Demo Enam Belas

13 3 0
                                    

Kinar menatap handphone nya dengan tatapan bingung. Sejak kemarin, tepatnya waktu dia pulang bersama Gilang, laki-laki itu terus saja mengganggunya. Entah spam chat atau tiba-tiba menelponnya dengan alasan "Gua gak tau mau bahas apan, jadi lu gua telepon aja ya."

"Nih orang lagi ketempelan apa anjing." Kinar menaruh handphone nya dan berjalan ke arah pintu kamarnya, dia pergi menuju dapur dan tak sengaja bertemu Karel yang sedang membuat kopi hitam.

"Papa mau apa? Biar Kinar buatin."

Karel tak menjawab tawaran Kinar dan tetap fokus melakukan kegiatannya. Kinar terus memperhatikan Karel yang sedang mondar-mandir di dapur. "Papa itu gulanya ga kebanyakan?"

Setahu Kinar, Karel itu bukan Laki-laki pencinta manis, bahkan seumur hidup Kinar dia tak pernah melihat Papanya memakan atau Meminum yang manis-manis. Tanpa menjawab pertanyaan Kinar, Karel langsung meninggalkan dapur. Kinar menghembuskan nafasnya, sama seperti biasa, tetap tidak acuh.

.
.
.
.

Moe sedang berada di rumah Andra. Andra meminta dia datang untuk mengajarkan Matematika. Sekarang Andra sedang fokus mengerjakan soal, meski mulutnya selalu melontarkan kata-kata kasar.

"Lo toxic dari tadi gak akan kelar tuh soal," ucap Moe yang asik meminum jus mangga.

Andra yang sedang tengkurap di lantai langsung menjatuhkan badannya ke lantai dan menoleh ke arah Moe. "Gua gedeg, bisa-bisanya gua ga paham materi ini, harga diri gua sebagai cowo pinter langsung terancam."

"Makanya jan ghibah mulu lo ama Daniel."

"Ya gimana gosip dari dia hot abis, jadi sayang kalo gak didengerin." Andra melanjutkan mengerjakan soal nya.

"Papa sama mama kemana?"

"Papa pergi kerja, kalo mama ada arisan sama temen-temen nya."

"Dra, nanti selesai ini kita makan yuk."

"Ayok, gua bentar lagi kelar."

Andra pun lanjut menyelesaikan pekerjaan rumah nya dan Moe lanjut mengscrool tiktok. Kadang Moe juga usil dengan cara menarik-narik kecil rambut Andra dan dibalas dengan ciuman di pipi.

Masa remaja yang indah.

Setelah selesai mengerjakan tugas, Andra langsung mengajak Moe mencari makan. "Mau makan apa?" tanya Andra.

"Ehm, mie ayam aja deh."

Andra mengangguk dan langsung menjalankan motor soang miliknya. Di perjalanan mereka saling bercanda satu sama lain, sampai tak sengaja Moe tertawa ngakak dan langsung menjadi bahan perhatian. Disitu Moe langsung menenggelamkan wajahnya di bahu Andra, sedangkan Andra hanya tersenyum melihat wanitanya malu-malu. Tak jarang Andra mengelus tangan Moe yang sedang memeluk pinggangnya.

Setalah melewati perjalanan selama 10 menit akhirnya mereka sampai di tempat pedagang mie ayam. Moe langsung menarik tangan Andra ke dalam kedai tersebut.

"Kita duduk paling belakang aja." Gantian Andra yang memimpin jalan, dan mengarah ke meja belakang.

"Lo duduk sini, biar gua yang mesen," ucap Andra dan segera berjalan ke arah penjual.

Moe tersenyum hangat, dan memperhatikan Andra. Beruntung nya gua bisa jadi cewe lo Dra.

"Nih mie nya." Andra datang langsung membawa dua mangkuk.

DEMO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang