Apa? Ciuman? Jungkook hanya berharap ia tak salah dengar, insiden kecupan di bioskop waktu itu saja sudah membuat jantungnya berdegup marathon. Belum lagi kecupannya beberapa saat lalu, sungguh bukan insiden, ia melakukannya hanya untuk satu alasan; membawa mobil.Tergoda dengan bilah bibir Jungkook, tangan Taehyung pun tampak menyusup, menyapa dan mengusap kulit punggung Jungkook. Mengusapnya lembut, menatap sepasang manik hitam jelaga yang kini mau tak mau menatapnya teduh.
Entah ia harus bahagia atau merutuki dirinya sendiri atas ide dan tindakan bodohnya kali ini. Bukan bodoh, hanya nekat untuk sebuah izin ke kampus tanpa Taehyung. Semakin ia menatap, semakin Jungkook merasakan gelenyar aneh di tubuhnya, hazel itu seolah benar-benar menelanjanginya, membuatnya malu, hingga kini ia pun sedikit tertunduk. Menatap Jungkook dengan wajah bersemu, merona, sungguh adalah pemandangan favorit Taehyung sekarang. Ya, pasalnya ia tahu bagaimana sikap pemuda manis itu terhadapnya.
"Kau bilang setuju dengan syarat terakhir, 'kan?" Jungkook mengangguk pelan, kini tangannya sejenak turun tak lagi melingkar di leher Taehyung. "Lalu..." Taehyung merengkuh pinggang ramping Jungkook, membuatnya lebih dekat dan lekat pada tubuhnya.
Tak mendapat jawaban dari Jungkook, Taehyung menaikkan dagu Jungkook perlahan, hingga wajah manis itu kini kembali menatapnya. Bilah bibir itu tak lagi mengatup, makin membuat Taehyung ingin menyentuhnya, semanis apakah bibir yang menggodanya sejak pertama kali ia bertemu dengan pemiliknya? Bahkan ia masih bisa melihat jelas, tahi lalat di bawah bibir itu; menggoda.
Pria Kim itu kembali meraih tangan Jungkook untuk kembali memeluknya, "Tetaplah seperti ini, Jungie... sangat menyukainya. Meskipun hanya akan terjadi satu kali dalam hidupku, biarkan seperti ini, hm?"
Sebelah tangannya merengkuh pinggang Jungkook dan sesekali mengusap lembut kulit punggung Jungkook, sedang tangan yang lain tampak mengusap lembut bibir bawah Jungkok. Sang pemilik pun kini tengah menggigit bibir bawahnya, hingga wajah tampan itu mulai mendekati wajahnya.
Hembusan nafas hangat menyapa, aroma maskulin menguar menyapa penciumannya, hela napas pun sangat pelan menyapa pendengarannya. Sepertinya ia pun merasakan detak jantung pria di hadapannya. Sebelah tangan Taehyung menangkup wajah mungil Jungie kecilnya, hingga membuat sang pemilik sejenak memejamkan matanya. Suka, iya, dia menyukainya, sentuhan saat hazel itu menatapnya. Ia makin merasakan hela napas mendekat dan menyapa celah bibirnya, hangat. Hingga tanpa sadar, bibirnya kini tak lagi mengatup, seolah menunggu pasangannya menjemputnya.
"Tetaplah pejamkan matamu, Jungie...dan rasakan. Inilah hatiku... aku mencintaimu, Jeon Jungkook!"
Taehyung pun mendaratkan bibirnya tepat di atas bibir Jungkook. Lembut, bibir itu melumat bibir Jungkook. Manis, sangat manis. Pria bersuara husky itu melumat lembut bibir Jungkook, sebelah tangannya pun tampak mengusap pelan sebelah pipi Jungkook, agar membuatnya nyaman. Setidaknya inilah ciuman pertama mereka. Semua sentuhan lembut Taehyung membuatnya nyaman, ciuman itu pun ia menikmatinya. Sebuah ciuman hangat tanpa nafsu, menyalurkan segenap perasaan yang membuncah atas kata Jatuh Cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU
Fanfiction[Season 1] [TELAH TERBIT By ALINEAPUBLISHING] BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. [Eɴᴅ] Menjadi putera tunggal keluarga Jeon dan selalu bergelimang harta tak menjamin hidupnya bahagia. Hingga akhirnya dia dipertemukan dengan seseor...