubuh Jungkook. Tak henti-hentinya ia memanggil nama kekasihnya agar pemuda manis itu kembali terjaga.

"Baby sayang, buka matamu...kumohon tatap daddy, hm? Hey, buka matamu, baby. Tatap daddy dengan mata indahmu...! Daddy rindu sekali, tatap daddy, baby!" Taehyung kembali mengecupi pucuk kepala Jungkook. "Maafkan daddy...bukan maksud dad..."

"Uhuk! Uhuk!" Entitas manis itu membuka matanya perlahan, Taehyung tampak tersenyum mencium singkat dahi Jungkook. Dan pemuda manis itu, kembali meremat tangan kekasihnya saat rasa sakit kembali menyerangnya. "Ma...Maafkan baby...membuat daddy cemas...uhuk! Uhuk!" ucapnya dengan nada rendahnya dan masih terdengar lemah. Wajahnya kembali mengusal pada leher Taehyung, tangannya pun tampak kembali meremat bisep kekasihnya kuat. Ia tengah menahan sakit sekarang, Taehyung masih menahan lukanya, kemeja yang ia kenakan pun sekarang hanya di dominasi dengan warna merah segar.

"Bertahanlah, Baby," Jeda sejenak. "Tambah kecepatannya! Kau ingin kekasihku mati?!" geram Taehyung saat kecepatan mobilnya sedikit berkurang.

"Ma-maaf, Tuan, ada kemacetan di depan. Sepertinya kecelakaan, banyak sekali mobil polisi," terang pengawal Taehyung.

"Shit! Brengsek! Apalagi ini, huh?! Ambil jalan lain!" titah Taehyung seraya memeluk erat Jungkook.

Tidak akan terjadi apapun padamu, baby.

"Ini adalah jalan satu-satunya menuju rumah sakit, Tuan. Setelah perempatan itu, sekitar 2 km, disanalah rumah sakit terdekat."

"Dadd...sakit... pe luk ba by... sa kit..." lirih Jungkook, dengan suara lemahnya. Tangannya pun tampak menyentuh lukanya. "Seharusnya bersama daddy, luka ini akan sembuh, 'kan? Ta...pi... ini sakit sekali..." Wajah lemah itu masih berusaha tuk tersenyum.

Taehyung menatap ke depan, dan benar saja, terjadi kemacetan di sana. Taehyung makin geram, bagaimanapun ia harus membawa Jungkook ke rumah sakit. Pemuda Jeon, kekasih manisnya itu telah kehilangan banyak darah, hingga...

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang