Etheral - Part 15

4.3K 447 114
                                        

Happy reading \(๑╹◡╹๑)ノ



.

.

.





Angin berhembus kencang disertai air hujan yang mengguyur deras membasahi bumi. Terlihat beberapa jejak kaki yang membekas di tanah becek. Hanya terdengar nafas yang tersengal-sengal dan bunyi petir menyambar sekitarnya. Dua orang itu berlari, yang satu terlihat sedikit lemah mengharuskan seseorang untuk membantunya.

" Jean, tinggalkan ibu sendiri."

" Tidak!"

" Jangan keras kepala! lihat keadaan ibu. Ibu sudah tidak kuat untuk berlari lagi, kau harus selamat untuk melindungi putraku!" bentak Kuchel

Jean menggigit bibirnya saat melihat darah mengalir di perut Kuchel.

flashback on

Nampan yang dibawa Kuchel terjatuh ketika bunyi petir menggelegar sangat keras. Jean bergegas membantunya membereskan pecahan gelas di lantai, ia mengobati jari Kuchel yang terkena serpihan kaca. Kedua matanya menatapnya dengan sendu. Ia bisa melihat adanya kesedihan yang terpancar dari wajahnya.

" Ibu...maafkan aku...maafkan aku, aku tidak berguna. Aku tidak bisa membawa Levi kesini, pria bajingan itu mengambilnya Hiks maafkan aku...kau bisa menghukumku." Jean menangis sambil berlutut didepannya.

Kuchel menutup mulutnya tak percaya, tangannya meremas erat pakaian didadanya lalu memeluk Jean.

" Ini semua bukan salahmu, jangan menangis. Ibu selalu memaafkanmu Jean..." ucapnya lirih

" T-tapi aku marah dengan diriku sendiri, mengapa aku tidak bisa membawanya, Mengapa!"

Kuchel semakin memeluknya erat.

Jean mendongak keatas menatapnya, " Bu...aku menyukainya." ucapannya membuat kedua mata Kuchel melebar namun tak lama kemudian dia tersenyum tipis.

" Aku sangat menyukainya...aku ingin memilikinya. Aku ingin bersama dengannya selamanya hiks..mengapa waktu tidak bisa diulang kembali." Jean menahan kekesalannya

" Ibu sangat senang mendengar kau menyukai putraku. Setidaknya keinginan ibu hampir terpenuhi." Kuchel terkekeh seraya mengelus rambut coklat emas milik Jean.

" Sudah jangan menangis, kau–"

Tok tok tok

" Hm? Apa pemilik rumah ini datang kembali?" tanya Kuchel

Perlahan Jean melepaskan pelukan Kuchel lalu berdiri dengan perasaan waspada, entahlah ia merasa tidak enak.

" Biar aku saja yang membukanya."

" Mn."

Jean mendekati pintu dengan pelan-pelan, mengenggam gagangnya lalu menggesernya. Kedua matanya seketika melebar sempurna melihat keberadaan seseorang didepannya.

" K-k-kau."

" Jean awas!!"

Crashh

" Hah–ibuu!" teriak Jean, menghampiri Kuchel yang terduduk dilantai. Darah mengalir deras dari perutnya akibat serangan pria tadi.

" Tch meleset."

Jean menatapnya tajam, " Kau lagi, kau lagi! Pria bajingan, mengapa kau kemari hah." Ia merobek lengan bajunya lalu melilitkannya di perut Kuchel.

" Membunuh kalian." ucap Eren enteng.

ETHERAL- [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang