Happy reading (✿☉。☉)
.
.
.
Jean telah kembali kerumahnya. Levi merasa lega Eren tidak berada di kerajaan. Jika dia berada di sini, Levi tidak akan tahu apa kemungkinan yang akan terjadi pada Jean. Ia bisa saja menjelaskan bahwa hubungannya dengan Jean hanya sebatas sahabat, tetapi ia tidak yakin Eren akan mempercayainya dan melepaskan Jean begitu saja.
" Nyonya..." Gabi datang membawa nampan berisi satu mangkuk miso dan segelas teh hitam.
' Dia masih memanggil ku nyonya? ' batin Levi bingung.
Sebenarnya Gabi tidak melihat bahkan mengetahui kejadian yang terjadi. Dia mungkin sedang sibuk mengurusi sesuatu dan tidak ada yang memberitahunya perihal identitas Levi sebenarnya.
" Terimakasih." Levi mulai mengambil sup miso lalu memakannya perlahan sambil melihat air terjun.
" Nyonya sebenarnya siapa lelaki tadi? Dia terlihat mencurigakan, bahkan aku melihat wajahnya sering memerah saat melihat nyonya."
" Benarkah...Jean memang sering seperti itu saat melihatku, mungkin dia sedang kesal."
Gabi mengerucutkan bibirnya, " Tidak, nyonya pasti salah. Lelaki itu bukannya sedang kesal dengan nyonya."
" Lalu? " tanya Levi bingung seraya meminum teh hitamnya.
" Sudah jelas lelaki itu menyukai nyonya! "
Levi hampir dibuat tersedak tehnya saat mendengarnya, ia menatap Gabi ngeri.
" Jangan berkata seperti itu, Jean adalah sahabatku tidak mungkin dia menyukaiku, kami berdua tidak cocok dan sering bertengkar."
" Astaga nyonya justru karena hal itulah perasaan suka akan timbul."
" Tidak mungkin, aku bahkan semakin membencinya."
" Ah sayang sekali cinta lelaki tadi ternyata bertepuk sebelah tangan."
" Gabi, hentikan pembicaraan ini..."
" Hehehe baik, eh apa nyonya ingin menambah sup miso nya?" tanya Gabi, ia mengambil mangkuk kosong ke nampan lalu menunggu Levi menghabiskan tehnya.
Levi menggeleng pelan sebagai jawaban.
" Baiklah nyonya, aku pergi sebentar."
" Mn."
Setelah memastikan gadis itu pergi. Levi kembali mengeluarkan kalung berbandul kunci pemberian dari ayahnya. Ia menciumnya beberapa kali, entah mengapa saat melihat kalung itu ada rasa familiar dengan Eren.
" Aku harap bisa bertemu dengan ibu, walaupun hanya sekali..."
------------
Hari telah sore. Levi merendam tubuhnya di pemandian air hangat, terdapat kelopak bunga mawar yang menyebar memenuhi kolam air, Levi menyukainya. Tangannya beberapakali menggapai kelopak bunga itu lalu menaruhnya ke tubuh, ia tersenyum tipis.
" Apa kau menikmatinya?"
" Eren?! "
Eren menjauhkan satu tangannya yang melingkari leher Levi. Ia mulai melepas pakaiannya sampai memperlihatkan tubuh atletisnya kemudian ikut berendam di sampingnya.
" Bagaimana dengan kaki dan tanganmu, apakah masih sakit?" tanyanya, Eren menyuruh Levi untuk duduk di pangkuannya dan langsung dituruti olehnya.
" Sudah membaik, penyembuhan lukaku sangat cepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHERAL- [ EreRi ]
FanfictionKekejaman dunia, ketidakadilan dunia dan kematian sang ibunda tercinta membuat Eren Jaeger menjadi sosok Kaisar yang dikenal kejam dan bengis. Diberi kekuatan oleh makhluk mitologi naga berkepala seratus bernama Typhon membuat Eren semakin kuat dan...