Demo Sebelas

27 3 0
                                    

Moe dan Kinar kini sedang berada di Supermarket, untuk membeli beberapa jajanan dan barang-barang perlengkapan kerja kelompok.

"Mo, mending kita bagi tugas dah. Lo nyari barang nya terus gua nyari jajanannya," ucap Kinar sambil mendorong troli belanjaan.

Moe yang sedang menatap rak-rak sayuran beralih menatap Kinar. "Ya udah, lu pergi nyari jajanan, tapi troli gua yang bawa." Kinar tersenyum senang. "Ya siapa juga yang mo bawa, bay."

Moe menatap Kinar datar. "Kurang ajar."

Setelah beberapa menit memilih, Kinar dan Moe langsung mengarahkan troli belanjaan mereka ke arah kasir. "Nar ini nanti ngerjainnya di rumah lu ya," ucap Moe sambil menaruh satu persatu barang ke meja kasir.

"Kenapa gak di rumah lu aja Moe?" tanya Kinar.

"Kenapa? gua udah lama ga ke rumah lu."

"I-tu di rumah gua la-" Baru saja Kinar ingin memberi alasan Moe memotong ucapannya. "Lagi ada bapak lo ya?" tanya Moe.

Kinar mengembuskan nafas nya. "Iya, gua takut nanti dia ke ganggu, entar dia marah lagi."

Moe mengangguk paham. "Ya udah, di rumah gua aja."

"Maap ya, bukannya gua ga mau lu dateng, kapan-kapan aja ya ke rumah gua."

"Sans aja, gua paham kok."

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah Moe, selama perjalanan Kinar selalu menceritakan bagaimana keseharian dia yang selalu diganggu oleh ketua kelas mereka yaitu Gilang.

"Gua tuh kesel ya kalo dia ngespam gua ketika lagi ngestreaming NCT, giliran gua bales jawab nya cuma Gak kok ngetest doang, kan kurang ajar." Kinar meremas kantong belanjaan mereka sampai hampir putus.

"Lu kalo kesel jangan ampe putus juga dong tuh kantong, nanti bawanya ribet," ucap Moe.

Mereka sedang berada di dalam mobil Greb. Kinar dan Moe berada di bangku tengah, tadinya Moe ingin berada di bangku depan tapi tiba-tiba Kinar menariknya hingga nyusruk dengan tidak estetik.

"Udah sampe ayo turun." Moe membuka pintu mobil setelah memberikan uang ke supir Greb.

"Bapak lo ada di rumah?" tanya Kinar.

"Harusnya si ada ya, kita liat aja."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam, eh ada Kinar." Aland berdiri dari kursinya dan membuka pintu agar Moe dan Kinar bisa masuk.

"Hehehe, iya Yah mau ngerjain tugas kelompok." Kinar menaruh barang bawaannya ke lantai dan menyalami tangan Aland.

"Owh, ya udah ayuk masuk," ajak Aland.

"Mau langsung ngerajain apa makan dulu? udah pada makan belum, hm?" tanya Aland.

"Moe belum makan Yah, Kinar juga belum, makan dulu yuk!" ajak Moe, Kinar mengangguk setuju dan mengikuti Moe dan Aland ke arah dapur.

"Kalian makan aja semua, nanti malam tinggal masak atau beli lagi," ucap Aland.

Kinar melihat menu yang ada di meja makan. "Ya kali Yah segini diabisin, bisa kenyang bego nanti."

"Hahahahaha, ya gak akan lah, lagian kan kalian makan nya banyak," ucap Aland.

" Ya udah, yuk mulai makan, sebelum makan kita berdoa dulu." Aland selaku yang paling tua langsung memimpin Moe dan Kinar untuk berdoa sebelum makan.

Mereka makan dengan tenang, sesekali Moe melontarkan lelucon dan dibalas sama Aland yang membuat mereka tertawa bersama. Kinar yang melihat interaksi ayah dan anak ini tersenyum kecil mengingat dulu dia dan ayahnya juga sebahagia ini sebelum sehancur sekarang.

DEMO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang