Jungkook meninggalkan GD menuju kelasnya. Tak lama, sosok yang memperkenalkan namanya dengan GD itu mengikuti Jungkook. Merasa diikuti seseorang, Jungkook berhenti sejenak, ia menoleh ke arah GD. Sedangkan GD, merasa Jungkook menatapnya, ia pun menghentikan langkahnya dan mengendikkan bahunya saja. Jungkook melanjutkan langkahnya, GD pun sama."Iish! Kenapa tiba-tiba aku ingin muntah?" monolog Jungkook.
Ia menutup mulut dengan telapak tangannya, netra kelamnya memindai sekitar, menjadi sebuah ruang yang bertuliskan toilet. Tak lama, ia segera mempercepat langkahnya, saat menemukan ruang ia cari. Karena GD berada di belakang Jungkook, melihat Jungkook sedikit terburu dengan membungkam mulutnya, membuat GD sedikit penasaran. Hingga ia pun mengikuti Jungkook.
Huek! Huek!
Ia bahkan bisa mendengar suara itu beberapa langkah sebelum ia mendapati Jungkook tengah mundukkan wajahnya di atas wastafel. Maka ia pun dengan cepat menghampiri Jungkook. Setelah meletakkan kamera yang ia bawa di atas meja wastafel, ia mendekati Jungkook.
Huek! Huek! Hhmpt!
"Kau sakit? Kenapa tiba-tiba muntah? Mau aku antar ke klinik kampus? Kau bisa menunjukkan jalannya padaku... kau tahu bukan aku masih baru di sini. Belum hafal kampus ini. Wajahmu pucat!" GD berdiri di samping Jungkook, ia menggerakkan tangannya hendak memijat tengkuk Jungkook namun Jungkook segera mengangkat wajahnya, lalu mengusap mulutnya dengan air bersih.
"Jangan cemas, aku tak apa-apa. Terima kasih!" jawab Jungkook seadanya. Ia pun meninggalkan GD. Tak lama GD pun mengikuti.
"Kau yakin, tak masalah?"
"Tak apa-apa, kata dokter itu wajar!" Jungkook masih tak menatap GD, ia fokus ke depan karena kelasnya pun sudah tampak terlihat. "Aku sudah menikah, dan beruntungnya aku sedang hamil sekarang. Kata dokter, itu wajar di awal kehamilan!" Jungkook meninggalkan GD yang masih mencoba mencerna ucapan Jungkook.
A-apa? Menikah? H-hamil? Jadi, orang itu sudah menikah?
Ia pun mempercepat langkahnya. Menuju kelas yang sama dengan Jungkook. Ya, bukan untuk mengejar Jungkook, tapi memang ia sekelas dengan Jungkook saat kuliah hari ini. Tak beda jauh dengah kedatangan Jungkook di kelasnya, ia pun segera mencari sosok manis itu. Setelah memindai beberapa saat, akhirnya sepasang manik kembar itu pun menangkap sosok yang ia cari; Jungkook.
Langkah kakinya pelan namun pasti menghampiri Jungkook. Bambam yang kebetulan, ah ralat, bukan kebetulan karena Bambam akan selalu duduk di samping Jungkook saat kuliah, menyenggol lengan sahabatnya. Jungkook masih terlihat sedikit pucat dan lemas, ia tampak mengetikkan sesuatu di layar ponselnya. Siapa lagi kalau bukan Taehyung, karena wajahnya tampak tersenyum saat jarinya menari indah di sebuah benda persegi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU
Fiksi Penggemar[Season 1] [TELAH TERBIT By ALINEAPUBLISHING] BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. [Eɴᴅ] Menjadi putera tunggal keluarga Jeon dan selalu bergelimang harta tak menjamin hidupnya bahagia. Hingga akhirnya dia dipertemukan dengan seseor...