Happy reading (っ˘̩╭╮˘̩)っ
.
.
.
Levi membelalakan matanya, " Kenapa dia ada disini?!"
" Aku tidak tahu..." jawab Eren, menatap Levi lebih lama seraya mendekapnya lebih erat, " tapi aku akan melindungimu."
" Gawat! Kita harus keluar dari goa ini secepatnya." Jean berdiri dan membantu Levi berdiri terlebih dahulu kemudian disusul oleh Eren.
Mereka bertiga bergegas berlari keluar goa. Perlahan Eren menurunkan Levi dari punggungnya lalu menghampiri Jean, didepan mereka sesosok naga berkepala seratus terlihat mengamuk menyemburkan api birunya kesegala arah. Suara milik Typhon menggelegar bagaikan petir yang menyambar dan orang yang berada didekatnya mungkin akan beranggapan bahwa dia adalah makhluk dewa.
" Kalian berdua carilah tempat seaman mungkin. Dan kau lindungilah istriku, jika dia sampai terluka kau tak akan ku maafkan." Eren menatap dingin Jean yang mematung.
" Eren! Apa maksudmu, aku ikut denganmu."
" Tidak. Nyawamu bisa terancam."
Levi mendorong keras dada Eren, " Kubilang aku ikut denganmu."
" Apa yang kau maksud?!" Jean berteriak marah mendengarnya, ia dan Eren baru saja berhasil membawanya kembali ke dunia dan dia ingin membahayakan nyawanya lagi? Tidak lucu.
" Diam Jean, kau tidak perlu ikut campur. Pergilah sendiri." Ia berbicara tak terbantahkan.
" Levi, dengarkan. Kau adalah satu-satunya hal berharga yang aku punya, kumohon... pergilah bersamaku." Jean memohon.
Levi mengepalkan kedua tangannya, " Tidak mau."
" Jangan keras kepala!" Keduanya terkejut mendengar bentakan Eren. Cahaya ungu mengelilingi tubuhnya. Ia menatap dingin Levi yang juga sedang menatapnya, hanya saja kedua onyx hitam memancarkan kekecewaan.
" Seharusnya aku tidak kembali." ucap Levi
Eren seketika tersadar, ia harus mengendalikan dirinya. Tatapannya yang semula tajam berubah lembut lalu mendekati Levi dan mengelus rambutnya. Sang empu mendongak, onyx hitamnya menatap lurus kedua mata emerald.
" Sepertinya dengan cara apapun aku melarang mu, tetap tidak akan berguna." jari telunjuknya dan ibu jarinya menyatu lalu menyentil dahi Levi. Eren terkekeh geli sebelum berbalik badan menghadap Jean.
Kedua pipi Levi bersemu merah, tangannya menyentuh dahinya. Sentilan di dahinya oleh Eren masih terasa membekas. Levi segera menggelengkan kepalanya dan menepuk-nepuk pipinya.
Eren tersentak saat tak sengaja melihat tingkah istrinya itu, mengingatkan dirinya pada saat Levi menggantikan baju untuknya. Ia mendengus geli.
" Lebih baik kau mencari tempat yang aman, serangan Typhon sangat luas. Beritahu penduduk sekitar untuk menjauh sejauh mungkin dari wilayah ini." ucap Eren kepada Jean.
" Aku ingin membantu kalian!"
" Cukup lakukan apa yang kuperintahkan. Jika kau berhasil melakukannya, kuanggap kau telah membantuku."
Jean meneguk ludahnya kasar seraya melirik Levi. Ada perasaan tidak setuju jika Levi ikut bertarung bersama Eren, ia takut jika kejadian sebelumnya terulang kembali. Ia tidak ingin kehilangan Levi untuk kedua kalinya. Usapan dilengannya membuat dirinya terkejut.
" Levi?"
" Kau pasti bisa Jean, aku percaya padamu." Levi tidak bisa menahan untuk tidak memeluk Jean.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHERAL- [ EreRi ]
FanfictionKekejaman dunia, ketidakadilan dunia dan kematian sang ibunda tercinta membuat Eren Jaeger menjadi sosok Kaisar yang dikenal kejam dan bengis. Diberi kekuatan oleh makhluk mitologi naga berkepala seratus bernama Typhon membuat Eren semakin kuat dan...