ORANG TUA PUNGUT !
[ 11. Diskusi ]
Setelah mengobrol dengan pihak Admathen, Jeff dan Rossie berpamitan dan akan kembali datang tiga hari lagi, memberi keputusan.
"Nenurut lo gimana Jeff?" tanya Rossie.
Mereka berdua berjalan bersama, Jeff fokus dengan ponselnya sedangkan, Rossie berada pada pikirannya sendiri.
"Apanya?"
Rossie berhenti berjalan dan lsngsung menoleh pada Jeff yang malah asik dengan ponselnya, menghela napas.
"Rose apaan sih?! Gue lagi balas chat pacar gue!" protes Jeff saat ponselnya direbut paksa.
"Jeff serius dulu deh, ini menyangkut masa depan gue!" kesal Rossie.
"Cewek gue nanti marah anjir! Juga ada masalah sama cewek gue!"
"Lo fokus sama masalah ini, atau gue bikin lo putus detik ini juga?!" ancam Rossie.
"Oke, tapi jangan macem macem. Lo maunya gimana?"
"Ngobrol di cafe dekat apartemen gue aja, disini kita dilihati sama orang orang." usul Rossie.
Jeff menoleh pada sekitar benar, mereka sedang diperhatikan oleh orang orang disekitar karena sudah ribut ditengah jalan.
"Ini harus gimana?" tanya Rossie membuka pembicaraan.
"Nggak tau." balas Jeff terkesan santai.
"Jeff!"
"Iya, iya. Mau gimana lagi kita jadi orang tua mereka bolehlah ada keuntungannya juga kan."
"Ini bukan soal untung rugi Jeff tapi, pandangan orang gimana? Tiba tiba diumumin kita orang tua mereka yang tidak pernah menampakkan diri."
Rossie dibuat semakin pusing dengan ini, belum lagi dengan terror yang dia dapatkan setelah anak kampus tau dirinya sempat menjalin hubungan dengan Presma.
"Kan semua udah diurus sama pihak sananya, gue sama lo cuma pura pura jadi ortu dua bocah itu untuk memperkuatnya."
"Lo berpikir terlalu sederhana, coba pikirin kedepannya Jeff, kalau mereka tau semua bohong gue sama lo yang kena nanti!"
"Lo berpikir terlalu rumit Rose, mereka pasti udah pikirin semua kemungkinan kemungkinan yang bakal terjadi, mereka juga bakal menjamin semuanya aman."
"Kalau lo lupa mereka Admathen!"
Rossie dan Jeff sedikit berdebat, membuat aura dikedua orang itu menguat, mempertahankan semua opininya dengan beberapa pertimbangan, keduanya tidak mau kalah.
"Rossie, gue bakal setuju soal ini!" putus Jeff yang langsung berdiri dan meninggalkan Rossie sendiri.
"Kenapa jadi gini?!"
Rossie kembali ke apartemennya dengan pikiran yang kemana mana, sampai didepan apartemen dia melihat sebuah kotak.
"Apa lagi?" tanya Rossie berjongkok dan mengambil kotak itu.
Rossie membuka perlahan, kemudian berteriak dan melempar kotak itu sejauh mungkin.
Rossie syok bagaimana tidak isi kotak itu adalah sebuah boneka yang di lumuri darah.
Salah satu penghuni apartemen di sebelahnya datang dan melihat itu juga kaget, dengan segera dia menghubungi keamanan dan menenangkan Rossie yang syok.
"Udah, semua udah di beresin sama mereka." orang tersebut mengelus punggung Rossie untuk menenangkan.
"Terima kasih."
"you oke?" Rossie mengangguk.
Setelah semua selesai Rossie meminta untuk pada petugas untuk mencari tau siapa yang melakukan melalui cctv.
"Kalau ada apa apa ketuk apartemen sebelah."
"Sekali lagi, thanks."
Rossie masuk ke dalam apartemennya merebahkan diri di atas kasurnya membuang sembarangan tasnya.
"Siapa yang ngelakuin ini semua? Ada masalah apa sama gue?"
Rossie memejamkan matanya dan tangan kanannya dia gunakan untuk menutup wajahnya.
Hari begitu melelahkan untuknya, sangat melelahkan bagaimana tidak sejak pagi ada saja masalah yang datang, sangat mengganggu ketenangannya.
Melupakan sejenak masalah yang terjadi, pikirkan saja besok lagi, menyakinkan bahwa besok akan baik baik saja.
hai aku up lagi hehehe, ayo tinggalkan jejak semuanya, vote sama komen jangan lupa, di share ke temennya juga boleh🤭
sampai jumpa di chap selanjutnya👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ORANGTUA PUNGUT !
Acakanak pungut ❌ orang tua pungut ✔ Biasanya anak yang di pungut tapi, kali ini anak yang memungut orang tua karena ketidaksengajaan dan juga kespontanan untuk menyelamatkan mereka Start : 06 Desember 2021 End :27 Desember 2022