Andra sekarang tengah berada di lapangan. Semua murid perempuan yang tengah berlalu-lalang melewati lapangan sekolah sudah seperti jelly, karena sekarang Andra sedang Shirtless, badan keringetan, dan rambut acak kadul. Semuanya begitu indah di mata kaum hawa. Andra latihan dari jam 8 pagi sampai sekarang waktunya istirahat.
Moe, Kinar dan ke-empat sahabat Andra hanya memperhatikan di pinggir lapangan. Moe juga memperhatikan Najla yang berada di depan samping kanan persis, Najla kini sedang melihat bagaimana Andra berlatih sampai dirinya terlihat loncat sana loncat sini. Kinar yang menyadari perlakuan Moe langsung menyikut lengan sahabatnya. "Mo, ini si Najla sawan apa gimana? loncat sana loncat sini, kaya orang kerasukan kodok aprika."
Moe menoleh ke arah Kinar dan menggeleng tak paham dengan tingkah laku Najla. Daniel yang fokus memperhatikan Andra sampai teralihkan dengan tindakan Najla yang sekarang lompat kesenangan karena Andra berhasil membuat point. "Naj lo sawan?"
Najla menoleh sinis ke arah Daniel. "Apansi? aku kan seneng si Andra dapet point. Aturan tuh Moe kaya aku bukannya cuma duduk anteng doang."
Moe langsung membuat wajah datar, bahkan semua yang berada di situ kini memandang Najla dengan tatapan tak suka.
"Mon map aja nih ya Naj, Moe duduk anteng kalem aja bisa buat Andra semangat empat lima, lah elu udah kaya kerasukan reog gak dilirik juga dari tadi," ucap Naren sambil menunjuk Andra yang sedang tersenyum ke arah Moe.
Najla yang melihat itu langsung merasa kesal tapi disembunyikan dengan senyum diwajahnya. Andra menghampiri kawan-kawannya dan juga Moe sambil memakai pakaiannya. Baru saja Moe ingin memberikan sebotol minum tapi tangannya ditepis sama Najla yang juga membawa sebotol minum.
Bedanya Moe bawa air putih biasa sedangkan Najla membawa air putih dingin. "Nih Dra buat kamu." Najla membukakan tutup botol minumnya dan mengarahkan ke arah Andra. Semua yang melihat hanya menggelengkan kepala mereka. Moe tak habis pikir, disini ada pacar nya kok berani aja ni orang?
"Gua gak suka minum air dingin abis latihan," ucap Andra dan meraih botol minum yang dipegang sama Moe.
Moe tersenyum sambil menoleh ke arah Najla. "Naj, lo kalo suka sama cowo gua tuh jangan terlalu kelihatan, gua ga akan marah lo suka atau cinta sama cowo gua, karena itu hak manusia kan? tapi jan ampe jadi pelakor juga anjrit, murah amat lo."
"Aku gak mau ngerebut kok ta-"
"Tapi mau caper doang sama pacar orang." Gevan memotong ucapan Najla sambil memandang Najla dari atas sampai bawah.
Najla yang tau dirinya diserang dengan kata-kata tajam, langsung pergi meninggalkan Andra dan yang lainnya. "Gak malu apa ya jadi cewe begitu?" tanya Abi.
"Nama doang bae kelakuan abu lahab," ucap Daniel.
"Saking gantengnya kali gua ya ampe pada ngejar gua," ucap Andra, semua yang mendengar perkataan itu langsung pergi meninggalkan dirinya seorang diri.
"WOIII KOK AING DITINGGAL?"
.
.
.
.Moe dan Kinar sekarang sedang berjalan menuju ke kelas Andra. Sekarang sudah waktunya pulang sekolah dan sesuai janji kemarin, Moe dan Kinar akan pergi ke makam mama Kinar.
Mata Moe menelisik dimana keberadaan pacarnya, begitu melihat dia malah menyaksikan dimana Najla seperti memohon sesuatu kepada Andra. "ANDRAAA."
Andra yang mendengar suara teriakan Moe langsung menuju ke arah Moe. "Pulang yuk."
"Aduh maap bat ya, gua udah janji ama Kinar buat anterin dia ke makam mama nya," ucap Moe.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMO (On Going)
Teen FictionGada hubungannya sama DEMO yang kemaren viral, ga ada unsur politik atau apapun itu. Isinya malah kebucinan seorang Denandra Gabriel ke pacarnya yaitu Moela Sahara. Pasangan ini beda dari yang lain yang lain ngomongnya alus ini umpatan semua, EITS B...