anak pungut ❌
orang tua pungut ✔
Biasanya anak yang di pungut tapi, kali ini anak yang memungut orang tua karena ketidaksengajaan dan juga kespontanan untuk menyelamatkan mereka
Start : 06 Desember 2021
End :27 Desember 2022
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu lima tahun tidaklah sebentar bagi mereka, semua masih sama Jeff dan Rossie yang benar benar memberi jarak satu sama lain, tapi keduanya tidak melupakan tugasnya sebagai orang tua Admathen.
Zicco dan Orelyv juga sudah memasuki sekolah dasar, Zicco kelas 2 sd dan Orelyv baru kelas 1 sd.
Rossie membuat sebuah butik setelah lulus, menjadi Admathen sungguh banyak menguntungkannya, kebanyakan pelanggan berasal dari orang orang penting dan tentu saja terpandang.
Jeff juga semakin disibukkan dengan kantor, setelah lulus semua tanggung jawab tentang Admathen dialihkan sepenuhnya pada dirinya.
"Abang, Adek, hari ini mau dianter siapa?" tanya Rossie sambil mengambilkan sarapan untuk kedua anaknya.
"Pas supir aja, Papa sama Mama kan sibuk." balas Zicco.
Padahal dimeja makan ada Jeff tapi Rossie sama sekali tidak berbicara padanya.
"Papa berangkat dulu ya anak anak, belajar yang pinter." Jeff berpamitan kepada Zicco dan Orelyv dan keluar dari kediaman Admathen.
Zicco menghela napas melihat kelakuan Papa dan Mamanya, sudah lima tahun seperti ini, mereka memiliki orang tua tapi seperti tidak ada, tidak ada kehangatan disana. Sama saja seperti dulu, mereka benar benar seperti orang tua diatas kertas dan sebagai wali sebelum legal.
"Abang udah selesai." ujar Zicco dan turun dari kursinya.
"Abang tungguin!" teriak Orelyv yang ikut turun sebelum Abangnya itu meninggalkannya, bahkan ditangannya masih memegang sosis.
"Abang berangkat dulu Ma." pamit Zicco tanpa peduli pada Adiknya.
"Abang bentar, sosis Adek belum abis!" kesal Orelyv karena Zicco terus berlaku seenaknya.
"Adek nggak usah buru buru, nggak bakal di tinggal kok, habisin dulu terus cuci tangannya."
Orelyv mengangguk dan memakan habis sosisnya dan berlari ke dapur untuk mencuci tangan dengan mulut yang masih penuh.
"Mwamwa Adwek berwangkwat dwulu." Orelyv berbicara dengan mulut penuh dan berlari keluar, melambaikan tangan pada Rossie.
"Bik, tolong diberesin ya, saya juga sudah selesai." Suruh Rossie dan pergi ke kamarnya.