ORANG TUA PUNGUT !
[ 25. Jeff dan putri kecilnya ]
Berbeda dengan keadaan Jeff di kantor, Orelyv sedang menonton kartun lewat ponsel papanya itu, sedangkan Jeff sedang melakukan rapat sehingga bocah itu di tinggalkan sendiri di ruangan kerjanya.
"Laper." gumam Orelyv dan turun dari sofa, berusaha membuka pintu tapi, terlalu tinggi untuknya.
"Huaaa... Laper." matanya sudah berkaca kaca siap untuk menangis. "Papa laper! Hiks..."
Entah bagaimana pintu terbuka sedikit, ada sedikit celah, Orelyv buru buru menariknya agar tidak tertutup lagi.
Mengintip sebelum benar benar keluar, melihat keadaan yang sepi diluar, tidak ada yang berlalu lalang di koridor, membuatnya memberanikan diri untuk keluar.
Anak itu berjalan menyusuri koridor kantor milik papanya itu, begitu sepi karena dilantai ini hanya ada ruangan milik sang CEO.
Orelyv menoleh kesana kesini, mencari keberadaan Jeff, matanya sudah berkaca kaca ingin menangis sekarang juga. "Papa, hiks."
Orelyv terus berjalan dengan menangis, mengusap air matanya tanpa melihat jalannya, tanpa disadari langkah kecil itu hampir menginjak tangga dan bisa saja terjatuh sebelum ada yang menarik dan memeluknya.
"OREL!"
Jeff yang baru selesai dengan rapatnya buru buru kembali keruangannya takut Orelyv mencarinya dan menangis.
"Orel?"
Jeff dikejutkan dengan pintu ruangannya yang terbuka, buru buru masuk dan tidak menemukan keberadaan gadis mungil itu.
"Orel?!" Jeff panik, segera keluar dan mengejutkan orang orang yang kebetulan juga baru selesai rapat.
"Ada apa Pak?" tanya salah satu karyawannya melihat bossnya panik dan kebingungan.
"Anak saya tidak ada di dalam!"
"Kami akan bantu cari pak."
Mereka mulai berpencar mencari putri bossnya itu, Jeff begitu panik mengusap wajahnya kasar, berfikir kenapa bisa pintunya terbuka?!
"Orel?" Jeff terus memanggil manggil nama putrinya itu sampai di dekat tangga dia melihat gadis itu menangis dan menyebut nyebut papa, buru buru Jeff menghampirinya sebelum langkah kaki mungilnya itu menginjak anak tangga.
"OREL!"
Tepat waktu! Untung saja Jeff menarik dan memeluk Orelyv, telat satu detik saja bisa dipastikan anak berusia 2 tahun itu jatuh.
"Papa, hiks..." terdengar tangisan di dalam dekapan Jeff, Orelyv terlihat ketakutan.
"Nggak papa Adek, Papa disini." Jeff berusaha menenangkan sambil mengelus punggung kecil putri kecilnya.
"Adek takut..."
"Papa udah disini, Adek nggak perlu takut."
Orelyv masih menangis dalam dekapan Jeff, dengan pelan Jeff berdiri dan membiarkan Orelyv menangis dan membasahi bajunya.
"Adek kenapa keluar dari ruangan Papa?" tanya Jeff terus mengelus punggung Orelyv berharap tangisnya berhenti dan berjalan kembali ke ruangannya.
Orelyv mendongak melihat wajah Papanya yang tersenyum menunjukkan dimple padanya, menghapus air matanya dan hidung yang sudah sangat memerah.
"Adek laper."
"Kenapa nggak tunggu Papa?" tanya Jeff membuat Orelyv menunduk takut.
"Papa lama, Adek abis main Papa udah nggak ada, terus pintunya kebuka sedikit jadi Adek keluar mau cari Papa, tapi nggak ketemu, hiks..." Orelyv bersiap untuk kembali menangis.
Jeff langsung berkata, "Eh, jangan nangis lagi, nanti air mata Adek abis terus lihat itu hidungnya udah merah banget, nanti sakit." kembali mengelus punggung dan menenangkannya, mendekapnya dan memberikan kata kata yang positif.
"Pak...?" Sekertaris Jeff yang ingin memberitahukan jika tidak menemukan Orelyv terkaget saat gadis itu berada di dekapan Bossnya.
"Bagaimana bisa pintu ruangan saya terbuka?" tanya Jeff pada sekertarisnya itu.
"Maaf, sepertinya saya kurang rapat menutupinya tadi."
Jeff menghela napas, tidak baik marah marah sekarang yang penting putrinya baik baik saja.
"Adek mau mam apa?" tanya Jeff mengalihkan pandangannya pada Orelyv.
"Chicken." balas Orelyv singkat dengan masih menyandarkan kepalanya pada pundak sang Papa, sepertinya tenaganya habis untuk menangis tadi.
"Tolong belikan makanan untuk putri saya dan antarkan ke ruangan saya segera." perintah Jeff pada sekertarisnya.
Sekertarisnya itu menangguk dan segera melakukan perintah bossnya.
Tidak butuh waktu lama, makanan Orelyv sudah datang, Jeff mengulung lengan bajunya hingga siku, tidak lupa mencuci tangannya.
"Adek, ayo makan dulu. Chickennya udah dateng ini, sini biar Papa yang suapin."
Orelyv melangkah mendekat Papanya dan berusaha duduk di sofa, Jeff membantu Orelyv agar bisa duduk.
"AAA~" Jeff ikut membuka mulutnya saat menyuapi Orelyv, sedangkan si gadis mungil itu mengunyah makanannya perlahan.
Sekitar 25 menit akhirnya Orelyv selesai makan, tidak papa lama yang penting makannya banyak, sepertinya benar benar lapar karena sudah lewat jam makan gadis kecil itu.
"Udah selesai, Papa cuci tangan dulu ya." Orelyv menangguk dan kembali meminum air putihnya.
"Papa pulang." ujar Orelyv saat Jeff baru keluar dari kamar mandi.
"Iya bentar lagi pulang, Papa selesain ini dulu sebentar ya?" Orelyv mengangguk angguk menyetujuinya.
yuk vote sama komen banyak banyak biar cepet end nih
semoga Jaehyun, Johnny, Jungwoo nggak papa dan cepet sembuh buat kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
ORANGTUA PUNGUT !
Diversosanak pungut ❌ orang tua pungut ✔ Biasanya anak yang di pungut tapi, kali ini anak yang memungut orang tua karena ketidaksengajaan dan juga kespontanan untuk menyelamatkan mereka Start : 06 Desember 2021 End :27 Desember 2022