Etheral - Part 1

10.7K 807 185
                                    

Langit begitu cerah menampilkan awan biru beserta cahaya mataharinya. Suara kicauan burung terdengar bernyanyi di ranting pohon yang rindang. Langkah kaki yang menginjak lantai terdengar seiring suara nafasnya yang tidak beraturan, terlihat tergesa-gesa sebelum akhirnya sampai di ruangan sunyi hanya suara desahan wanita dan rayuannya yang terdengar. Melihat tatapan mengerikan didepannya, orang itu terduduk seketika.

" Yang Mulia...pengantin wanita sebentar lagi akan di bawa kemari." Ucap pria itu yang merupakan penanggung jawab sebuah pernikahan. Tubuhnya bergetar ketakutan, seperti menyembunyikan sesuatu.

Eren menjauhkan mulutnya dari leher selir yang berada di pangkuannya, selir itu seketika cemberut dan langsung beranjak dari pangkuan sang Kaisar. Terdapat dua selir berbeda warna rambut berdiri dibelakangnya.

" Bawakan baju pernikahan untukku." suaranya tenang namun bisa membuat seseorang terbujur kaku ketika mendengarnya.

" S-saya akan membawakannya."

Ketika pria itu pergi, selir berambut hitam menyentuh lengan Eren, menggodanya seakan ingin meminta kegiatannya dilanjutkan lagi. Namun Eren hanya diam tak memperdulikannya, ia beranjak dari singgasananya, berjalan menuju kamarnya meninggalkan kedua selir yang sedang kesal tak dituruti keinginannya.

Di sebuah desa bernama Rose tepatnya di sebuah rumah kecil, atapnya berlubang tak mampu membendung air hujan, dindingnya terpenuhi oleh tanaman liar dan lumut dan bau sampah tercium di sekitarnya. Seorang wanita berumur tengah menangisi anak laki-lakinya yang sedang didandani layaknya pengantin perempuan.

" Ibu...jangan menangis." Putranya mencoba menenangkan ibunya, tangannya digenggam erat olehnya hampir merusak kain merah yang dipakainya.

" Semua ini salah ibu hiks kenapa kau harus menanggung beban ini, ibu sangat lemah tak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan mu dari pernikahan ini." Isak tangisnya terdengar memilukan.

" Ini bukanlah salah ibu, rakyat desa telah memutuskan untuk menjadikanku sebagai pengantin. Aku tidak bisa melawan mereka, aku takut akan berdampak buruk pada ibu." balasnya menahan suara seraknya.

" Kau akan menikahi Kaisar yang kejam bagaimana ibu tidak khawatir. Levi, bagaimana jika kau di sakiti olehnya, ibu bahkan tidak akan bisa memasuki kerajaannya."

Pria yang didandani layaknya perempuan itu bernama Levi Ackerman. Seluruh rakyat desa serempak memilihnya untuk dijadikan pengantin, karena semua gadis dan wanita di desa Rose tidak ada yang mau menyerahkan diri, jadi Levi lah yang dipilih oleh mereka. Alasannya adalah wajah Levi yang sangat cantik dan rupawan mengalahkan kecantikan para gadis di desa Rose sendiri. Levi tak bisa menolaknya, ia hanya bisa pasrah keesokan harinya diseret dan di dandani untuk pernikahannya.

" LEVI! " teriakan seorang pria membuat kedua orang kaget dan segera menoleh pada pria berambut cokelat emas, wajahnya merah menahan amarahnya, dadanya naik turun dengan kedua tangannya yang mengepal erat.

" Jean..." lirih Levi, matanya tak bisa menatap sahabatnya yang tak menyetujui akan keputusannya.

" Kenapa kau melakukan ini! Apa kau bodoh dimana otakmu? Sudah kubilang jangan menuruti rakyat desa! Jika kau takut aku bisa membawamu dan ibumu kabur meninggalkan desa ini." Jean sangat marah.

" Tidak bisa...kita tidak punya uang untuk melakukan hal gila itu." Levi mengenggam erat kain merahnya.

" Ibu! Kenapa kau juga menyetujui keputusannya. Cepat kita bawa Levi kabur dari pernikahan ini, aku tak sudi dia menikahi Kaisar bajingan itu."

" Jean pelankan suaramu." ucap Kuchel, ibu kandung Levi.

" Apa? aku tak peduli mau aku di rajam bahkan dipenggal pun aku tak peduli! Aku hanya ingin Levi tidak menikahinya." Jean tidak bisa mengendalikan amarahnya, ia memukul seorang perias yang sedang mendandani Levi dan mengobrak-abrik perhiasan yang akan dipasang di pengantin.

ETHERAL- [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang