"Bisakah kamu menunggu saya di sini sampai saya kembali?" Tiba tiba Gara datang dengan pistol di tangannya.
Keren...!
Andai Linda anak kecil, pasti ia akan mengatakannya. Menyaksikan sendiri bagaimana mahirnya Gara mengisi amunisi membuat Linda tersadar, bahwa calon suaminya benar benar seorang polisi yang sesungguhnya.
"Ak-- akuu..." Linda tergagap, bisa bisanya ia yang panas dingin membayangkan baku tembak yang mungkin akan Gara alami, "Maaf, tapi saya ingin pulang saja. Lagipula sudah menjelang magrib." Linda beralasan saat Gara memperhatikannya. Ia tentu tidak nyaman berada di kamar Gara, sedangkan pria itu sibuk di luaran sana.
"Baiklah, saya antar kamu dulu."
Putus Gara terburu-buru. Pria itu menghiraukan Linda kemudian membuka bajunya, sontak saja Linda terkesiap kaget. Sementara Gara hanya tertawa pelan lalu memasang rompi anti pelurunya, kemudian kembali memakai baju kaosnya.Rencananya mereka akan menggeledah bandar narkoba petang ini. Gara dan timnya sudah melakukan pengintaian lebih dari satu bulan. Karena bandar narkoba ini cukup lihai mengelak, jadi mereka perlu mengumpulkan cukup bukti sebelum memutuskan melakukan penggeledahan.
"Maaf pertemuan pertama kita berakhir seperti ini. Saya janji pertemuan selanjutnya nanti, kita akan berbicara lebih serius." Ujar Gara, menyambar kunci mobil dan ponselnya bersamaan.
"Iya," Jawab Linda memaklumi.
"Apakah nanti kalian akan menembak di sana?" Linda tak dapat menahan rasa penasarannya. Jantungnya ikut berdebar meskipun bukan dirinya yang ikut menyergap bandar narkoba."Tergantung situasi, jika mereka melawan, mau tidak mau kami terpaksa harus menembak. Biasanya yang bandel seperti ini memiliki Genk dengan keahlian yang mumpuni. Di penggerebekan minggu lalu, teman saya harus di larikan ke ICU karena terkena tembakan di area vitalnya." Jelas Gara panjang lebar, tak lupa pria itu membukakan pintu mobil untuk Linda.
"Kamu pernah tertembak?" Linda bertanya setelah memakai seatbelt-nya. Ia tidak mau kejadian tadi sore terulang lagi. Di mana Gara memakaikannya seatbelt. Jangan tanyakan kondisi jantung Linda saat itu, ia bahkan mengeluarkan keringat dingin saking gugupnya.
"Sering, saat bertugas keluar negri saya tertembak empat kali." Aku Gara. Jika mengingat momentum di mana ia tertembak, ia masih tidak menyangka bahwa dirinya bisa pulang secara utuh dan kondisi fisik sehat. Alhamdulillah-nya ia bisa melihat calon istrinya baik baik saja.
"Memangnya kamu di tugaskan ke mana?"
"Lebanon dan Syiria. Kami bergabung bersama Intel di sana." Jawab Gara menyalakan sein mobilnya kemudian berbelok memasuki gedung apartemen Linda.
"Jangan!!" Linda panik saat gara akan mengecup keningnya. Benar benar akan mengecup keningnya!
Dengan jarak sedekat itu, Linda merafalkan istighfar beberapa kali. Baru pertemuan pertama, mereka sudah akan melakukan dosa.Astagfirullah!
Laki laki di depannya ini benar benar masih awan tentang batasan pria dan wanita yang belum memiliki ikatan sah pernikahan."Kenapa?" Gara memundurkan tubuhnya, "Kita akan segera menikah." Lanjutnya mengusap wajahnya. Ia tentu berharap bisa melakukan skinship dengan calon istrinya, agar hubungan mereka tidak terlalu kaku.
"Saya dan kamu tidak akan pernah bersentuhan sampai akad nikah terucap dari bibir kamu. Maaf, saya takut bahkan sebelum menikah dengan kamu ajal saya akan tiba, lalu membawa dosa zina karena mau bermudah mudah di sentuh." Ujar Linda, berusaha untuk tidak mengatakan hal hal yang mungkin menyinggung perasaan Gara.
"Baiklah, saya akan mempercepat proses pertunangan kita kalau begitu." Ujar Gara, berusaha memaklumi meskipun berat. Padahal ia berharap bisa bermesraan dengan calon istrinya seperti teman temannya yang sudah bertunangan. Meskipun tunangan mereka berhijab, mereka biasa melakukan skinship atau bahkan ke tahap yang lebih intim.
"Terimakasih atas pengertiannya. Jangan lupa sholat." Pesan Linda begitu akan keluar dari mobil.
"It's okay, nanti saya telpon." Jawab Gara. Tak lupa pria itu mengucapkan salam. Setelah memastikan Linda memasuki gedung apartemen dan menghilang dari pandangannya, barulah ia menjalankan mobilnya.
.
.
Linda menganga, tak mampu berkata apapun saat melihat e-mail terusan dari Mawadah Indonesia. Matanya berkaca-kaca, menangis tidak tau harus berbuat apa.
Di lain sisi dia senang, namun sedih karena nyatanya ia tidak bisa menerima pinangan Ikhwan tersebut.
Karena ia sangat mendambakan suami yang taat, sekaligus mengayomi keluarganya. Namun apa di kata, dengan berat hati Linda harus menolaknya dan keluar dari situs pencarian jodoh islami tersebut.
Linda mengingat saat pertama kali ia membuka website Mawadah Indonesia, dan mendaftarkan diri di sana, berharap mendapatkan jodoh yang taat dan semanhaj. Singkat cerita ada beberapa Ikhwan yang mengajaknya ta'aruf, dan baru satu orang yang benar benar sesuai kriteria Linda-itu terbukti dari cara Ikhwan tersebut menjawab pertanyaan pertanyaan Linda- yang selalu berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah sesuai dengan pemahaman para sahabat.
Lalu mereka sepakat untuk nadzor (saling melihat/tatap muka), di temani Alfa dan Rosa, akhirnya mereka bertemu. Dari sana mereka saling memberikan waktu untuk menjawab, akankah lanjut ke tahap menikah atau mundur. Siapa yang tau bahwa laki laki itu memberikan jawaban ingin maju ke jenjang pernikahan.
Di saat Linda sudah menerima keputusan papanya, dan sekarang berat rasanya menolak laki laki yang jauh lebih baik dari Gara dari sisi agamanya.
"Allah tau yang terbaik, bismillah." Linda menulis balasan dari Ikhwan tersebut dengan berlinang air mata, lalu segera mengundurkan diri dari keanggotaan Mawadah Indonesia.
Dalam Qur'an Surah Al-Baqarah Ayat 216, di sebutkan;
"boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.""Allah tau, sedangkan kamu tidak tau." Linda terisak-isak. Baru pertamakali ia menyukai seorang pria seperti ini, namun kandas sebelum mereka berjuang. Impiannya sudah lenyap tertelan kecewa, sakit di dadanya menanggung luka dan tekanan papanya.
Papa❤️
Jangan lupa pesan papa, layani Gara dengan baik!!"Allah tau, sedangkan kamu tidak tau." Linda terus mengulanginya, hingga bibirnya tak sanggup berkata-kata.
Bersabarlah, mungkin saat ini dia memang terlihat buruk di matamu, teruslah meminta pertolongan kepada Allah Azzawajalla, agar hatinya di lapangkan, mudah dalam menerima nasihat, siapa yang tau dia akan menjadi orang yang taat suatu hari nanti.
To be continued ❤️❤️
Untuk kamu yang sedang berjuang, semoga Allah mudahkan ya!!
Btw websitenya Mawadah Indonesia itu beneran ada ya, web itu di asuh langsung oleh ustadz Khalid Basalamah Hafidzahullah. Dan tentunya yang jomblo bisa cari jodoh di sana. Tenang, 1000% syar'i kok❤️❤️dan tentunya gratis tis tis!
Sekian, terima vote dan comment yang buayaaak.
Sa ae nih, pertama kali bikin cerita ceweknya suka sama orang lain🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr Police
EspiritualLinda Hermawan tak kuasa menolak perjodohan yang di usung sang papa demi kelangsungan politik. Impian Linda yang selama ini mendambakan suami yang taat hanya tinggal angan angan, saat hari demi hari ia jalani dengan rasa dilema, bahkan setelah hari...