Demo Tujuh

35 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kinara menghela nafasnya begitu selesai membaca WhatsApp terakhir dari Moe, dia beranjak dari kursi belajarnya dan berjalan ke arah tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kinara menghela nafasnya begitu selesai membaca WhatsApp terakhir dari Moe, dia beranjak dari kursi belajarnya dan berjalan ke arah tempat tidur. Kinar memandangi langit-langit kamarnya yang bernuansa putih, entah kenapa semua yang berbau gadis ini berwarna putih semuanya.

"Papa kapan pulang si? Kinar kangen," ucap Kinar.

"Mama udah pergi, papa jangan ninggalin Kinar juga ya." Kinar kembali berbicara sendiri sampai ia yang tak sadar kalau air matanya satu-persatu mulai menetes.

Kinar mencoba menahan air matanya untuk tidak keluar kembali, dan membenarkan posisi tidurnya menjadi menghadap ke kanan. Kinar mencoba menutup matanya hingga tertidur meski air matanya tetap saja lolos dari sudut matanya.

.
.
.
.

Andra keluar dari rumahnya dan berjalan ke motor kesayangannya, siapa lagi kalau bukan motor soangnya. Tujuannya sekarang adalah menjemput kekasihnya. Andra menjalankan motornya sambil bersenandung riang, tiba-tiba saja matanya melihat seseorang sedang terduduk dipinggir jalan sambil menutup wajahnya.

"Tuh orang ngapain? ngemis? tapi masa bajunya cakep ya." Batin Andra.

Karena Andra adalah seseorang yang kepo akut, akhirnya dia menghampiri orang yang sedang duduk sendirian itu. Andra turun dari motornya dan mengecek jam di jam tangannya, melihat kalau bell tanda masuk masih sangat lama.

"Maaf, lo kenapa ya?" tanya Andra ketika sudah berjongkok di depan perempuan yang ia perhatikan dari tadi.

Perempuan itu menoleh dan memperhatikan Andra dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Maaf, kalo lo mikir gua orang jahat, lo salah. Gua cuma mau ngecek lo gak kenapa-kenapa kan?" ucap Andra yang menyadari isi pikiran perempuan tersebut.

"Maaf, aku baru pindah ke sini, aku mau ke rumah bude ku. Tapi aku ga tau kemana, soalnya tas ku dirampok," ucap perempuan itu.

Andra sebagai lelaki yang memiliki perasaan merasa kasihan. "Nama lo siapa?"

"Najla Khairunissa." Perempuan tersebut mengenalkan dirinya sambil menyodorkan tangannya ke Andra.

DEMO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang